Seskab: Belum Tahu Kapan Presiden Laporkan Setya Novanto

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 10 Desember 2015
Seskab: Belum Tahu Kapan Presiden Laporkan Setya Novanto

Seskab Pramono Anung (ketiga kiri) didampingi sejumlah menteri saat pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi Jilid VII di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/12). (Foto Setkab.go.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Peristiwa - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengaku tidak mengetahui secara jelas apakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melaporkan kasus 'papa minta saham' yang melibatkan Ketua DPR Setya Novanto kepada pihak berwajib atau tidak.

"Itu saya tidak tahu. Tapi, Presiden pantau MKD ini karena nama presiden dan wakil presiden dipertaruhkan. Dalam persoalan penyebutan, dan juga adanya bahkan Presiden 66 kali disebut baik itu nama Jokowi atau Presiden," kata Pram, sapaan akrab Pramono Anung, di kantor PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/12).

Pram mengatakan, Presiden Jokowi berharap penuh terhadap Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) agar lebih transparan dan bisa memenuhi harapan publik.

"Sehingga Presiden harap MKD transparan, terbuka dan apa pun keputusan itu keputusan yang bisa jawab pertanyaan publik selama ini, setelah dua kali (sidang) terbuka kemudian tertutup bagaimana selanjutnya. Sebab, jangan sampai kemudian harapan publik ke MKD jadi sirna," tegas Pram.

Saat ditanya langkah hukum, lebih tegas Pram mengatakan bahwa Presiden melihat perkembangan di MKD.

"Nanti, tapi berkaitan dengan MKD sikap presiden seperti itu," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meluapkan amarahnya terkait kasus "papa minta saham'. Rupanya, Jokowi marah setelah membaca transkrip rekaman pembicaraan Setya Novanto, Muhammad Riza Chalid dan Maroef Sjamsoeddin secara saksama.

"Setelah baca lengkap transkrip rekaman itu, memang Presiden marah luar biasa. Kalau dibilang Presiden gila, koppig itu kan sudah sering lah Presiden dihina gitu dan Presiden enggak pernah menunjukkan kemarahannya. Tapi karena dicatut namanya dan dikaitkan dengan pembagian saham, Presiden marah luar biasa," tutur Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. (dit)

 

BACA JUGA:

  1. PDIP: Itu Tanggung Jawab Setya Novanto sebagai Politisi
  2. Sarungan dan Pakai Koyo, Setya Novanto Temui Wartawan
  3. Hendardi: Setya Novanto Bisa Dijerat dengan Penipuan dan Gratifikasi
  4. Jika Tak Ingin Dicap Bersandiwara, Jokowi Harus Polisikan Setya Novanto
  5. Sudirman Said Dianggap Jatuhkan Nama Baik Keluarga Setya Novanto
#Presiden Jokowi #Sidang MKD Kasus Setya Novanto #Setya Novanto #Pramono Anung
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Game Online Dianggap Picu Tragedi di SMA 72, Gubernur DKI Siap 'All Out' Dukung Pembatasan oleh Pemerintah Pusat
Insiden ini menjadi pemicu bagi pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan peredaran gim dengan rating kekerasan
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 November 2025
Game Online Dianggap Picu Tragedi di SMA 72, Gubernur DKI Siap 'All Out' Dukung Pembatasan oleh Pemerintah Pusat
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Keluarkan Pergub 33, Pekerja Gaji Rp 6,2 Juta Gratis Naik Transportasi Umum
Pekerja yang memenuhi kriteria bisa mengakses berbagai moda transportasi di Jakarta, yakni Transjakarta, Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT), dan Mikrotrans.
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Keluarkan Pergub 33, Pekerja Gaji Rp 6,2 Juta Gratis Naik Transportasi Umum
Indonesia
Pramono Anung Gerak Cepat Ambil Alih Semua Biaya RS Korban Ledakan SMA 72
Biaya Pengobatan Korban Ditanggung Penuh Pemprov DKI
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 November 2025
Pramono Anung Gerak Cepat Ambil Alih Semua Biaya RS Korban Ledakan SMA 72
Indonesia
Pramono Batal Hentikan Uji Coba RDF Rorotan, Cuma Batasi Kapasitasnya
1.000 ton menjadi besaran maksimal yang tidak menghasilkan bau.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Pramono Batal Hentikan Uji Coba RDF Rorotan, Cuma Batasi Kapasitasnya
Indonesia
Gubernur Pramono Minta Adhi Karya Bongkar Tiang Monorel di Jakarta, Batas Waktu Sebulan
Gubernur DKI Pramono Anung beri PT Adhi Karya waktu sebulan untuk bongkar tiang monorel mangkrak di Rasuna Said dan Asia Afrika. Jika tidak, DKI turun tangan Januari 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Gubernur Pramono Minta Adhi Karya Bongkar Tiang Monorel di Jakarta, Batas Waktu Sebulan
Indonesia
Gubernur DKI Tegaskan Tak Ada Penolakan RS terhadap Warga Baduy Korban Begal
Gubernur DKI Pramono Anung membantah isu rumah sakit di Cempaka Putih menolak warga Baduy korban begal. Ia sebut insiden itu hanya kesalahpahaman bahasa.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Gubernur DKI Tegaskan Tak Ada Penolakan RS terhadap Warga Baduy Korban Begal
Indonesia
Masih Dikaji, Pramono Tegaskan Tarif Transjakarta Belum Tentu Naik
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, bahwa tarif Transjakarta belum tentu naik. Hal itu masih dikaji ulang.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Masih Dikaji, Pramono Tegaskan Tarif Transjakarta Belum Tentu Naik
Indonesia
Pramono Ingin Kota Tua Jadi Etalase Bagi Seni dan Budaya
Pemerintah DKI Jakarta akan menggandeng seniman-seniman dari kampus IKJ untuk menunjukan keahliannya di panggang Kota Tua.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Pramono Ingin Kota Tua Jadi Etalase Bagi Seni dan Budaya
Indonesia
Pramono Janji Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol 40 Meter
Perbaikan itu hanya sebagai upaya penanganan jangka pendek.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
Pramono Janji Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol 40 Meter
Indonesia
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Banyak program yang terkesan hanya menghibur warga DKI Jakarta
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Bagikan