Santri NU Dibekali Pengetahuan IT Untuk Perangi Propaganda Radikalisme

Luhung SaptoLuhung Sapto - Rabu, 12 Oktober 2016
Santri NU Dibekali Pengetahuan IT Untuk Perangi Propaganda Radikalisme

GP Ansor di Jakarta, Jumat (7/10). (Foto Ist)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Para santri Nahdlatul Ulama (NU) di seluruh Indonesia mendapat pendidikan  teknologi informasi agar cerdas di dunia maya. Program pendidikan ini bertujuan untuk memerangi propaganda radikalisme dan terorisme di dunia cyber (internet).  

“Sebenarnya tidak cukup hanya para santri yang harus cerdas di dunia cyber dalam memerangi radikal terorisme, tapi seluruh generasi muda, bahkan masyarakat Indonesia. Sebab, ancaman radikal terorisme tidak hanya kepada para santri, NU, atau umat Islam saja, tapi bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ucap Khatib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Jakarta, dalam keterangannya, Rabu (12/10).

Menurut mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid ini, menghadapi ancaman radikal terorisme ini, seluruh komponen bangsa harus terlibat. Pasalnya, pergerakan kelompok radikal terorisme, terutama ISIS, sudah sangat massif, khususnya di dunia maya. Bahkan dari riset PBNU, mereka (kelompok radikal) sangat pintar memanfaatkan media sosial dan internet dalam melakukan propaganda.

Tak hanya materi yang bersifat ajaran agama secara komunitif, para teroris juga melakukan propaganda dari segala bidang seperti ekonomi, seni, budaya, politik, dan lain-lain. Malahan, mereka mampu membuat video dan film dengan standar Hollywood, dan melibatkan seniman, musikus, budayawan, politikus, dan lain-lain, dalam menjalankan propaganda. 

Lantaran itu dibutuhkan kekuatan yang hadir di dunia cyber untuk melawan kelompok radikal terorisme. Santri NU telah terpanggil sejak lama karena ini adalah ancaman kepada negara, meski sumber dayanya masih terbatas terutama menyangkut pendanaan. Karena itu, harus ada dukungan signifikan dari pemerintah agar program pencerdasan santri dan generasi muda Indonesia di dunia cyber bisa berjalan baik.

“Sejak 2006, generasi muda NU sudah menyadari dan merasakan penetrasi gerakan ekstrim ini di media internet. Bahkan santri NU secara mandiri sebagai relawan melakukan upaya kontra narasi menghadapi kelompok radikal. Malah sampai hari ini, kami di PBNU tiap bulan mengumpulkan donasi untuk memberikan pulsa kepada santri relawan tersebut,” ungkap Yahya Staquf.

Yahya Staquf menjelaskan, PBNU juga telah bekerjasama dengan Universitas Vienna, Austria mendirikan program Vortex (Vienna Observatory For Applied Research Extremism and Terrorism). Di antara program utama yang dibangun adalah riset terhadap gerakan ekstrim di internet. Dari penelitian itu, secara global ditemukan bahwa ISIS mempunyai program di internet yang luar biasa.

Misalnya dari penelitian selama empat bulan, ditemukan ISIS menggunakan lebih dari 3,4 juta akun twitter dan melakuan posting lebih dari 3,3 juta. Setiap hari mereka juga memproduksi satu atau dua materi, termasuk video dan materi lain dokumen ajaran mereka yang di upload pada website lebih dari 1,8 juta. 

Sementara itu, Bidang Kajian dan Hubungan Strategis PBNU Amrin menjelaskan pihaknya terus melakukan sosialisasi pentingnya berdakwah melalui sosial media. Salah satunya baru-baru ini, PBNU bersama Kementerian Agama (Kemanag) mengumpulkan kiai muda NU di Surabaya, Makassar, Medan, dan Tangerang terkait masalah itu.

“Selain sosialisasi berdakwah via sosial media, kami juga memberikan pemahaman bagaimana media bisa mempengaruhi masyarakat dengan memberikan pelatihan agar kiai muda itu bisa kreatif di dunia cyber,” ungkap Amrin.

PBNU juga melakukan pelatihan membuat aplikasi, web, video dan lain-lain di Yogyakarta. Menurut Amrin, sambutan generasi muda NU, utamanya santri, sangat luar biasa. Ke depan, kegiatan-kegiatan seperti akan lebih dimassalkan dan bisa menjangkau para santri yang berada cukup jauh di pelosok Indonesia.

“Kami juga membuat video ceramah ulama dan di upload youtube. Itu kami lakukan untuk meluruskan kelicikan kelompok radikal yang sering memotong dakwah ulama untuk melancarkan niat mereka,” jelas Amrin.

BACA JUGA:

  1. Kini BNPT Punya Kantor Perwakilan di Jakarta
  2. Falsafah Pancasila Terbukti Ampuh Tangkal Radikalisme dan Terorisme
  3. Penanganan Aksi Terorisme Menggunakan Soft Approach
  4. Pancasila, Ideologi Terbaik Perangi Radikalisme dan Terorisme
  5. Pesantren Berperan Menanggulangi Paham Radikal
#Duta Damai Dunia Maya #Cyber Crime #Radikalisme #Teroris #Nahdlatul Ulama
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Gubernur Pramono Bantah Orang NU Dipermudah Masuk Kerja di BUMD
Gubernur Jakarta mengaku mendapatkan bisikan dari Ketua PW Muslimat NU DKI Hizbiyah Rochim untuk memasukan kader Muslimat ke dalam BUMD.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 27 Juli 2025
Gubernur Pramono Bantah Orang NU Dipermudah Masuk Kerja di BUMD
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Indonesia
Konflik Palestina-Israel Terus Berlangsung: Pendekatan Non-State Actor Punya Perang Penting
Konflik Palestina-Israel menjadi bahan penelitian menarik bagi Tenaga Ahli Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI Eneng Ervi Siti Zahroh Zidni.
Frengky Aruan - Selasa, 01 Juli 2025
Konflik Palestina-Israel Terus Berlangsung: Pendekatan Non-State Actor Punya Perang Penting
Dunia
20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah
Saat serangan terjadi, misa sedang berlangsung di dalam gereja.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah
Indonesia
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Isi konten radikal remaja anggota ISIS di Gowa ditangkap. Remaja itu aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial dan membahas aksi bom bunuh diri.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Dunia
Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS
AS kembali menetapkan Pyongyang sebagai "negara yang tidak kooperatif" dalam upaya global memerangi terorisme.
Wisnu Cipto - Senin, 19 Mei 2025
Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS
Bagikan