Dirut Bulog Benarkan Indonesia akan Impor Beras dari Pakistan

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Rabu, 16 Desember 2015
Dirut Bulog Benarkan Indonesia akan Impor Beras dari Pakistan

Sejumlah pekerja mengangkut beras yang baru masuk dari petani di gudang bulog Subdrive Indramayu, Jawa Barat, Rabu (3/6). (Foto Antara/Dedhez Anggara)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Keuangan - Direktur Utama (Dirut) Bulog Djarot Kusumayakti membenarkan pemerintah Indonesia, yang diwakili oleh Menteri Perdagangan Indonesia Thomas Lembong, melakukan penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) bersama Pemerintah Pakistan mengenai rencana impor satu juta ton beras dari negara tersebut.

Kata Djarot, impor beras baru dapat dilakukan jika pemerintah membutuhkan tambahan beras yang mendesak karena produksi beras dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan nasional.

"Jadi istilahnya dia (pemerintah Pakistan) memberi komitmen. Kalau sewaktu-waktu pemerintah Indonesia membutuhkan beras, dia (pemerintah Pakistan) bisa menyuplai sebanyak 1 juta ton. Tapikan impor beras yang kemarin (1,5 juta ton dari Vietnam dan Thailand) saja belum selesai, " ujar Djarot ketika dihubungi merahputih.com di Jakarta, Selasa (15/12).

Djarot menambahkan sesuai dengan kebijakan yang berlaku saat ini, impor beras dapat dilakukan oleh Bulog jika untuk keperluan mendesak. Misal tiba-tiba adanya kenaikan harga, el-nino atau bencana lainnya yang tak terduga. Namun tidak menutup kemungkinan beras yang rencananya diimpor dari Pakistan itu juga dapat dilakukan oleh importir beras.

"Karena kitakan tidak tahu kebijakan ke depan akan seperti apa," sambungnya.

Hingga saat ini, cadangan beras yang ada di Bulog mencapai sekitar 900.000 ton. Jumlah tersebut diyakini mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga Januari 2015.

Adapun enam provinsi yang menjadi tumpuan produksi beras di seluruh Indonesia, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Perlu diketahui sebelumnya, media lokal Pakistan menyebutkan negara itu disebut akan mengekspor beras ke Indonesia maksimal 1 juta ton dan MoU pembelian sudah ditandatangani oleh Mendag Thomas Lembong dan Dubes Pakistan untuk Indonesia M Aqil Nadeem. (rfd)

 

BACA JUGA:

  1. Sektor Kelautan dan Perikanan Makin Menjanjikan
  2. BPS Belum Tahu Tujuan Pemerintah Impor 1 Juta Ton Beras dari Pakistan
  3. Waspadai Rupiah Berbalik Arah
  4. Menkeu: Waspadai, Sektor Ekspor Belum Pulih
  5. Bank Dunia: Kebakaran Hutan Hambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
#Impor Beras #Dirut Bulog
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Indonesia
Dirut Bulog Ahmad Rizal Ajukan Pensiun dari TNI, Belum Ada Putusan dari Panglima
"Sudah (diproses). Saya sudah purna tugas, sudah mengajukan pensiun per 1 Juni 2025 lalu ke panglima TNI.," katanya.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Juli 2025
Dirut Bulog Ahmad Rizal Ajukan Pensiun dari TNI, Belum Ada Putusan dari Panglima
Indonesia
Panglima TNI Pastikan Dirut Baru Bulog Mayjen Ahmad Rizal dalam Proses Pensiun Dini
Saat ini Mayjen Ahmad Rizal Ramdhani sedang dalam proses pensiun dini
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Juli 2025
Panglima TNI Pastikan Dirut Baru Bulog Mayjen Ahmad Rizal dalam Proses Pensiun Dini
Indonesia
Lepas Jabatan Dirut Bulog, Letjen Novi Helmy Lebih Pilih Lanjutkan Karier di TNI
Letjen Novi Helmy lebih memilih melanjutkan karier di TNI. Ia melepas jabatan sebagai Direktur Utama Perum Bulog.
Soffi Amira - Jumat, 04 Juli 2025
Lepas Jabatan Dirut Bulog, Letjen Novi Helmy Lebih Pilih Lanjutkan Karier di TNI
Indonesia
Stok Beras Nasional Capai 3,8 Juta Ton, Indonesia Menuju Swasembada Pangan
Kenaikan ini didukung oleh perluasan lahan tanam, subsidi pupuk, dan distribusi alat mesin pertanian
Angga Yudha Pratama - Senin, 19 Mei 2025
Stok Beras Nasional Capai 3,8 Juta Ton, Indonesia Menuju Swasembada Pangan
Indonesia
Surplus Beras Diragukan, DPR Minta Kejelasan Pemerintah Sebelum Ekspor Dilakukan
Daniel menyoroti data harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani yang saat ini justru berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah
Angga Yudha Pratama - Minggu, 27 April 2025
Surplus Beras Diragukan, DPR Minta Kejelasan Pemerintah Sebelum Ekspor Dilakukan
Indonesia
DPR Minta Pemerintah Perhatikan Hak Warga Negara, Pengalaman Krisis Pangan, Kesejahteraan Petani dalam Kebijakan Ekspor Beras
Daniel menekankan bahwa keputusan ekspor harus didasarkan pada perhitungan yang matang dan komprehensif
Angga Yudha Pratama - Minggu, 27 April 2025
DPR Minta Pemerintah Perhatikan Hak Warga Negara, Pengalaman Krisis Pangan, Kesejahteraan Petani dalam Kebijakan Ekspor Beras
Indonesia
Dampak Pelarangan Impor Beras, Jagung, Gula, dan Garam
Kondisi ini, akan semakin membebani masyarakat ekonomi bawah, termasuk petani yang mayoritas sebenarnya adalah konsumen neto beras.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Januari 2025
Dampak Pelarangan Impor Beras, Jagung, Gula, dan  Garam
Indonesia
Zulkifli Sebut Tidak Lagi Impor Beras, Jagung, Gula dan Garam di 2025
Dalam rapat koordinasi juga membahas soal kebutuhan bibit tanaman pangan, irigasi, mekanisme tanam serta teknologi .
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 12 Desember 2024
Zulkifli Sebut Tidak Lagi Impor Beras, Jagung, Gula dan Garam di 2025
Indonesia
Pemerintah Berencana Tambah Kuota Impor Beras Sebanyak 1 Juta Ton
Adapun pemerintah telah menetapkan bakal mengimpor beras sebanyak 3,6 juta ton pada 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 29 Oktober 2024
Pemerintah Berencana Tambah Kuota Impor Beras Sebanyak 1 Juta Ton
Indonesia
Bulog Minta Perintah Impor Beras Dikeluarkan Lebih Cepat Buat Stok Tahun 2025
Perintah impor beras juga disebut perlu lebih cepat untuk memastikan stabilisasi stok dan harga beras.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 September 2024
Bulog Minta Perintah Impor Beras Dikeluarkan Lebih Cepat Buat Stok Tahun 2025
Bagikan