Waspada, Uang Palsu Banyak Beredar di NTT

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 16 Oktober 2015
Waspada, Uang Palsu Banyak Beredar di NTT

Polisi menunjukkan uang palsu yang disita dari tangan tersangka berinisial HD di Polres Malang, Jawa Timur, Rabu (5/8). (Foto Antara/Ari Bowo Sucipto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih Peristiwa- Marak beredarnya uang palsu, Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah temuan uang palsu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 terdapat 45 lembar, 2014 sebanyak 72 lembar, dan pada 9 oktober 2015 sebanyak 1.069 lembar.

"Terungkapnya peredaran uang rupiah yang diragukan keasliannya ini merupakan prestasi yang tidak terlepas dari peran masyarakat maupun kepolisian," kata Kepala Perwakilan BI NTT Naek Tigor Sinaga, di Atambua, NTT, Jumat (16/10).

Menindak hal tersebut, BI gencar melaksanakan sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah. Kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan membangkitkan kecintaan masyarakat terhadap rupiah dan dalam rangka mendiseminasikan peraturan BI tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di wilayah NKRI.

Tigor mengatakan, rupiah sebagai alat pembayaran rentan dengan tindak pemalsuan. Beberapa waktu lalu di Jember terdapat persidangan yang pelakunya adalah pembuat uang palsu. Terdakwa dijatuhi hukuman penjara kurungan 14 tahun dan denda Rp300 juta subsider tiga bulan.

Tidak hanya di Jember, di Merauke terdapat pelaku yang terbukti mengedarkankan uang palsu. Terdakwa dijatuhi hukuman penjara kurungan selama tujuh tahun.

Sebagai satunya-satunya lembaga yang berwenang mencetak dan mengedarkan uang sangat berkepentingan terhadap setiap proses persidangan kasus uang palsu.

"Kami berharap putusan dengan sanksi yang berat terhadap kasus-kasus seperti di atas dapat menjadi jurisprudensi atau rujukan bagi kasus serupa," tegas Tigor.

Baca Juga:

  1. Kertas Layang-Layang Dijadikan Bahan untuk Cetak Uang Palsu
  2. Polisi Ciduk Pelaku Pengedar Uang Palsu
  3. Polres Pandeglang Ringkus Pengedar Uang Palsu
  4. Hati-Hati, Ada Transaksi Uang Palsu di ATM
  5. Rio Capella Akui Terima Uang Gratifikasi
#NTT #Bank Indonesia #Uang Palsu
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Anggota Komisi XI DPR RI, Amin Ak, meminta perbankan untuk lebih giat lagi dalam menyalurkan kredit usaha.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 masih berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar 3 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Indonesia
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Sementara, suku bunga lending facility diputuskan untuk turun sebesar 25 bps menjadi pada level 5,5 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Indonesia
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Purbaya menyampaikan bahwa proses pencairan dana akan dilakukan segera setelah penandatanganan dilakukan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Indonesia
Eks Kepala Perpus UIN Makassar Bos Sindikat Uang Palsu Ratusan Juta Divonis 7 Tahun Bui
Mantan Kepala Perpustakaan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Andi Ibrahim dijatuhi vonis 7 tahun pidana penjara
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
Eks Kepala Perpus UIN Makassar Bos Sindikat Uang Palsu Ratusan Juta Divonis 7 Tahun Bui
Indonesia
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Langkah Bank Indonesia (BI)- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melakukan burden sharing dengan membeli surat berharga negara (SBN) mendapatkan sorotan tajam
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Ekonom mengungkapkan arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate) periode Agustus 2025, antara bertahan di level 5,25 persen atau turun, yang menunjukkan sinyalemen kebijakan moneter lebih longgar.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Indonesia
Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
Sementara itu, ULN swasta mengalami kontraksi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
Indonesia
Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut, Payment ID tunduk kepada aturan mengenai perlindungan data pribadi (PDP)
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga
Indonesia
Solo Raya Alami Lonjakan Transaksi QRIS, Volume Capai 51,91 Juta
Melesatnya transaksi QRIS ini sejalan dengan peningkatan mercant QRIS, total ada 961.872 merchant. Untuk nominal transaksi QRIS ini menembus Rp 961,6 miliar dengan pertumbuhan 100,6 persen secara year on year (yoy).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Solo Raya Alami Lonjakan Transaksi QRIS, Volume Capai 51,91 Juta
Bagikan