Rupiah Terkapar Digempur Sentimen Eksternal

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 14 Desember 2015
Rupiah Terkapar Digempur Sentimen Eksternal

Seorang petugas memperlihatkan pecahan dolar AS yang akan ditukarkan di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Senin (24/8). (Foto Antara/Wahyu Putro A)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Keuangan - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan sore melemah tajam. Posisi mata uang rupiah terhadap dollar AS tembus Rp14.100 per dollar AS.

Mengutip data Bloomberg, Senin (14/12) sore nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 130 poin atau sekira 0,93 persen. Rupiah pada pukul 18.30 wib terpantau ambles ke Rp14.122 per dollar AS. 

Sedangkan data Yahoo Finance nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah ke Rp14.150 per dollar AS. Sedangkan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) rupiah berada di Rp14.076 per dollar AS atau melemah dibandingkan hari sebelumnya (11/12) di posisi Rp13.937 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova mengharapkan bahwa bank sentral AS/The Fed tidak menunda kembali rencananya untuk menaikkan suku bunga acuannya sehingga ketidakpastian di pasar keuangan berkurang.

"Ketidakpastian masih menyelimuti pasar keuangan pasar global, termasuk di Indonesia mengenai rencana the Fed, diharapkan kenaikan suku bunga tidak ditunda seperti pada pertemuan FOMC sebelumnya," katanya di Jakarta, seperti dikutip Antara.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 19,33 poin atau 0,44 persen menjadi 4.374,19. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 3,51 poin (0,46 persen) menjadi 748,12.

Hal ini maraknya sentimen negatif yang datang dari eksternal. Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan akumulasi sentimen-sentimen yang beredar dari eksternal seperti bursa saham global yang bergerak turun, melemahnya harga minyak mentah dunia ke level 35 dolar AS per dolar AS, serta penantian agenda Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 15-16 Desember mendatang perihal kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate), menjadi sentimen negatif bagi IHSG BEI.

"Sentimen-sentimen itu yang mendasari sebagian besar pelaku pasar saham masih melakukan aksi jual sehingga menekan IHSG BEI," katanya.

Kendati demikian, ia mengatakan meski IHSG BEI melemah, namun pelaku pasar saham di dalam negeri dapat memanfaatkan kesempatan yang ada saat ini untuk melakukan akumulasi pembelian dengan pola investasi jangka menengah-panjang.

BACA JUGA:

  1. BKPM Percepat Proses Importasi bagi Perusahaan Tahap Konstruksi
  2. Korea Berminat Investasi di Indonesia US$16 Miliar
  3. BKPM Susun Panduan Investasi e-Commerce
  4. Paket Kebijakan Ekonomi VII Sasar Investasi Padat Karya
  5. Terkait Investasi Bodong, Sandy Tumiwa Jalani Penyidikan
#Rupiah Melemah #Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memproyeksikan nilai tukar (kurs) rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.350 - 16.450 per dolar Amerika Serikat (AS pada perdagangan hari ini.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu
Indonesia
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Menko Airlangga berpesan kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak bertanggung jawab, serta menciptakan suasana yang damai dan saling menghormati.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Ekonom mengungkapkan arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate) periode Agustus 2025, antara bertahan di level 5,25 persen atau turun, yang menunjukkan sinyalemen kebijakan moneter lebih longgar.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Indonesia
Sri Mulyani Akui Rupiah Terkena Imbas Kebijakan Tarif Trump, Fundamental Diklaim Kuat
Tarif itu cukup agresif dan berdampak pada sekitar 70 negara mitra dagang yang dianggap memiliki surplus perdagangan dengan AS dan perlu dikoreksi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 30 April 2025
Sri Mulyani Akui Rupiah Terkena Imbas Kebijakan Tarif Trump, Fundamental Diklaim Kuat
Indonesia
Penguatan Rupiah Bakal Didorong Isu Suku Bunga
Berdasarkan RDG BI bulan April 2025, diputuskan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 5,75 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 April 2025
Penguatan Rupiah Bakal Didorong Isu Suku Bunga
Indonesia
Tekanan Trump ke Bank Sentral Amerika Bikin Rupiah Menguat
Pemicu yang membuat Trump tak suka dengan Powell adalah mengenai paparan penilaian suram oleh Gubernur The Fed terhadap prospek ekonomi terhadap perombakan tarif besar-besaran Trump sejak 3 April 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 April 2025
Tekanan Trump ke Bank Sentral Amerika Bikin Rupiah Menguat
Berita Foto
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Melemah Tembus Rp16.849
Petugas menghitung sejumlah uang Dolar AS di Penukaran Uang PT Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 08 April 2025
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Melemah Tembus Rp16.849
Indonesia
Bukan Hanya IHSG, Kondisi Nilai Tukar Melemah Jadi Rp 16.846 Per Dolar AS
Pasar keuangan Indonesia yang baru buka hari ini mungkin merespon negatif terhadap berbagai isu selama libur Lebaran.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
Bukan Hanya IHSG, Kondisi Nilai Tukar Melemah Jadi Rp 16.846 Per Dolar AS
Infografis
Jadi, Faktor Apa yang Bikin Nilai Tukar Rupiah Melemah Setelah Trading Halt?
"Namun investor lebih antisipasi pernyataan BI seputar sentimen risk off yang sebabkan sell off di pasar ekuitas domestik,”
Rezita Kesuma - Jumat, 21 Maret 2025
Jadi, Faktor Apa yang Bikin Nilai Tukar Rupiah Melemah Setelah Trading Halt?
Indonesia
Kuatkan Posisi Rupiah, BI Beli Surat Berharga Negara dari Pasar Sekunder
Selama tahun 2025 (hingga 18 Maret 2025), Bank Indonesia telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 70,74 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 Maret 2025
Kuatkan Posisi Rupiah, BI Beli Surat Berharga Negara dari Pasar Sekunder
Bagikan