Noorsy Tentang Kebijakan Kereta Cepat Saat Ceramah Jumat
Ichsanuddin Noorsy saat ceramah di Masjid al-Alam Marundayang, Jakarta Utara, Jum'at (13/11). (Foto: MP/Fachruddin Chalik)
MerahPutih Peristiwa - Sistem yang benar, belum tentu bisa berjalan dengan benar tanpa pemimpin yang benar. Pemimpin yang benar, juga tidak bisa berjalan dengan benar tanpa sistem yang benar. Hal tersebut diungkapkan cendekiawan muslim Ichsanuddin Noorsy saat menjadi khotib salat Jumat di Masjid al-Alam Marundayang, Jakarta Utara, Jum'at (13/11). Masjid tersebut menjadi situs cagar budaya, dan terletak dekat dengan kediaman legenda Betawi Sipitung.
Kunjungan Ichsanuddin Noorsy ke situs Cagar Budaya Masjid al-Alam dilakukan dalam rangka Roadshow Safari Jumatan yang rutin setiap Minggu dilakukan. Ichsanuddin Noorsy ingin membangun kekuatan umat melalui masjid, dengan tujuan mengembalikan fungsi masjid sebagaimana mestinya, di mana masjid merupakan sebuah kekuatan sosial-politik di zaman kenabian Muhammad SAW.
Dalam ceramahnya, Noorsy juga berbicara mengenai kekuatan dunia internasional yang sedang melakukan hegemoni secara sitematis terhadap Indonesia. Dengan salah satu contoh megaproyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, yang membuat delapan titik persinggahan. Menurutnya, proyek pembangunan yang dilakukan pemerintah sebenarnya mewakili kepentingan investasi asing dalam rangka invasi ekonomi menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung jaraknya cuma 145 kilometer, dibagi delapan pemberhentian artinya masing-masing pemberhentian jaraknya 18,125 kilometer. Di mana modal yang digunakan bukan menggunakan APBD, tapi menggunakan dana dari Cina, kalau gitu kita diinvasi lagi secara ekomoni oleh Cina dong, pertanyaannya apakah tidak bisa dilawan?" kata Noorsy.
Diberitakan merahputih.com sebelumnya, semula pemerintah Indonesia memutuskan akan menunda mengumumkan pemenang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung antara Jepang dan Tiongkok. Tiba-tiba, Kementerian BUMN memutuskan Tiongkok akan mengerjakan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 150 km tersebut. (aka)
Baca Juga:
- Ichsanuddin Noorsy : Siapa Bilang Golput itu Haram?
- Ichsanuddin Noorsy: Kabut Asap Tanggung Jawab Pemerintah
- Ichsanuddin Noorsy: Pemerintah Jangan Hanya Menyalahkan Korporasi
- Ikuti Jejak Ahok, Pendukung Ichsanuddin Noorsy Kumpulkan KTP
- Ulama Jakarta Dukung Ichsanuddin Noorsy
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Murka Terhadap Purbaya karena Ogah Lunasi Utang Kereta Cepat
KPK Duga Ada Tanah Negara Dijual ke Negara di Proyek Kereta Cepat Whoosh
Jelang Hari Pahlawan, Tarif Tiket Whoosh Turun Mulai Rp 200 Ribu
Menko Airlangga Pastikan Pemerintah Punya Solusi Bayar Utang Kereta Cepat
Kasus Dugaan Korupsi Whoosh: KPK Jamin Penyelidikan Tetap Jalan, Tak Ada Intervensi Presiden
Pemerintah Siapkan Opsi PSO Untuk Kereta Cepat Biar Bisa Bayar Utang
Presiden Prabowo Pastikan Utang Kereta Cepat Whoosh Dibayar dari Uang Sitaan Korupsi dan Efisiensi Anggaran
Gaet Penumpang Asing, KCIC Siapkan Perluasan Kanal Penjualan Tiket Whoosh ke Pasar Internasional
Rela Bayar Utang Kereta Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Prabowo: Uangnya Ada, yang Penting Jangan Korupsi
Janji Tanggung Jawab Pembiayaan Whoosh, Presiden Prabowo: Kita Layani Rakyat, Bukan Hitung Untung Rugi