Seni Tradisi dan Modern Hiasi Festival Budaya Prawirotaman


Kirab Budaya dalam gelaran Festival Prawirotaman, Kota Yogyakarta, Minggu (24/7). (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Budaya - Festival Budaya Prawirotaman kembali digelar, di kawasan kampung bule Prawirotaman, Kota Yogyakarta. Gelaran ini diselenggarakan selama dua hari, sejak Sabtu (23/7) hingga Minggu (24/7) malam.
Gelaran yang telah diadakan empat kali setiap tahun ini bertujuan mempertahankan tradisi serta merangkul tradisi modern. Dalam mempertahankan tradisi, melalui festival, diharapkan generasi muda akan tahu tentang kebudayaan tradisi yang selama ini telah menghidupi kawasan Prawirotaman.
Panitia Penanggung Jawab Humas, Suska Yuhan, menyatakan festival tahun ini tak ubahnya tahun-tahun sebelumnya. Festival mengusung seni tradisi dan seni modern. Gelaran seni tradisinya menghadirkan seni tari pendet, jatilan perempuan, tari sekar pudyastuti, dan tari kebyat duduk. Selain itu, ada pula gelaran ketoprak dan wayang kulit.
Sementara seni modernnya ialah marching band, fashion on street, serta hiburan band. “Ada pantomim juga. Kalau ketoprak, bintang tamunya Den Baguse Ngarso,” kata Suska, kepada wartawan, Minggu (24/7).
Di hari terakhir, festival diawali dengan kirab. Selain menghadirkan atraksi peserta kirab dari berbagai kelompok, juga menghadirkan prajurit bregada Brontokusuman. Beberapa kelompok peserta kirab tersebut di antaranya komunitas sepeda onthel, komunitas Joeang 45, dan kelompok barongsai. Beberapa di antara kelompok juga membawa gunungan dengan berbagai isi. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
