Rupiah Anjlok, Produksi dan Penjualan Gula Stabil


Buruh mengangkat gula ke lambung kapal di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/3). (Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang)
MerahPutih Bisnis - Pelemahan Rupiah terhadap mata uang Dolar tidak akan berdampak buruk terhadap produksi dan penjualan gula. Dengan demikian, warga tidak perlu merasa khawatir terhadap produksi dan harga di pasaran. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro, kepada Merahputih.com, Senin (9/3).
"Sampai saat ini belum ada pengaruhnya. Karena, gula tebu menggunakan dana dengan basis rupiah, bukan dollar," kata pria berzodiak capricorn ini. (Baca juga: Marak Pembegalan, Asuransi Kendaraan Bermotor Meningkat)
Seperti diketahui, pelemahan rupiah mencapai titik terendah dalam 17 tahun terakhir. Penutupan perdagangan Jumat pekan lalu rupiah sempat menguat di angka Rp12.985 per dolar, sebelum akhirnya anjlok ke angka Rp13.057 per dolar hari ini. Meski demikian, pemerintah yakin pelemahan rupiah tidak akan berdampak buruk terhadap perekonomian nasional. (fre)
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Legislator Minta BI Tak Biarkan Nilai Rupiah Bergerak Liar

Rupiah Tembus di Atas Rp 16.000 per USD, BI Diminta Aktif Stabilkan

Cara BI Jaga Kestabilan Rupiah Usai Lebaran dan Memanasnya Konflik di Timur Tengah

Rupiah dan IHSG Kompak Melemah
