Tokoh Agama Dituntut 'Melek' Internet

Luhung SaptoLuhung Sapto - Selasa, 21 Juni 2016
Tokoh Agama Dituntut 'Melek' Internet

ilustrasi (foto Skybeam)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Propaganda ajaran radikalisme dan terorisme marak melalui internet. Di sisi lain, internet menjadi gerbang informasi kaum muda.    

Staf pengajar ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Iswandi Syahputra berpendapat kreativitas dan ajaran agama yang disebarkan melalui internet bisa jadi penyeimbang ajaran radikal yang membanjir melalui internet. Oleh karena itu, para agamawan diharapkan menguasai teknologi internet. 

“Agamawan dalam hal ini ustaz dan da'i, dituntut memahami persoalan lebih dalam sehingga ketika umat termasuk kaum muda bertanya dengan asumsi mereka sudah tahu via internet, mereka hanya membutuhkan konfirmasi atau pendalaman saja. Jika agamawan tidak menguasai masalah dengan baik, maka umat akan lari ke internet dan mereka akan mendapatkan pengajaran yang mungkin saja radikal dan keliru,” kata Iswandi dalam keterangan pers, Selasa (21/6).

Menurutnya, fenomena seperti inilah yang terjadi untuk kasus Omar Matten yang merupakan pelaku penembakan massal yang menewaskan sekitar 50 orang di Orlando, Amerika Serikat sekitar duaminggu lalu . “ Omar adalah orang yang haus pada ilmu agama,  tidak mendapat pendalaman dari para agamawan di sekitarnya, kemudian sampailah dia pada situs-situs yang memicu radikalisme. Dia masuk, larut, dan membuat dia ingin membunuh orang yang menurutnya tidak sesuai ajaran agama yang dia temukan di internet,” kata Iswandi. 

Kondisi ini menurut Iswandi, sebenarnya membuat para agamawan harus beradaptasi dengan teknologi untuk mengimbangi ajaran-ajaran radikal tersebut. “Dia harus punya website, punya Twitter dan Facebook. Sehingga umat termasuk anak muda dapat dengan gampang menemukan ajaran-ajaran yang benar,” ujarnya. 

Dia mencontohkan AA Gym, Yusuf Mansyur, Gus Mus, Gus Solah dan Arifin Ilham sebagai agamawan akrab dengan internet. Hal seperti ini untuk mengimbangi situs-situs agama yang radikal yang dikelola oleh admin yang pengetahuan agamanya dangkal. 

Sementara itu, artis penyanyi rap dan pelawak stand up comedy Panji Pragilaksono mengatakan bahwa teknologi dalam hal ini internet menjadi lini terdepan dalam komunikasi sekarang dan masa depan. Namun harus ada antisipasi efek negatif keberadaan internet dan media sosial ini, terutama untuk membentengi generasi muda dari kemungkinan teradikalisasi paham radikalisme dan terorisme di internet.  

“Kalau saya sederhana saja, selama ini anak muda yang teradikalisasi melalui dunia  maya biasanya yang masih labil dan pengangguran. Karena itu mereka harus dibekali hal-hal positif, yaitu berkarya. Apakah itu berkarya di bidang agama, seni, wiraswasta, dan lain-lain,” kata Panji Pragiwaksono.  

Ucapan Panji itu tidak jauh beda dengan saat ia memberikan motivasi kepada para peserta Pelatihan Duta Damai Dunia Maya di Jakarta yang digelar BNPT beberapa hari lalu. Saat itu, Panji juga mengajak anak muda untuk berkarya dan berkreasi demi membangun Indonesia menghadapi persaingan dunia. Pada saat itu, Panji juga menegaskan bahaya paham radikalisme dan terorisme yang sebagian besar menyasar anak muda. 

Panji menilai dunia maya dan sosial media itu sebenarnya aneh. Tapi ia mengakui di era seperti sekarang, tidak mungkin menghindari kemajuan teknologi dan komunikasi melalui dunia maya. Karena itu, wajar anak muda harus memiliki bekal dan tameng dalam menjelajahi dunia maya karena tanpa itu, mereka bisa terkontaminasi menjadi radikal.  

“Anak-anak yang seperti inilah yang mudah dirasuki paham-paham sesat. Ayo cari tahu apa passion kamu dalam berkarya. Kalau anak muda tahu apa yang dilakukan dalam hidupnya, kecil kemungkinan dia akan ketarik ke kanan ke kiri, terutama pengaruh paham radikalisme dan terorisme,” ungkap Panji. 

Masalah radikalisme dan terorisme ini, lanjut Panji, sangat krusial karena menyangkut ketentraman dan kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Kalau radikalisme dan terorisme masih terus mengancam, maka Indonesia makin sulit bersaing dengan negara-negara lain.  

Intinya, Panji mengajak anak muda untuk berkarya positif agar memiliki hidup yang indah dan berharga. “Dengan memiliki hidup yang lebih berharga dan indah dan perjuangan dirinya untuk mencari passionnya dan berkarya pasti tidak akan berpikir hal-hal negatif. Dengan berkarya, otomatis mereka bisa membendung pengaruh negatif dari lingkungan sekitar,” kata Panji mengakhiri.

BACA JUGA:

  1. Ramadan Momentum Menyelamatkan Manusia dari Ancaman Terorisme
  2. Workshop Duta Damai Dunia Maya Lahirkan 8 Situs Damai
  3. Kesalehan Sosial Redam Paham Radikalisme dan Terorisme
  4. Kepala BNPT: Pemerintah Tidak Bisa Sendiri Menangani Teroris
  5. Duta Damai Dunia Maya Diharapkan Ciptakan Perdamaian
#Internet #Terorisme #Radikalisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
Penjelasan Operator Sisa Kuota Internet Hangus Saat Beli Paket Anyar
Saat jaringan seluler masih menggunakan teknologi 2G, skema yang digunakan operator adalah biaya internet dihitung berdasarkan kuota yang terpakai atau konsep pay as you use (PAYU).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Penjelasan Operator Sisa Kuota Internet Hangus Saat Beli Paket Anyar
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Bagikan