Walhi Jabar Kritik Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 24 Januari 2016
Walhi Jabar Kritik Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

ersonel Paspamres berjaga di lokasi peletakan batu pertama pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (22/1). (Foto: FB/Presiden Joko Widodo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Peristiwa - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Barat Dadan Ramdan menilai pembangunan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung menimbulkan derita baru bagi masyarakat sekitar pembangunan. Sebab, desain dan jalur KA yang dibuat Tiongkok itu akan membuat masyarakat kehilangan tanah, kehilangan tempat tinggal, bahkan kehilangan sumber mata pencaharian.

"Dan sekarang kita akan lihat lagi penggusuran pemukiman warga Jakarta, Bekasi, Purwakarta, Karawang, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan lingkungan pun akan ikut rusak lagi," ucap Dadan dalam diskusi publik "Di Balik Proyek Kereta Cepat" di Jakarta, Sabtu (23/1).

"Multiplayer efek dari pembangunan kereta cepat juga, rakyat kita akan terus kehilangan tanah, harga tanah jadi naik. Alhasil warga setempat jadi tidak bisa beli tanah karena tanahnya sudah tinggi."

Tak mau sekedar mengomentari apa yang sudah akan dilakukan, Dadan memberikan solusi jika pemerintah ingin tetap membangun kereta cepat tersebut.

"Solusinya adalah pemerintah memberikan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat setempat yang terkena gusur, dan memberikan pekerjaan bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat dari penggusuran yang dilakukan. Jangan sampai nantinya ada sentra bisnis baru, namun masyarakat setempat tidak merasakan manfaatnya," kata Ramdan.

Sebagai informasi, pembangunan jalur kereta api cepat (high speed railway) Jakarta-Bandung yang telah mencapai tahap groundbreaking. Peletakan batu pertama itu langsung dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat (22/1) lalu.

Kereta cepat Jakarta-Bandung telah memperoleh izin trase (rute) sepanjang 142,3 kilometer dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dari izin yang diperoleh, kereta cepat Jakarta-Bandung memiliki empat stasiun yaitu Halim, Karawang, Walini, Tegalluar (seberang Gedebage) dengan satu dipo. Dipo, lokasi parkir kereta berada di Tegalluar, Bandung.

Kereta cepat itu akan beroperasi selama 18 jam setiap harinya. Kereta cepat sendiri baru beroperasi pada tahun 2019. Saat beroperasi 2019, kecepatan kereta tidak langsung digeber 350 kilometer per jam. Tahap awal beroperasi, kecepatan kereta masih 200 kilometer per jam.

Dengan kecepatan seperti itu, waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya 45 menit. (rfd)


BACA JUGA:

  1. Noorsy Tentang Kebijakan Kereta Cepat Saat Ceramah Jumat
  2. Di Depan Setya Novanto Cs, Parlemen Jepang Ungkapkan Kekecewaan Soal Kereta Cepat
  3. Dukung Kereta Cepat, Walini Jadi Eco Green dan Cyber City
  4. Jarak Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kurang Efektif
  5. Tarif Kereta Cepat Rp200.000-Rp225.000 per Penumpang
#Penggusuran #Walhi Jabar #Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Murka Terhadap Purbaya karena Ogah Lunasi Utang Kereta Cepat
Beredar informasi yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo marah ke Menkeu Purbaya soal Kereta Cepat Jakarta - Bandung.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 13 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Murka Terhadap Purbaya karena Ogah Lunasi Utang Kereta Cepat
Indonesia
Jelang Hari Pahlawan, Tarif Tiket Whoosh Turun Mulai Rp 200 Ribu
Promo Whoosh Hero’s Deal menyediakan total 53.280 kursi yang dapat dinikmati masyarakat dengan tarif hemat.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 November 2025
Jelang Hari Pahlawan, Tarif Tiket Whoosh Turun Mulai Rp 200 Ribu
Indonesia
Kasus Dugaan Korupsi Whoosh: KPK Jamin Penyelidikan Tetap Jalan, Tak Ada Intervensi Presiden
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan penyelidikan dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) tetap berjalan dan tidak akan dipengaruhi keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk menanggung utang proyek tersebut.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 05 November 2025
Kasus Dugaan Korupsi Whoosh: KPK Jamin Penyelidikan Tetap Jalan, Tak Ada Intervensi Presiden
Indonesia
Presiden Prabowo Pastikan Utang Kereta Cepat Whoosh Dibayar dari Uang Sitaan Korupsi dan Efisiensi Anggaran
Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah akan membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) senilai Rp 1,2 triliun per tahun menggunakan dana efisiensi dan uang hasil sitaan korupsi, tanpa membebani keuangan negara.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 05 November 2025
Presiden Prabowo Pastikan Utang Kereta Cepat Whoosh Dibayar dari Uang Sitaan Korupsi dan Efisiensi Anggaran
Indonesia
Rela Bayar Utang Kereta Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Prabowo: Uangnya Ada, yang Penting Jangan Korupsi
Menurut Presiden Prabowo, uang sebesar itu tak masalah dikucurkan karena baginya Whoosh juga memiliki banyak manfaat buat masyarakat.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
Rela Bayar Utang Kereta Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Prabowo: Uangnya Ada, yang Penting Jangan Korupsi
Indonesia
Prabowo soal Utang Whoosh: Enggak Usah Khawatir, Saya Tanggung Jawab Semuanya
Presiden RI, Prabowo Subianto, angkat bicara soal polemik utang Whoosh. Ia mengatakan, bahwa masyarakat tak perlu khawatir.
Soffi Amira - Selasa, 04 November 2025
Prabowo soal Utang Whoosh: Enggak Usah Khawatir, Saya Tanggung Jawab Semuanya
Indonesia
Dirut KAI Dukung Langkah KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat, sudah Bertemu Presiden Prabowo
PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mendukung langkah hukum yang dilakukan KPK.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
Dirut KAI Dukung Langkah KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat, sudah Bertemu Presiden Prabowo
Indonesia
Penumpang Kereta Cepat Whoosh Tembus 5,1 Juta, Tak Terpengaruh Isu Korupsi
Meski proyek KCIC disorot KPK karena dugaan korupsi, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh Jakarta–Bandung justru naik 6,3 persen hingga Oktober 2025, tembus 5,1 juta orang.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
Penumpang Kereta Cepat Whoosh Tembus 5,1 Juta, Tak Terpengaruh Isu Korupsi
Indonesia
Ekonom Desak Transparansi Tender Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KPK Diminta Segera Turun Tangan
Proyek KCJB yang kontroversial ini diduga untuk memenangkan penawaran dari pihak luar yang lebih mahal
Angga Yudha Pratama - Selasa, 28 Oktober 2025
Ekonom Desak Transparansi Tender Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KPK Diminta Segera Turun Tangan
Indonesia
Pengamat Sebut Jokowi Beralasan Proyek Kereta Cepat Investasi Sosial Sulit Dipercaya, Fakta di Lapangan Menunjukkan Sebaliknya
Dalih itu jelas untuk menghindar dari tanggung jawab atas kerugian keuangan negara yang super besar.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Pengamat Sebut Jokowi Beralasan Proyek Kereta Cepat Investasi Sosial Sulit Dipercaya, Fakta di Lapangan Menunjukkan Sebaliknya
Bagikan