Selalu Rugi, Pedagang Valas Nyambi Ngojek


Pedagang valas di kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Timur Minggu, (23/8) (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Bisnis - Pedagang mata uang asing selalu dipandang sebagai orang yang cukup sejahtera. Namun, hal itu berbeda dengan Hadi, yang kesehariannya mangkal di Jalan Kramat Kwitang, Jakarta sebagai penjual valas.
Ia mangkal disitu sejak berakhirnya masa orde baru. Bisa dibilang pada tahun-tahun itu, bisnis valas cukup gurih.
"Paling enak zaman Soeharto, sehari bisa Rp50.000," katanya.
Padahal, penghasilan Hadi waktu itu sebagai sopir pribadi hanya Rp75.000. Lantas ia memutuskan untuk menjual duit.
Kini dengan pergerakan ekonomi yang melambat, kesulitan juga dialami Hadi. Dalam sebulan ia harus menyediakan uang Rp1,5 juta untuk keperluan rumah tangga.
Padahal penghasilan dari penjualan valas tak seberapa. Setiap satu dolar yang ia beli dari pelanggan, hanya mendapat untung Rp200. Uang tersebut harus ia bagi dengan pemilik modal, di mana Hadi bekerja untuknya.
"Rp100 perak untuk saya, Rp100 perak lagi untuk sana yang punya duit," tutur dia.
Belum lagi kalau ketiban apes, uang yang Dolar yang dibelinya palsu. Hadi harus mengganti dengan cara mencicil ke bosnya.
"Pernah sekitar 6 bulan yang lalu. Ya karena kurang teliti," kata dia.
Untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya, Hadi kadang ngojek. Penghasilan dari ojek pun tidak bisa dipastikan. Apalagi sejak adanya ojek digital, pengguana jasanya kian sepi.
"Ya nanti mau ikut, kemarin sudah daftar ke Gribe Bike. Tapi, karena SIM belum jadi, jadi belum bisa (gabung Gribe Bike)," tandasnya.(mad)
Baca Juga:
Rupiah Anjlok, Pedagang Valas Jalanan Tetap Sepi
Rupiah Anjlok, Produksi dan Penjualan Gula Stabil
Menkeu Bambang: Rupiah Melemah Pengaruh Faktor Global
Rupiah Melemah Rp13.551 per Dollar AS pada Penutupan Sore
Rupiah Melemah Jadi Peluang Tingkatkan Ekspor
Bagikan
Berita Terkait
DPR Puji Langkah Taktis BI Hingga Rupiah Kokoh di Level Rp16.700, Pasar Keuangan Aman Terkendali

Dolar AS Tersungkur, Rupiah Terbang Tinggi Berkat Keputusan Kontroversial Trump!

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Melemah Tembus Rp16.849

Rupiah Melemah pada Penutupan Perdagangan Selasa (25/3), Proteksionisme Global dan Sentimen Domestik Dianggap Jadi Biang Kerok

BI Koordinasi Dengan Google Sesuaikan Info Nilai Tukar, Posisi Bukan Rp 8.170,65 Per Dolar

Ancaman Trump ke Kanada dan Meksiko Diprediksi Bikin Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS

Rupiah Diperkirakan Bakal Menguat pada Selasa (10/12)

Senin (18/11), Nilai Tukar Rupiah Menguat 0,35 Persen

Rupiah Menguat 136 Poin Pada Jumat (20/9)

The Fed Pangkas Suku Bunga, Rupiah Turun 8 Poin
