Serikat Petani: Jokowi dan SBY Sama-sama Lebih Suka Impor

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 20 Desember 2015
Serikat Petani: Jokowi dan SBY Sama-sama Lebih Suka Impor

Petani menjemur gabah di Kecamatan Patalassang, Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (5/4). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Peristiwa - Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Henry Saragih menilai pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla tidak ada bedanya dengan masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama menjabat dua periode terkait impor beras.

"Sebab keduanya sama-sama lebih suka memberikan subsidi kepada masyarakat dengan melakukan impor beras. Kalau beras yang medium produksi dalam negeri itu harganya Rp10.000-Rp12.000 per liter, tapi kalau impor itu harganya lebih murah cuma Rp7.000-Rp6.000 per liter. Makanya pemerintah senang impor," cetus Henry dalam konferensi pers Catatan Akhir Tahun Pertanian Indonesia 2015 di Cipta Hotel Mampang, Jakarta Selatan, Minggu (20/12).

Menurutnya, keputusan tersebut cukup membuktikan bahwa pemerintah lebih menyukai impor beras karena harganya lebih murah guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ketimbang mendorong produksi beras dalam negeri.

Henry menambahkan, keputusan kebijakan impor beras seringkali dilakukan pemerintah saat harga sedang mengalami gejolak.

"Padahal, Kementerian Pertanian secara gamblang menyebut bahwa kita (Indonesia) mengalami surplus beras 4 Juta ton beras. Lalu tiba-tiba ketika akan impor, pemerintah malah sebut antisipasi kekurangan pasokan saat elnino. Lalu yang surplus 4 juta itu ke mana," tegasnya.

Untuk itu guna mengantisipasi terjadinya kembali peristiwa tersebut. Henry menyarankan agar pemerintah cukup memiliki satu data yang akurat terkait angka riil berapa produksi dalam negeri dan berapa kebutuhannya.

Seperti diketahui, pemerintah berencana mengimpor beras kembali dari Pakistan maksimal 1 juta ton. MoU pembelian sudah ditandatangani oleh Mendag Thomas Lembong dan Dubes Pakistan untuk Indonesia M Aqil Nadeem beberapa waktu lalu. (rfd)


BACA JUGA:

  1. Impor Beras dari Pakistan, Pemerintah Langgar Undang-Undang?
  2. Dirut Bulog Benarkan Indonesia akan Impor Beras dari Pakistan
  3. BPS Belum Tahu Tujuan Pemerintah Impor 1 Juta Ton Beras dari Pakistan
  4. Ditjen Bea dan Cukai Perketat Pengawasan Importasi Mesin-Peralatan
  5. Tahap Pertama Kemudahan Importasi, 48 Perusahaan 
#Petani #Serikat Petani Indonesia #Henry Saragih
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Berita Foto
Audiensi Petani dengan DPR dan Pemerintah Bahas Reforma Agraria
Sejumlah aktivis dan petani menyampaikan paparan pada audiensi bersama Pimpinan DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 24 September 2025
Audiensi Petani dengan DPR dan Pemerintah Bahas Reforma Agraria
Berita Foto
Aksi Hari Tani Nasional, Petani Indramayu Tuntut Perbaikan Irigasi dan Modernisasi Pertanian
Ratusan petani Indramayu yang tergabung dalam Serikat Tani Indramayu menggelar aksi di depan Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025). Memperingati Hari Tani Nasional, para petani Indramayu menggelar aksi di depan gedung Kementerian Pertanian untuk menuntut perbaikan irigasi serta modernisasi pertanian di Indramayu Barat. Hari Tani Nasional diperingati setiap 24 September untuk mengenang lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960, tonggak penting reformasi agraria yang menegaskan prinsip “tanah untuk rakyat.” Meski petani disebut tulang punggung bangsa, kenyataannya hingga kini banyak yang hidup dalam kemiskinan struktural dan minim akses terhadap lahan, pupuk, teknologi, maupun pasar. Karena itu, Hari Tani terus menjadi momentum perjuangan menuntut keadilan agraria dan kedaulatan pangan.
Didik Setiawan - Rabu, 24 September 2025
Aksi Hari Tani Nasional, Petani Indramayu Tuntut Perbaikan Irigasi dan Modernisasi Pertanian
Indonesia
Hari Tani Nasional, Komisi IV DPR Desak Pemerintah Harus Siapkan Peta Jalan Pertanian Indonesia
Peringatan Hari Tani Nasional 24 September harus menjadi momentum pemerintah menyiapkan peta jalan kebangkitan pertanian Indonesia
Wisnu Cipto - Rabu, 24 September 2025
Hari Tani Nasional, Komisi IV DPR Desak Pemerintah Harus Siapkan Peta Jalan Pertanian Indonesia
Indonesia
Hari Tani Nasional 24 September: Ketahui Sejarah, Makna, hingga Ironinya di 2025
Hari Tani Nasional diperingati setiap 24 September.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 24 September 2025
Hari Tani Nasional 24 September: Ketahui Sejarah, Makna, hingga Ironinya di 2025
Indonesia
Mentan Ogah Kompromi ke Pelaku Praktik Curang Beras dan Pupuk, Sangat Rugikan Petani
Tidak ada kompromi terhadap praktik curang yang merugikan petani, karena pemerintah berkomitmen penuh melindungi kepentingan petani
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Mentan Ogah Kompromi ke Pelaku Praktik Curang Beras dan Pupuk, Sangat Rugikan Petani
Indonesia
Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji
Kereta itu dirancang untuk membantu mobilitas para petani dan pedagang, sekaligus memudahkan pengangkutan hasil panen maupun barang dagangan secara lebih leluasa, aman dan efisien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji
Indonesia
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Tugas pemerintah tidak mudah untuk tetap menjaga petani tetap sejahtera dan konsumen bahagia.
Frengky Aruan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Indonesia
Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah
Hasil panen tebu yang sudah digiling belum dibayar, sementara beban biaya produksi gula terus menghimpit
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah
Indonesia
Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, meminta semua pihak untuk tidak mempermainkan nasib petani. Hal ini diungkapkan setelah ia menyoroti adanya dugaan oknum mafia pangan.
Soffi Amira - Sabtu, 07 Juni 2025
Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
Indonesia
Impor Singkong Akan Diatur Lebih Ketat Demi Jaga Semangat Petani Lokal
Pengaturan teknis impor tapioka akan segera dilakukan karena sudah menjadi perhatian penting bagi pemerintah, terutama untuk menjaga keberlanjutan kesejahteraan petani lokal.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Impor Singkong Akan Diatur Lebih Ketat Demi Jaga Semangat Petani Lokal
Bagikan