Seskab: Belum Tahu Kapan Presiden Laporkan Setya Novanto


Seskab Pramono Anung (ketiga kiri) didampingi sejumlah menteri saat pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi Jilid VII di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/12). (Foto Setkab.go.id)
MerahPutih Peristiwa - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengaku tidak mengetahui secara jelas apakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melaporkan kasus 'papa minta saham' yang melibatkan Ketua DPR Setya Novanto kepada pihak berwajib atau tidak.
"Itu saya tidak tahu. Tapi, Presiden pantau MKD ini karena nama presiden dan wakil presiden dipertaruhkan. Dalam persoalan penyebutan, dan juga adanya bahkan Presiden 66 kali disebut baik itu nama Jokowi atau Presiden," kata Pram, sapaan akrab Pramono Anung, di kantor PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/12).
Pram mengatakan, Presiden Jokowi berharap penuh terhadap Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) agar lebih transparan dan bisa memenuhi harapan publik.
"Sehingga Presiden harap MKD transparan, terbuka dan apa pun keputusan itu keputusan yang bisa jawab pertanyaan publik selama ini, setelah dua kali (sidang) terbuka kemudian tertutup bagaimana selanjutnya. Sebab, jangan sampai kemudian harapan publik ke MKD jadi sirna," tegas Pram.
Saat ditanya langkah hukum, lebih tegas Pram mengatakan bahwa Presiden melihat perkembangan di MKD.
"Nanti, tapi berkaitan dengan MKD sikap presiden seperti itu," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meluapkan amarahnya terkait kasus "papa minta saham'. Rupanya, Jokowi marah setelah membaca transkrip rekaman pembicaraan Setya Novanto, Muhammad Riza Chalid dan Maroef Sjamsoeddin secara saksama.
"Setelah baca lengkap transkrip rekaman itu, memang Presiden marah luar biasa. Kalau dibilang Presiden gila, koppig itu kan sudah sering lah Presiden dihina gitu dan Presiden enggak pernah menunjukkan kemarahannya. Tapi karena dicatut namanya dan dikaitkan dengan pembagian saham, Presiden marah luar biasa," tutur Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. (dit)
BACA JUGA:
- PDIP: Itu Tanggung Jawab Setya Novanto sebagai Politisi
- Sarungan dan Pakai Koyo, Setya Novanto Temui Wartawan
- Hendardi: Setya Novanto Bisa Dijerat dengan Penipuan dan Gratifikasi
- Jika Tak Ingin Dicap Bersandiwara, Jokowi Harus Polisikan Setya Novanto
- Sudirman Said Dianggap Jatuhkan Nama Baik Keluarga Setya Novanto
Bagikan
Berita Terkait
Pasar Taman Puring Belum Diperbaiki usai Kebakaran, Pramono Ungkap Alasannya

Usai Konsultasi ke KPK, Pramono Anung Putuskan Bangun RS di Lahan Sumber Waras pada 2026

Revitalisasi Pasar Taman Puring Mandek, Gubernur Pramono Tunggu Pedagang 'Damai'

Pramono Kaget Kamar Inap President Suite RSUD Cengkareng Bisa Buat Candle Light Dinner

Pramono Ogah Lepas Lahan RS Sumber Waras, Harga Tanahnya Naik 2 Kali Lipat

Pramono Berencana Bangun Rumah Sakit Tipe A untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Ibu Kota

Gubernur Pramono dan KPK Bahas Penyelesaian Monorel Jakarta dan Tanah Sumber Waras

Gubernur Pramono Sambangi KPK, Bahas Penguatan Upaya Antikorupsi di Jakarta

Pramono Tanggung Jawab Bongkar Halte BNN yang Terbengkalai

Pramono Klaim Jakarta Lebih Siap Bangun PLTSa Ketimbang Daerah Lain, Setuju Gandeng Danantara
