Kesalehan Sosial Redam Paham Radikalisme dan Terorisme

Luhung SaptoLuhung Sapto - Rabu, 15 Juni 2016
Kesalehan Sosial Redam Paham Radikalisme dan Terorisme

Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, DR Waryono Abdul Ghofur. (Foto Facebook Waryono Abdul Ghofur)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Bulan Ramadan adalah bulan tepat untuk berbuat dan berlatih kebajikan sehingga berdampak meningkatnya kualitas pribadi seseorang. Kesalehan sosial perlu ditingkatkan untuk meredam dan membendung penyebaran paham radikalisme dan terorisme yang kini marak, terutama melalui dunia maya.

“Sebenarnya kita harus sadar bahwa bagaimanapun masyarakat kita tidak homogen tapi heterogen, jadi kita harus sama-sama saling menghargai. Kesalehan dan etika sosial perlu kita tingkatkan dengan lebih peduli terhadap orang atau pihak lain,” kata Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, DR Waryono Abdul Ghofur kepada media, Rabu (15/6). 

Menurutnya, saling menghargai itu harus terjadi antar umat beragama untuk memahami kondisi satu sama lain. Apalagi bangsa Indonesia tengah menghadapi ancaman global penyebaran paham radikalisme dan terorisme yang mengancam keutuhan NKRI.

“Yang berpuasa harus menghargai yang tidak berpuasa dan yang tidak berpuasa juga harus menghargai yang berpuasa. Semua pihak harus memperhatikan hal itu. Toleransi inilah yang bisa menjadi senjata kita membendung upaya-upaya pihak tertentu yang ingin merusak persatuan dan kesatuan Indonesia,” katanya.

Lebih jauh Waryono mengatakan bahwa pada bulan Ramadan, semua umat muslim berlomba-lomba melakukan kebaikan. Ada semangat kebersamaan, yaitu orang bersama-sama ke masjid, mengaji, bersama-sama puasa dll. Tapi yang perlu diwaspadai adalah setelah bulan Ramadan, karena situasi bersama-sama itu tidak ada lagi. 

“Ramadan adalah situasi yang membuat kita bersama-sama bersemangat melakukan ibadah. Di bulan Ramadhan kita berlatih dan bukan bertanding. Jangan lupa di luar bulan Ramadhan tantangannya jauh lebih besar,karena  itulah saat pertandingan yang sesungguhnya. Apakah dia ikut arus (hal yang tidak baik)  atau tidak,” katanya. 

Karena ketika bertanding itulah, akan ketahuan siapa yang kalah siapa yang menang. Hasil pertandingan sebenarnya tergantung bagaimana dia berlatih. Karenanya, Ramadan adalah momentum latihan  untuk perbaikan segalanya.  

Hal senada juga diungkapkan oleh Guru Besar Kajian Islam (Islamic Studies) spesialis Tasawuf Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof.DR. Asep Usman Ismail. Puasa di bulan Ramadan adalah bentuk pelatihan kaum muslim untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. 

“Pribadi yang baik itu akan berdampak pada kesalehan sosial. Dan kesalehan sosial akan membuat NKRI makin kuat,” katanya. 

Menurutnya, ada beberapa hal unsur yang terkandung dalam menjalani puasa di bulan Ramadan. Pertama, puasa harusnya ada kepedulian terhadap sesama, ada disiplin, ada pengendalian diri. Kedua, kemampuan untuk pengawasan melekat dan jiwa yang sabar menunda kenikmatan sampai maghrib. 

“Dengan begitu, orang tak akan jadi radikal atau menjadi koruptor, karena mereka tahu batasnya,” katanya.

BACA JUGA: 

  1. Kepala BNPT: Pemerintah Tidak Bisa Sendiri Menangani Teroris
  2. Duta Damai Dunia Maya Diharapkan Ciptakan Perdamaian
  3. Tangkal Radikalisme, BNPT Gandeng Guru dan Rohis SMA Se-Jabodetabek
  4. Anak Perlu Dibekali Pendidikan Bahaya Radikalisme
  5. Waspadai Propaganda Radikalisme Melalui Anak-anak
#Radikalisme #Terorisme #Ramadan
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Densus 88 mengungkap pelaku ledakan SMAN 72 kerap mengakses situs darknet dan merakit sendiri bahan peledak. 96 orang luka-luka dalam peristiwa itu.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Indonesia
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Uji Lab Puslabfor akan memastikan serbuk tersebut, sementara motif bullying santer jadi dugaan penyebab aksi ini
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Indonesia
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Terduga pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, yang berstatus ABH dan diduga korban bullying, telah dioperasi karena luka berat di kepala dan dirawat intensif di ICU
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Indonesia
Ledakan Terjadi SMAN 72 Jakarta Belum Terindikasi Aksi Terorisme
Polri bersama dengan TNI masih mendalami insiden ledakan dalam bangunan SMAN 72 Jakarta yang berada di dalam Kompleks TNI AL, Jakarta, Jumat siang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Ledakan Terjadi SMAN 72 Jakarta Belum Terindikasi Aksi Terorisme
Indonesia
Polisi Mulai Terpapar Radikalisme, As SDM Kapolri Waspadai Fenomena Polisi Cinta Sunah
As SDM Kapolri, Irjen Anwar menyoroti munculnya fenomena “Polisi Cinta Sunah” (PCS)
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polisi Mulai Terpapar Radikalisme, As SDM Kapolri Waspadai Fenomena Polisi Cinta Sunah
Indonesia
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Yusril menyebut pemerintah tidak menetapkan target waktu penyelesaian, karena hal ini tidak termasuk prioritas yang harus segera dirampungkan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Indonesia
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
BNPT meminta para orang tua, khususnya para ibu, untuk lebih aktif mengawasi aktivitas digital anak-anak.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
Indonesia
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
BNPT akan mencoba mencari korban sesulit apapun mengingat kejadiannya lebih dari 10 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Bagikan