Kampung Pulo Tanah Para Wali

Merahputih Megapolitan - Siapa yang menyangka kampung yang sering tenggelam akibat meluapnya Kali Ciliwung adalah tanah para Wali Allah. Kampung yang baru saja merasakan ganasnya eskavator itu ternyata menyimpan banyak sejarah perjuangan para Wali yang datang dan menyebarkan ilmu keislaman disana.

Pemuka Agama sekaligus dedengkot Kampung Pulo, Sayyid Sholeh Bin Husin Al-Idrus menuturkan sekira tahun 1800-an datang banyak para pendakwah kekampung Pulo untuk mengajarkan ilmu keislaman.

"Pendakwah datang dan bermukim disini, untuk mengajarkan Islam," katanya kepada merahputih.com, Senin (24/8).

Diakuinya para pendakawah datang dari Hadratulmaut, Yaman, dan ada juga penduduk Asli Betawi.

Para Wali itu kemudian mewariskan ilmu melalui pengajaran yang bersifat sederhana yaitu dengan cara dari rumah-kerumah dan di mushalla. Kitab-kitab yang diajarkan pun terbilang klasik/kitab kuning warisan ulama Salafi.

"Mushalla peninggalan meraka masih ada, sekarang sudah berubah menjadi Masjid At-Tawwabin," ungkapnya.

Untuk dapat melacak jejak dakwah para syuhada itu, warga Kampung Pulo sempat memugar makam para penyebar Islam tersebut.

"Ada makam Habib Husin Bin Muhsin Al-idrus, KH.Qasim bin Thohir, KH.Lukmanul Hakim, dan sejumlah makam keramat lainnya," pungkas Habib. (Fdi)

Baca Juga:

Penggusuran Warga Kampung Pulo, Radhar Panca Dahana Sebut Ahok Sesat

Tidak Mau Ketinggalan, Menteri Puan Ikut Komentari Penggusuran Kampung Pulo

Warga Kampung Pulo Minta Gubernur Tandingan Turun Tangan

3 Makam Keramat di Kampung Pulo

Tiga Kisah Misteri di Makam Habib Muhsin Kampung Pulo

Aneh, Tanah Verponding Kampung Pulo Berubah Jadi Tanah Negara