Kisah Tan Joe Hok Mendapat Gelar "Pembunuh Raksasa"

Luhung SaptoLuhung Sapto - Rabu, 27 Januari 2016
Kisah Tan Joe Hok Mendapat Gelar

Tan Joe Hok, legenda hidup bulu tangkis Indonesia di kediamannya, Jumat (22/1). (MerahPutih/Rizky Fitrianto)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Raket - Mantan pemain bulu tangkis Tan Joe Hok yang bertubuh seukuran rata-rata orang Asia mendapat julukan "The Giant Killer" (Pembunuh Raksasa). Bagaimana asal mulanya ia memperoleh julukan tersebut? 

"Saya mendapatkan julukan tersebut karena berhasil mengalahkan semua pemain terbaik sehingga Indonesia berhasil memboyong Piala Thomas untuk pertama kalinya," jelas Tan di kediamannya, Jakarta Selatan, Jumat (22/1). 

Tan merupakan satu-satunya anggota tim inti Piala Thomas di tahun 1958 yang masih tersisa. Rekan-rekannya saat itu adalah Ferry Sonneville, Tan King Gwan, Njoo Kim Bie, Lie Poo Djian, Olich Solichin, dan Eddy Yusuf. Mereka dijuluki "The Magnificent Seven". Tan Joe Hok lahir di Bandung, Jawa Barat, 11 Agustus 1937.

Pada tahun 1957 Indonesia ikut babak penyisihan Piala Thomas menghadapi Selandia Baru dan Australia. Tan sukses menyapu bersih seluruh partai dengan kemenangan meyakinan di sektor tunggal. Hingga akhirnya tim Thomas Merah Putih melangkah ke challenge round berhadapan dengan Malaya (kini Malaysia) yang dimainkan di Singapura, yang saat itu masih menjadi bagian dari Malaya. Indonesia menang 6-3 atas Malaya. 

Sumber: Majalah Pantjawarna

Perjalanan Tan dari babak penyisihan hingga akhirnya membantu tim Merah Putih memboyong Piala Thomas ke Indonesia sungguh luar biasa. Ia tidak pernah kalah satu kali pun sebagai pemain tunggal. 

"Padahal waktu itu saya hanya orang dari kampung sementara lawan-lawan saya adalah pemain yang sudah terkenal," katanya mengenang. Salah satu pemain unggulan saat itu adalah Finn Kobbero asal Denmark. Tan mengempaskan Kobbero dalam pertarungan tiga gim yang berkesudahan 1-15, 15-12, dan 15-10.

Prestasi itu mengantarkannya ke puncak perbulutangkisan dunia. Ia dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia dan mendapat liputan eksklusif sebanyak dua halaman dari majalah berbahasa Inggris Sports Illustrated. Ia menjadi atlet Indonesia pertama yang tampil di majalah olahraga tersebut.

BACA JUGA:

  1. Patung Lilin Rudy Hartono di Museum Madame Tussauds
  2. Semangat dan Disiplin Tinggi Alasan Rudy Hartono Juarai All England
  3. Susi Susanti: Diskriminasi Itu Sekarang Sudah Tidak Ada
  4. Susi Susanti Antusias Nantikan Realisasi Dana Kesejahteraan Mantan Atlet
  5. PB PBSI Diminta Perhatikan Asupan Nutrisi Atlet

 

#Pembunuh Raksasa #All England #Piala Thomas #Tan Joe Hok
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Olahraga
Dominasi Indonesia di Ganda Putra All England Terhenti
Berakhirnya dominasi Indonesia di sektor ganda putra All England setelah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sukses meraih gelar juara pada edisi 2023 dan 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 Maret 2025
Dominasi Indonesia di Ganda Putra All England Terhenti
Olahraga
Indonesia Pastikan Satu Tiket Final All England 2025, Ganda Putra Masih Kuat
Leo/Bagas harus berjuang keras untuk melaju ke semifinal karena mendapat perlawanan ketat dari Lee/Po-Hsuan, walau langsung tancap gas sampai unggul jauh 11-4 sebelum menutup gim pertama dengan 21-11.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 15 Maret 2025
Indonesia  Pastikan Satu Tiket Final All England 2025, Ganda Putra Masih Kuat
Olahraga
Rehan/Gloria Terhenti di Perempat Final All England 2025, Indonesia Sisakan 3 Wakil
Kekalahan ini membuat Rehan/Gloria harus menunda harapan meraih gelar juara pada musim 2025, setelah sebelumnya menjadi runner up di dua turnamen Super 300.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 14 Maret 2025
Rehan/Gloria Terhenti di Perempat Final All England 2025, Indonesia Sisakan 3 Wakil
Indonesia
Leo/Bagas ke Perempat Final All England 2025 Setelah Kalahkan Fikri/Daniel
Pada babak perempatfinal, Leo bertekad untuk kembali berusaha yang terbaik, tidak diburu ambisi untuk menang, melainkan fokus kepada permainan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 14 Maret 2025
Leo/Bagas ke Perempat Final All England 2025 Setelah Kalahkan Fikri/Daniel
Olahraga
Bertemu Wakil Malaysia, Jojo Tak Mau Jumawa dengan Status Juara Bertahan All England
Jojo yang kali ini menempati unggulan ketiga akan memulai langkahnya di All England 2025 dengan menghadapi tunggal putra Malaysia, Leong Jun Hao.
Wisnu Cipto - Senin, 10 Maret 2025
Bertemu Wakil Malaysia, Jojo Tak Mau Jumawa dengan Status Juara Bertahan All England
Olahraga
Siapkan 15 Atlet untuk All England 2025, PBSI Berharap Tradisi Gelar Berlanjut
Dalam tiga edisi terakhir, Indonesia selalu membawa pulang minimal satu gelar.
Frengky Aruan - Selasa, 18 Februari 2025
Siapkan 15 Atlet untuk All England 2025, PBSI Berharap Tradisi Gelar Berlanjut
Olahraga
Jonatan Christie Bangga Berada di Tim Piala Thomas, Berharap Raih Juara pada 2026
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie bangga berada tim Indonesia yang tampil di Piala Thomas 2024.
Frengky Aruan - Selasa, 07 Mei 2024
Jonatan Christie Bangga Berada di Tim Piala Thomas, Berharap Raih Juara pada 2026
Olahraga
Hasil Final Piala Thomas 2024: Bagas/Fikri Kalah, Indonesia Runner-up
Bagas/Fikri kalah di final Piala Thomas 2024. Artinya, Indonesia keluar sebagai runner-up di Piala Thomas 2024.
Soffi Amira - Minggu, 05 Mei 2024
Hasil Final Piala Thomas 2024: Bagas/Fikri Kalah, Indonesia Runner-up
Olahraga
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Menang, Beri Poin untuk Indonesia
Jonatan Christie menang atas Li Shi Feng di final Piala Thomas 2024. Ia menjaga asa Indonesia untuk meraih gelar Piala Thomas 2024.
Soffi Amira - Minggu, 05 Mei 2024
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Menang, Beri Poin untuk Indonesia
Olahraga
Fajar/Rian Kalah, Indonesia Tertinggal 0-2 di Final Piala Thomas 2024
Fajar-Rian kalah dari ganda China, Liang Wei Keng/Wang Chang. Indonesia pun tertinggal 0-2 di final Piala Thomas 2024.
Soffi Amira - Minggu, 05 Mei 2024
Fajar/Rian Kalah, Indonesia Tertinggal 0-2 di Final Piala Thomas 2024
Bagikan