Rilis Akhir Tahun, KPAI: Jakarta Paling Rawan Kekerasan Anak
Kantor Pusat KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/8). (Foto: MerahPutih/Bartolomeus Papu)
MerahPutih Peristiwa - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut DKI Jakarta merupakan kota yang paling berbahaya bagi anak-anak dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia. Ihwal tersebut, terlihat jelas dari data yang diperoleh dari KPAI, sepanjang tahun 2015.
Data KPAI pada 2015 menunjukkan, sebanyak 649 kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di Ibu Kota DKI Jakarta dengan rincian, kekerasan seksual menduduki 193, tawuran antarpelajar 105, kekerasan di sekolah 159, kejahatan online di dunia maya 123, sedangkan kejahatan pidana anak yang mencapai 120 kasus.
Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh mengatakan, alasan Jakarta diklaim sebagai kota darurat kekerasan terhadapa anak, karena Jakarta adalah pusat ekonomi, organisasi dan industri.
"Selain itu Jakarta juga sebagai pusat keberadaan orang dengan berbagai latar belakang sosial yang berbeda. Ada yang kaya dan ada yang miskin. Sehingga rawan terjadi stres di kalangan warganya yang melampiaskannya kepada anak di sekitarnya," ujar Asrorun saat rilis akhir tahun KPAI di Jalan Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/12).
Masih kata Asrorun, selain ketiga indikator tersebut, ada juga beberapa faktor lain seperti demografi yang mengakibatkan terjadinya kepadatan penduduk yang tidak seimbang sehingga masih sulitnya akses pendidikan, serta lembaga pendidikan yang tidak bisa menjaga muridnya, hingga tingkat kesehjateraan yang rendah yang terdapat pada sebagaian wilayah.
"Kami meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih meningkatkan prasarana dari aspek budaya seperti memperbanyak taman khusususnya Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) . Sedangkan Kepolisian dalam hal ini Polda Metro Jaya harus lebih kuat dari segi kemanannya dengan mengoptimalkan peran Satuan Tugas Perlindungan Anak dan Rumah Tempat Aman Anak," paparnya.
Untuk diketahui, kata Asraun, ada juga kota lain yang menempati posisi kedua yang merupakan kota yang tidak aman terhadap kekerasan anak bangsa, di antaranya Jawa Barat, Banten, Sumatera Utara, Lampung, NTT, serta Kalimantan Timur.
"Jawa Barat mencapai angka 391 kasus, Banten 362 kasus, Sumatera Utara 317 kasus, Lampung 252 kasus, Nusa Tenggara Timur 234 kasus, Jawa Timur 228 kasus, Sulawesi Selatan 206 kasus, Kalimantan Timur 195 kasus dan Bali 182 kasus," tutupnya. (gms)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Dewan PSI Minta Disdik Cabut Izin Sekolah yang Cuek Tangani Kasus Bullying
7 RT dan 1 Ruas Jalan Jakarta masih Terendam Banjir Rob
Pemprov DKI Kerahkan Pompa Sedot Banjir Rob di Jalan RE Martadinata Depan JIS
Banjir Rob Menerjang, Ancol Maksimalkan Pompa Air untuk Minimalkan Dampak
Banjir Rob Meluas, 18 RT di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Terendam
Jakarta Siapkan Perayaan Natal Meriah, Pramono: Bukan Hanya Ornamen, Tapi Juga Diskon
Gubernur Pramono Beri Tenggat 3 Hari untuk Satpol PP Tertibkan Atribut Parpol
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
Pramono Ingin Perayaan Natal di Jakarta Lebih Semarak
Gubernur Pramono Usul Speaker Masjid dan Gereja Dipakai untuk Peringatan Dini Banjir