Aktivis LGBT Bingung Kepala Daerah Intoleran Bisa Terpilih


Ilustrasi LGBT (MerahPutih/Alfi Rahmadhani)
MerahPutih Nasional - Aktivis kelompok lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT) Yuli dari Arus Pelangi menilai, hingga saat ini, baik aparat keamanan atau pun pemerintah masih terus berlaku diskriminasi terhadap kaum minoritas.
"Yang terakhir penutupan pesantren waria. Apakah kemudian kawan-kawan transgender enggak boleh menjalankan agamanya karena dianggap mengganggu. Padahal pesantren waria sudah lama dan warga di sekitarnya tidak apa," ucapnya di kantor LBH Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (1/3).
Bukan hanya itu, lanjut Yuli, pemerintah yang seharusnya membuat kebijakan malah menggunakan kekuasaannya untuk menyebar kebencian. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa pernyataan tokoh pemerintah yang mendiskreditkan kelompok LGBT.
"Dalam konteks level pemerintah dari menteri sampai pemerintah lokal sampai wali kota, kalau hanya mau menyebarkan kebencian, kalau mau melegitimasi kelompok yang sangat tidak toleran dampaknya menyebar dari sweeping sampai kekerasan," tuturnya.
Bahkan, dirinya pun sempat bingung kenapa para pemimpin yang intoleran ini bisa terpilih menjadi kepala di suatu pemerintahan. "Saya jadi bingung, kenapa mereka bisa kepilih padahal tidak toleran," terang Yuli. (yni)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Mendagri Larang Kepala Daerah yang Wilayahnya Terjadi Demo Pergi Ke Luar Negeri

MK Putuskan Pemilu Nasional dan Daerah Dipisah, Calon Kader Bisa Bersaing Lebih Sehat

Retret Kepala Daerah Gelombang-2, Saat Makan Siang Begitu Duduk di Meja, Langsung Nyamber Pisang

6 Kepala Daerah Tidak Ikut Retret Gelombang Kedua di IPDN Jatinangor

Pride Month 2025 Sepi dari Ingar-Bingar Perusahaan Besar, Khawatir Trump Makin Keras terhadap LGBTQ

Pesta Seks Sesama Jenis Berkedok Ulang Tahun di Setiabudi Digerebek, Jejak Trauma Kelam Pelaku Terungkap!

Kristen Stewart Akhirnya Menikahi Pasangan Sesama Jenisnya, Resepsi Digelar Sederhana di Restoran yang Asri

Ganjar Ungkap Banyak Kader yang Ingin Megawati Jadi Ketum PDIP Lagi
Minyakita Masih Dijual di Atas HET, Kemendag Minta Kepala Daerah Cantumkan Harga

Prabowo Minta Kepala Daerah Lupakan Warna Partai, Prioritaskan Kesejahteraan Rakyat di Atas Segala Kepentingan
