RSUD Kabupaten Tangerang Diduga Telantarkan Bayi Hingga Meninggal

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Senin, 12 Oktober 2015
RSUD Kabupaten Tangerang Diduga Telantarkan Bayi Hingga Meninggal

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang (Foto/www.rsutangerang.com)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Peristiwa - Keluarga bayi Arkan Farza merasa kecewa terhadap pelayanan di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang, yang dianggap akhirnya diduga menjadi penyebab wafatnya bayi laki-laki  berusia 10 bulan itu.

Hal tersebut diungkapkan Marisi Panggabean, kerabat orangtua bayi Arkan Farza saat dihubungi Merahputih.com, Senin (12/10) melalui sambungan telepon. Marisi Panggabean yang berada di rumah sakit tersebut saat dihubungi menuturkan, jika pihak rumah sakit tidak memberikan pelayanan yang maksimal terhadap bayi Arkan Farza.

"Kronologinya Minggu (11/10) malam, bayi Arkan Farza menderita buang-buang air besar tak berhenti. Orangtua kemudian membawa bayi Arkan ke Rumah Sakit Sintanala di daerah Tangerang," ujar Marisi Panggabean menuturkan kronologi yang diceritakan orangtua bayi Arkan.

Menurut Marisi, lantaran peralatan Rumah Sakit Sitanala tidak memadai, dirujuk ke rumah sakit terdekat, yakni Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang, di jalan Ahmad Yani.

"Jaraknya kalau tidak salah sekitar lima kilometer. Nah, di situ juga orangtua membawa sendiri bayi Arkan. Tidak ada pendamping atau ambulans dari rumah sakit. Saat tiba di lokasi (RSU Kabupaten Tangerang), bayi Arkan langsung masuk UGD," terang Marisi Panggabean.

Kejadian tersebut, menurut Marisi berlangsung Senin dini hari saat bayi Arkan tiba di rumah sakit milik pemerintah kabupaten tangerang itu.

Permasalahan kemudian memuncak saat pihak RSU Kabupaten Tangerang hanya memberikan surat rujukan ke rumah sakit lain.

"Jadi bayi Arkan sampai hari ini (Senin, 12/10) masih ada di UGD. Nah tadi sekitar jam 11.30-an meninggal," ujar Marisi.

Menurut Marisi, bayi Arkan dipindahkan ke rumah sakit yang ada fasilitas USG-nya. Namun hingga menghembuskan napas terakhir, bayi Arkan masih berada di UGD RSU Kabupaten Tangerang.

"Tidak ada upaya dari pihak rumah sakit. Ini menyangkut masalah nyawa manusia. Menurut orangtua, belum adanya DP (down payment) yang jumlahnya lumayan, sehingga bayi Arkan belum dipindahkan," ujar Marisi lebih lanjut.

"Sekarang untuk membawa bayi Arkan saja dengan ambulans ke Jawa untuk dimakamkan, keluarga harus mengeluarkan uang lebih dari dua juta setengah. Tentu keluarga sangat sedih," ujar Marisi.

Dihubungi terpisah staf umum Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang M. Nizar mengaku belum mengetahui kabar tersebut.

"Saya belum tahu mas," katanya saat dihubungi Merahputih.com, Senin (12/10).

Nizar melanjutkan sejauh ini tidak pernah ada kejadian penelantaran bayi hingga meninggal yang dilakukan oleh pihak RSUD Tangerang. Namun demikian untuk memastikan hal tersebut pihaknya akan melakukan pengecekan dan meminta keterangan beberapa orang, termasuk dokter dan perawat.

"Berita ini mudah-mudahan tidak benar. Nanti akan kami kabari lagi perkembangan kasus ini," tandasnya. (Wan/Bhd

BACA JUGA:  

  1. Pembunuhan Ibu dan Anak di Cakung Aksi Balas Dendam? 
  2. Pembunuh Ibu dan Anak di Cakung Diduga Orang Dekat 
  3. Agus Pea Curhat di Facebook 
  4. Ayah Bocah PNF Dapat Petunjuk Lewat Paranormal 
  5. Pembunuh Bocah PNF Terancam Hukuman Seumur Hidup

 

#Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang
Bagikan

Berita Terkait

Bagikan