Di Depan Setya Novanto Cs, Parlemen Jepang Ungkapkan Kekecewaan Soal Kereta Cepat


Ketua Parlemen Majelis Tinggi Jepang Masaaki Yamazaki menerima delegasi DPR RI dipimpin Ketua DPR Setya Novanto di kompleks Parlemen Jepang, Tokyo, Selasa (10/11). (Foto Twitter/@fadlizon)
MerahPutih Bisnis - Pimpinan dan anggota DPR melakukan kunjungan ke Jepang bertemu parlemen Negeri Matahari Terbit di masa reses. Dalam pertemuan itu, parlemen Jepang mempertanyakan alasan pemerintah Indonesia memenangkan Tiongkok dalam tender kereta cepat Jakarta-Bandung.
Ketua Parlemen Majelis Tinggi Jepang Masaaki Yamazaki bertanya kepada delegasi DPR yang dipimpin Ketua DPR Setya Novanto, apa alasan Indonesia memilih Tiongkok dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Padahal, selama 40 kereta cepat buatan Jepang belum pernah mengalami kecelakaan.
"Pihak Jepang mengungkapkan kekecewaannya karena pemerintah Indonesia dinilai tidak transparan," ujar Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis di Tokyo, Selasa (10/11).
Seperti diketahui, semula pemerintah Indonesia memutuskan akan menunda mengumumkan pemenang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung antara Jepang dan Tiongkok. Tiba-tiba, Kementerian BUMN memutuskan Tiongkok akan mengerjakan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 150 km tersebut.
Namun, Fary meminta parlemen Jepang agar mereka tidak kapok untuk tetap bekerja sama dengan Indonesia. Dikatakan Fary, akan banyak proyek lain, termasuk kereta cepat yang akan dikerjakan.
"Saya menyatakan bahwa sistem perencanaan sudah masuk tuh, untuk Jakarta-Surabaya bisa dipercepat. Lalu, ada Sulawesi, Kalimantan, dan Papua juga. Itu lebih panjang dari Jakarta-Bandung," katanya.
Sebelumnya, Delegasi dari Indonesia dipimpin langsung oleh Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon bersama 11 orang anggota.
Rombongan DPR secara terpisah menemui Speaker of the Representatives House (Majelis Rendah Jepang) dan Speaker of the Representatives Councillors (Majelis Tinggi Jepang).
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Turun Kereta Cepat Whoosh Langsung Terkoneksi ke Bandara Soetta dan Halim, Catat Jadwal dan Besaran Tarifnya

Kronologis Perjalanan Whoosh Jakarta-Bandung Berantakan Akibat Layang-Layang

Gara-gara Gempa Bekasi Magnitudo 4,9, 8 Jadwal Whoosh Dibatalkan dan Penumpang Kebingungan

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman

Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai

Golkar Tegaskan Setnov Tidak Pernah Dipecat, Statusnya Masih Kader Beringin

Terpaksa Manut, Ketua KPK Akui Pembebasan Bersyarat Setnov Terasa Tidak Adil

MAKI Desak Menteri Imipas Batalkan Bebas Bersyarat Setya Novanto dan Ancam Gugat ke PTUN
