Tan Joe Hok: Berangkat Sendiri Naik Becak, Pulang Disambut Meriah
Tan Joe Hok, legenda hidup bulu tangkis Indonesia di kediamannya, Jumat (22/1). (MerahPutih/Rizky Fitrianto)
MerahPutih Raket - Tim Thomas Indonesia berhasil memboyong Piala Thomas tahun 1958 ke Tanah Air untuk pertama kalinya. Peristiwa itu sudah berlalu setengah abad lebih, tapi kenangan manis tersebut tak akan pernah bisa dilupakan Tan Joe Hok.
Ditemui di kediamannya di daerah Jakarta Selatan, Tan, 78 tahun, mengisahkan pengalamannya yang agak berbau heroik. Pandangannya menerawang saat bercerita, mencoba mengingat-ingat kembali kejayaan bulu tangkis Indonesia di mata internasional.
"Pagi hari, saya berangkat sendiri dengan naik becak ke bandara Kemayoran, Jakarta Pusat tanpa diantar siapa pun. Tapi, ketika pulang kami disambut meriah. Kami diarak keliling kota. Seluruh Jakarta berwarna kuning," katanya di Jakarta, Jumat (22/1) lalu.
Tan bersama tim Thomas Indonesia, yakni Ferry Sonneville, Tan King Gwan, Njoo Kim Bie, Lie Poo Djian, Olich Solichin, dan Eddy Yusuf dijuluki "The Magnificent Seven". Mereka berhasil mengalahkan Malaya, sebutan Malaysia kala itu, dengan skor 6-3 di Singapura, yang kala itu masih menjadi bagian dari Malaya.
Setelah itu prestasi demi prestasi terus diukir Tan Joe Hok. Di antaranya, mengantarkan Indonesia meraih gelar All England pertama kalinya pada 1959 dan merebut medali emas Asian Games pertama untuk Indonesia dari cabang bulu tangkis. Raihan prestasi Tan rupanya diamati Presiden RI pertama Sukarno. Dengan gaya bicara yang tegas dan sambil menunjuk-nunjuk, Sukarno mengaku bangga dengan torehan prestasi yang diukir Tan Joe Hok.
"Banyak insinyur, banyak dokter tetapi manusia seperti kamu yang mewakili bangsa dan negara bisa dihitung dengan jari," kata Tan menirukan Bung Karno. Atas prestasinya, Presiden Sukarno memberikan beasiswa kepada Tan.
BACA JUGA:
- Kisah Tan Joe Hok Mendapat Gelar "Pembunuh Raksasa"
- Patung Lilin Rudy Hartono di Museum Madame Tussauds
- Semangat dan Disiplin Tinggi Alasan Rudy Hartono Juarai All England
- Susi Susanti: Diskriminasi Itu Sekarang Sudah Tidak Ada
- Susi Susanti Antusias Nantikan Realisasi Dana Kesejahteraan Mantan Atlet
Bagikan
Berita Terkait
Mundur dari Indonesia Masters 2025, Gregoria Mariska Tunjung Ingin Fokus Pemulihan Kondisi Fisik
Gregoria Mariska Tunjung Lolos Perempat Final Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024
Langkah Ester Nurumi Tri Wardoyo Terhenti di Babak 16 Besar Kapal Api Indonesia Open 2024
Jonatan Christie Bangga Berada di Tim Piala Thomas, Berharap Raih Juara pada 2026
Hasil Final Piala Thomas 2024: Bagas/Fikri Kalah, Indonesia Runner-up
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Menang, Beri Poin untuk Indonesia
Fajar/Rian Kalah, Indonesia Tertinggal 0-2 di Final Piala Thomas 2024
Ginting Kalah dari Shi Yu Qi di Final Piala Thomas 2024
Jonathan Christie Menang, Indonesia Melaju ke Final Piala Thomas 2024
Makin Dekat ke Final, Ganda Fajar/Rian Tambah Kemenangan untuk Indonesia