Jepang dan Australia Tertarik Investasi Panti Jompo di Indonesia

Fadhli Fadhli - Senin, 14 Desember 2015
Jepang dan Australia Tertarik Investasi Panti Jompo di Indonesia

Kepala BKPM Franky Sibarani. (Foto: ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Bisnis - Kepala BKPM, Franky Sibarani akui Jepang dan Australia tertarik untuk berinvestasi sebesar $62 juta dengan Indonesia pada sektor panti jompo di Indonesia. 

"Memang kedua negara tersebut tertarik untuk menjalin kerjasama dengan kami tentang investasi senior living. Di dalamnya termasuk pemakaman yang berlokasi di Sumatera Utara, tapi mereka bingung karena belum ada  induknya. Apakah investasi ini masuk di kategori sosial atau di PUPR, atau di pariwisata," Kata Franky saat ditemui di kantor BKPM, Jl. Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Senin (14/12).

Franky menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum ada pembicaraan lebih lanjut dengan kedua negara tersebut. Mereka juga sudah menyampaikan minta keseriusannya untuk berinvestasi di Indonesia. 

"Belum ada kejelasan, karena itu kami terus terang saja karena proyek ini belum terlalu urgen kami belum ada pembicaraan lebih jauh," tuturnya.

Menurut Franky, namun kendala yang dihadapi orang asing yang datang berkunjung ke Indonesia hanya boleh tinggal selama 3 bulan, sedangkan bisnis panti jompo membutuhkan izin tinggal di atas 6 bulan untuk orang asing.

"Meski potensi nilai investasi yang masuk ke indonesia terbilang cukup menjanjikan yakni US$ 62 juta. Para lansia tidak banyak keliling ke Indonesia seperti turis asing biasa. Kami tengah mengkaji itu, semoga pada bulan Maret dan April depan kami mendapat keputusan itu," tandasnya. (abi)

 

BACA JUGA:

  1. CITA: Peran Pajak dalam APBN 2015 Semakin Penting
  2. BKPM Percepat Proses Importasi bagi Perusahaan Tahap Konstruksi
  3. Rupiah Terkapar Digempur Sentimen Eksternal
  4. Tahap Pertama Kemudahan Importasi, 48 Perusahaan Direkomendasikan
  5. Ditjen Bea Cukai Godok Kenaikan Cukai Makanan dan Pemanis
#Australia #Investasi Panti Jompo
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Dunia
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat
Benjamin Netanyahu mengatakan sejarah akan mengingat PM Australia Anthony Albanese sebagai seorang politisi lemah.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat
Indonesia
Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul
Langkah Selandia Baru tersebut bertepatan dengan pengumuman Australia yang akan mengakui negara Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB di bulan September.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul
Dunia
Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat
Rencana ini diumumkan di tengah meningkatnya kecaman dan kemarahan internasional atas tindakan Israel di Gaza.
Dwi Astarini - Senin, 11 Agustus 2025
 Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat
Dunia
Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025
Sejauh ini sudah 147 negara di dunia mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Sejak awal 2024, sepuluh negara baru bergabung dalam daftar tersebut, termasuk Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Armenia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025
Dunia
Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Ini bukanlah satu-satunya solusi, tapi ini akan membuat perbedaan.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
  Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
Beredar informasi soal Australia yang memberikan bantuan dana khusus untuk gereja dan umat Kristen di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 24 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
ShowBiz
Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia
West bahkan dikenal karena komentar-komentarnya yang anti-Semit.
Dwi Astarini - Rabu, 02 Juli 2025
Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia
Dunia
YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data
Regulator internet Australia dan YouTube berselisih soal rencana larangan anak di bawah 16 tahun mengakses media sosial. Siapa sebenarnya yang melindungi anak-anak?
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo
“PRABOWO AKHIRNYA BICARA! Papua Nugini Ingin Gabung NKRI, Australia langsung Panas?!” demikian narasi video kanal YouTube “Studio Langit”
Frengky Aruan - Selasa, 24 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo
Indonesia
RI-Australia Gelar Lokakarya Perkuat Kolaborasi Keuangan Berkelanjutan,
Lokakarya ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Dwi Astarini - Kamis, 22 Mei 2025
RI-Australia Gelar Lokakarya Perkuat Kolaborasi Keuangan Berkelanjutan,
Bagikan