PDIP: Itu Tanggung Jawab Setya Novanto sebagai Politisi

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 10 Desember 2015
PDIP: Itu Tanggung Jawab Setya Novanto sebagai Politisi

Ketua Bapilu PDI Perjuangan Teras Narang (kiri) didampingi Wakil Ketua Bapilu Sudiman Tarigan (kanan) dan Ketua DPP Andreas Peirera (kiri), di Jakarta, Kamis (10/12). (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Politik - Mahkamah Dewan Kehormatan (MKD) telah melakukan sidang etik dugaan pelanggaran kode etik terhadap Setya Novanto dalam dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden. Setelah meminta keterangan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, terakhir MKD telah menghadirkan Ketua DPR Setya Novanto dalam sidang tertutup, Sein (7/12).

Kasus "papa minta saham" itu ditanggapi oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Hukum‎ Andreas Pereira. Menurutnya, seluruh proses di MKD sejauh ini sudah berjalan baik. Begitu juga dengan proses hukum di Kejaksaan Agung terhadap dugaan pemufakatan jahat yang dilakukan Setya Novanto.

"Saya kira prosesnya berjalan baik melalui MKD maupun laporan yang disampaikan ke Kejaksaan sudah berjalan. Ini tentu tanggung jawab Setya Novanto sebagai politisi," ujar Pareira di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/12).

Andreas melanjutkan, semua pihak harus menghormati mekanisme yang sudah ditentukan. Sebab, katanya, MKD sendiri tidak bisa memaksa sidang terbuka, karena permintaan sidang tertutup tersebut merupakan hak dari Setya Novanto sebagai terlapor. Meski di satu sisi, tentu sidang tertutup itu mengecewakan publik.

"Harus diperhatikan, harus dihormati proses itu. Pak Setya Novanto meminta ada beberapa alasan yang menyangkut prosedur di MKD. Kemudian teman-teman di MKD memutuskan tertutup. Tentu itu mengecewakan publik yang menginginkan secara terbuka. Tapi itulah mekanisme yang ada di MKD," ungkapnya.

Pria asal NTT ini memahami kekecewaan publik terhadap Setya Novanto. Masyarakat merasa tidak puas dengan MKD dalam proses sidang etik MKD ini.

"Kita menghargai mekanisme yang ada. Pro dan kontra yang terjadi wajar. Apalagi (proses di MKD) ini tidak bisa memuaskan semua orang‎. Tapi itulah mekanismenya," ujar Pareira. (dit)

 

BACA JUGA:

  1. Sarungan dan Pakai Koyo, Setya Novanto Temui Wartawan
  2. Hendardi: Setya Novanto Bisa Dijerat dengan Penipuan dan Gratifikasi
  3. Jika Tak Ingin Dicap Bersandiwara, Jokowi Harus Polisikan Setya Novanto
  4. Sudirman Said Dianggap Jatuhkan Nama Baik Keluarga Setya Novanto
  5. ERK Serukan Setya Novanto Mundur dari Kursi DPR
#Setya Novanto #Sidang MKD #Sidang MKD Kasus Setya Novanto #Andreas Pereira #PDIP
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
FX Hadi Rudyatmo Mundur Plt DPD PDIP Jateng, Ungkap Ada yang Menyebutnya Lulusan TK
Mantan Wali Kota Solo ini menjelaskan alasan pengunduran diri karena merasa tidak mampu dan memilih menjaga soliditas partai.
Dwi Astarini - Sabtu, 20 Desember 2025
FX Hadi Rudyatmo Mundur Plt DPD PDIP Jateng, Ungkap Ada yang Menyebutnya Lulusan TK
Indonesia
Megawati Tegaskan Pentingnya Pendataan Bencana: Jangan Setelah Bersih Lalu Lupa
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta pemerintah mendata secara rinci wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 20 Desember 2025
Megawati Tegaskan Pentingnya Pendataan Bencana: Jangan Setelah Bersih Lalu Lupa
Indonesia
FX Rudy Mundur Plt Ketua DPD PDIP Jateng, PDIP Solo Duga Ada Kaitannya dengan Konferda
Teguh menduga mundurnya Rudy tersebut terkait gagalnya menggelar Konferda PDIP Jateng.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
FX Rudy Mundur Plt Ketua DPD PDIP Jateng, PDIP Solo Duga Ada Kaitannya dengan Konferda
Indonesia
Megawati Perintahkan Donasi Rp 2 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra, Pramono: Sami'na wa Atho'na
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan Gubernur DKI Pramono Anung menyumbang Rp 2 miliar bagi korban banjir dan longsor di Sumatera.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 Desember 2025
Megawati Perintahkan Donasi Rp 2 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra, Pramono: Sami'na wa Atho'na
Indonesia
FX Rudy Temui Megawati Jelang Konferda PDIP, Pasrah Ditempatkan di Mana Saja
Mantan Wali Kota Solo ini mengaku mendapat arahan dan wejangan selama bertemu dengan Megawati di Jakarta.
Dwi Astarini - Selasa, 16 Desember 2025
FX Rudy Temui Megawati Jelang Konferda PDIP, Pasrah Ditempatkan di Mana Saja
Indonesia
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Ariyadi menegaskan bahwa menyeret-nyeret PDIP dalam narasi yang tidak berdasar hanya menunjukkan upaya memutarbalikkan fakta
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 22 November 2025
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Indonesia
Aria Bima Ingatkan Mahasiswa Penggugat UU MD3 Soal Sistem Pengambilan Keputusan di Lembaga Legislatif
Politisi PDIP ini menduga tuntutan tersebut lahir dari narasi dan persepsi negatif di publik mengenai kinerja DPR
Angga Yudha Pratama - Jumat, 21 November 2025
Aria Bima Ingatkan Mahasiswa Penggugat UU MD3 Soal Sistem Pengambilan Keputusan di Lembaga Legislatif
Berita Foto
Ariel Noah Bersama Vibrasi Suara Indonesia Sambangi Fraksi PDIP Bahas Royalti
Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto (kanan), Anggota Fraksi Banyu Biru (kedua kanan), menerima audiensi pengurus asosiasi Vibrasi Suara Indonesia (VISI) di antaranya Armand Maulana (kiri) dan Ariel NOAH (tengah), di Ruang Fraksi PDIP, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 November 2025
Ariel Noah Bersama Vibrasi Suara Indonesia Sambangi Fraksi PDIP Bahas Royalti
Indonesia
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
PDI Perjuangan Jawa Timur menghomati kewenangan dan proses hukum terhadap kadernya itu yang sedang dilakukan KPK.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 November 2025
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
Indonesia
Paripurna DPR Bakal Umumkan 'Comeback' Uya Kuya dan Adies Kadir, Ahmad Sahroni Cs Minggir Dulu
Adies Kadir dan Uya Kuya aktif kembali setelah MKD menyatakan mereka tidak melanggar kode etik. Simak sanksi nonaktif yang dijatuhkan pada Sahroni, Eko Patrio, dan Nafa Urbach
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Paripurna DPR Bakal Umumkan 'Comeback' Uya Kuya dan Adies Kadir, Ahmad Sahroni Cs Minggir Dulu
Bagikan