The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampaknya pada Indonesia

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Kamis, 17 Desember 2015
The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampaknya pada Indonesia

Seorang wanita menghitung uang transaksi penukaran Dollar AS dengan Rupiah di Jakarta, Senin (3/8). (Foto Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Keuangan - Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, akhirnya menaikan tingkat suku bunga acuan untuk pertama kalinya setelah satu dekade, dari 0,25 persen menjadi 0,50 persen. Hal itu disampaikan oleh ketua The Fed Janed Yellen.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Anwar Nasution menilai kenaikan suku bunga The Fed sebanyak 25 basis poin akan mempengaruhi Capital Outflow (dana keluar) lebih besar lagi.

"Sehingga menyebabkan SUN (Surat Utang Negara) tidak laku, SBI (Sertifikat Bank Indonesia) pun tak laku," ujar Anwar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (17/12).

Alhasil lanjut Anwar, rupiah akan semakin terpuruk, harga komoditas juga semakin jeblok dan itu akan semakin menyulitkan industri perbankan dan dunia usaha juga.

"Bukan hanya itu, pemerintah juga akan kesulitan untuk membayar utang dan pemerintah harus utang lagi. Apalagi utangnya pemerintah inikan kebanyakan bentuknya SUN (Surat Utang Negara), dan suku bunganya dalam bentuk dolar," jelasnya.

Sementara itu di satu sisi, untuk bisa membayar Utang Luar Negeri (ULN). Indonesia harus memiliki surplus APBN dan juga surplus cadangan devisa.

"Kalau tidak, rupiah hanya laku sampai Cengkareng. Siapa yang mau," cetusnya.

Sekedar informasi, hingga akhir triwulan III-2015, nilai utang luar negeri Indonesia gabungan pemerintah dan swasta mencapai US$ 302,4 miliar, turun 0,6 persen atau sekitar US$ 2,1 miliar dari posisi triwulan II-2015 sebesar US$ 304,5 miliar.

Dalam keterangan Bank Indonesia (BI), Rabu (18/11/2015), utang luar negeri sektor swasta turun US$ 1,7 miliar, terutama disebabkan oleh turunnya utang luar negeri bank.

Sementara itu, posisi utang luar negeri sektor publik turun US$ 0,4 miliar, terutama disebabkan oleh turunnya utang luar negeri pemerintah. Dengan penurunan tersebut, pangsa utang luar negeri sektor swasta tercatat 55,6 persen (US$ 168,2 miliar), lebih besar dari pangsa utang luar negeri sektor publik sebesar 44,4 persen (US$ 134,2 miliar). Selain itu, pertumbuhan utang luar negeri Indonesia pada triwulan III-2015 juga melambat dibandingkan triwulan II-2015, dari 6,2 persen (yoy) menjadi 2,7 persen (yoy).

Berdasarkan jangka waktu asal, posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir triwulan III-2015 didominasi oleh utang luar negeri berjangka panjang yang mencapai 85,5 persen dari total utang luar negeri.

Utang luar negeri berjangka panjang tersebut sebagian besar berasal dari utang luar negeri sektor publik (50,8 persen dari total utang luar negeri jangka panjang), sementara utang luar negeri berjangka pendek didominasi oleh utang luar negeri sektor swasta (93,7 persen dari total utang luar negeri jangka pendek).

Pertumbuhan utang luar negeri berjangka panjang pada triwulan III-2015 (4,6 persen yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2015 (8,3 persen yoy). Sementara itu, pertumbuhan utang luar negeri berjangka pendek mengalami kontraksi lebih dalam menjadi -7,2 persen (yoy), dari sebelumnya -4,4 persen (yoy). (rfd)

 

BACA JUGA:

  1. Proyek Komersial Bandara Pondok Cabe Masih Jauh dari Tahap Realisasi
  2. Pemerintah Lindungi Bisnis Hotel dan Restoran dari Kepentingan Asing
  3. Rupiah dan IHSG Melonjak Terimbas Kenaikan Fed Rate
  4. Ada Penumpang Gelap dalam RUU Tax Amnesty
  5. Pengamat: Target Pajak 2016 Bikin Kita Berdarah-Darah
#Suku Bunga Acuan #The Fed
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Indonesia
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Proyeksi lain yang disepakati adalah suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun sebesar 6,9% dan pendapatan per kapita (GNI) mencapai 5.520 dolar
Angga Yudha Pratama - Senin, 25 Agustus 2025
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Indonesia
Suku Bunga Bank Indonesia Sudah Diturunkan Berkali-kali, Bunga Kredit Perbankan Masih Tinggi
suku bunga deposito 1 bulan juga mulai menurun, yakni dari 4,85 persen pada Juni 2025 menjadi 4,75 persen pada Juli 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
Suku Bunga Bank Indonesia Sudah Diturunkan Berkali-kali, Bunga Kredit Perbankan Masih Tinggi
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Ekonom mengungkapkan arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate) periode Agustus 2025, antara bertahan di level 5,25 persen atau turun, yang menunjukkan sinyalemen kebijakan moneter lebih longgar.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Indonesia
BI Rate Turun Lagi Ketiga Kalinya Tahun Ini Jadi 5,25 Persen, IHSG Ditutup Menguat
BI menyatakan masih membuka peluang untuk kembali memangkas suku bunga acuan di bawah 5,25 persen hingga akhir tahun nanti.
Wisnu Cipto - Rabu, 16 Juli 2025
BI Rate Turun Lagi Ketiga Kalinya Tahun Ini Jadi 5,25 Persen, IHSG Ditutup Menguat
Indonesia
Suku Bunga Bank Indonesia Bakal Dipangkas Lagi Imbas Tarif Trump
Presiden AS Donald Trump pada Senin (7/7), mengirim surat kepada para pemimpin Indonesia. Surat tersebut menyebutkan mulai 1 Agustus, AS akan memberlakukan tarif sebesar 32 persen terhadap Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Suku Bunga Bank Indonesia Bakal Dipangkas Lagi Imbas Tarif Trump
Indonesia
BI Beri Sinyal Suku Bunga Acuan Turun Lagi untuk Ketiga Kalinya Tahun Ini
BI telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,5 persen pada 21 Mei 2025 lalu.
Wisnu Cipto - Jumat, 04 Juli 2025
BI Beri Sinyal Suku Bunga Acuan Turun Lagi untuk Ketiga Kalinya Tahun Ini
Indonesia
Pelemahan Rupiah Ditahan Keputusan BI Pertahankan Suku Bunga
Kurs rupiah pada Kamis (19/5), diprediksi akan melemah pasca rapat Federal Open Market Committee (FOMC) ang memberikan sinyal kehati-hatian di tahun 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 18 Juni 2025
Pelemahan Rupiah Ditahan Keputusan BI Pertahankan Suku Bunga
Indonesia
Jaga Stabilitas Rupiah, BI Rate Turun 25 Poin Jadi 5,5%
BI Rate sebelumnnya bertahan di level 5,75 persen sejak April 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Mei 2025
Jaga Stabilitas Rupiah, BI Rate Turun 25 Poin Jadi 5,5%
Indonesia
Rupiah Tunjukkan Pelemahan di Tengah Tekanan Perang Dagang dan Suku Bunga The Fed
BI masih tetap menahan suku bunga acuan atau BI-Rate sampai kuartal ketiga tahun ini, sejalan dengan Federal Reserve (The Fed) apabila menyesuaikan suku bunga atau Fed Funds Rate (FFR) di Amerika Serikat (AS).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 23 April 2025
Rupiah Tunjukkan Pelemahan di Tengah Tekanan Perang Dagang dan Suku Bunga The Fed
Indonesia
Kurangi Tekanan Pada Rupiah, BI Diyakini Tahan Suku Bunga
Terdapat risiko eksternal akibat volatilitas pasar keuangan global dan meningkatnya ketidakpastian karena kebijakan perdagangan Amerika Serikat di bawah Presiden AS Donald Trump
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 Maret 2025
Kurangi Tekanan Pada Rupiah, BI Diyakini Tahan Suku Bunga
Bagikan