Cegah Radikalisme, Seluruh Komponen Bangsa Diminta Jaga Empat Pilar Kebangsaan

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 05 September 2016
Cegah Radikalisme, Seluruh Komponen Bangsa Diminta Jaga Empat Pilar Kebangsaan

Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius (Foto BNPT)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius meyakini jaringan teroris di Indonesia masih ada dan terus berkembang. Untuk itu, masyarakat wajib mewaspadai keberadaan teroris serta gerak-geriknya.

“Sekarang teroris beraksi dalam kelompok kecil. Masyarakat harus terus waspada. Apalagi saat ini menjadikan seseorang sebagai pelaku teror tidak perlu lagi harus pergi untuk mengenyam pendidikan di Afghanistan atau di tempat lainnya seperti yang dilakukan kelompok teror yang dulu,” ujar Suhardi dalam acara Sarasehan Nasional Empat Pilar MPR RI dan Kesadaran Bela Negara yang digelar di Gedung Nusantara V, MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (5/9). 

Sarasehan tersebut digelar dalam rangka menyambut dan memperingati HUT MPR-RI ke-71. Turut hadir Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Drs. Budi Waseso, Wakil Ketua bidang Internal Komnas HAM DR. Ansori Sinungan,SH, MH, pengamat intelijen dan terorisme DR. Wawan Hadi Purwanto, SH, MH, Rektor Universitas Pertahanan Letjen TNI I. Wayan Midhio dan Koorsahli Kapolri Irjen Pol Burhanuddin Andi yang mewakili Kapolri.

Dalam paparannya yang bertema “Meningkatkan Kewaspadaan Guna Mengantisipasi Radikalisme dan Terorisme”, Suhardi mengungkapkan saat ini generasi teroris baru diasah cukup intensif melalui media sosial dengan memanfaatkan internet.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kabareskrim Mabes Polri dan Kapolda Jawa Barat ini menyinggung peristiwa ancaman bom bunuh diri di Gereja Santo Yosep di Medan beberapa waktu lalu.

“Apalagi sekarang ini kalau mau membaiat seseorang cukup melalui chatting saja. Seperti yang terjadi di Medan kemarin. Pelaku cukup dicuci otaknya melalui dunia maya, tidak perlu harus datang ke yang membaiat,” katanya

Terkait dengan kesadaran bela negara di Indonesia, Kepala BNPT meminta kepada semua pihak harus berperan aktif mempertahankan nilai-nilai luhur ke-Indonesiaan, maupun ancaman terhadap negara yang bersifat nyata untuk mencegah paham radikal tersebut.  

empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan pondasi yang mempersatukan bangsa ini. 

“Karena kalau tidak dijaga bisa dapat merusak empat pilar itu tadi. Itu dia yang dimaksud dengan korelasi bela negara yang penting ini. Artinya ada kemampuan dari kita untuk memfilter semua nilai-nilai itu. Yang baik kita ambil, yang buruk kita tinggalkan,” pungkasnya.

BACA JUGA:

  1. Idul Adha Persatukan Umat dari Berbagai Perbedaan
  2. Kepala BNPT Temui Pengurus MUI Bahas Penanggulangan Terorisme
  3. Pancasila dan Kearifan Lokal Dinilai Efektif Cegah Terorisme
  4. Kepala BNPT Ajak 17 K/L Sinergi Tangani Terorisme
  5. BNPT dan Komnas HAM Tandatangani MoU Pencegahan Terorisme
#Teroris #BNPT #Empat Pilar Kebangsaan #Suhardi Alius #Kepala BNPT
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Dunia
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
AS juga menuding para pemimpin Ikhwanul Muslimin telah lama memberikan dukungan material kepada Hamas.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
Indonesia
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Densus 88 Anti Teror mengungkapkan fakta mengejutkan ada 110 anak yang diduga direkrut ke dalam jaringan teroris sepanjang 2025 lewat permainan game online.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Indonesia
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Para tersangka itu merekrut anak dan pelajar dengan memanfaatkan ruang digital, mulai dari media sosial, gim online, aplikasi pesan hingga situs tertutup.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Berita Foto
Densus 88 Polri Ungkap Kasus Teroris Rekrut Anak-anak dari Media Sosial dan Game Online
Konferensi pers penanganan rekrutmen secara online terhadap anak-anak oleh kelompok teroris di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 18 November 2025
Densus 88 Polri Ungkap Kasus Teroris Rekrut Anak-anak dari Media Sosial dan Game Online
Indonesia
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Yusril menyebut pemerintah tidak menetapkan target waktu penyelesaian, karena hal ini tidak termasuk prioritas yang harus segera dirampungkan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Indonesia
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
BNPT meminta para orang tua, khususnya para ibu, untuk lebih aktif mengawasi aktivitas digital anak-anak.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
Indonesia
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Mereka diketahui aktif menyebarkan propaganda serta ajakan melakukan aksi teror melalui media sosial, baik dalam bentuk unggahan tulisan, gambar, maupun video yang mengarah pada dukungan terhadap Daulah ISIS.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Indonesia
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
BNPT akan mencoba mencari korban sesulit apapun mengingat kejadiannya lebih dari 10 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Bagikan