Tak Digubris Pihak Sekolah, Keluarga ASP Datangi KPAI

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 15 Oktober 2015
Tak Digubris Pihak Sekolah, Keluarga ASP Datangi KPAI

ASP bersama ibunya saat datang ke kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jalan Teuku Umar, No. 10 Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/10). (Foto: MP/Bartolomeus Papu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Peristiwa - Kasus kekerasan anak kembali terjadi. Belum lama terjadi kekerasan anak Sekolah Dasar (SD) terhadap teman sekelasnya hingga meninggal dunia, di Kebayoran Lama, Jakarta selatan. Kali ini, ASP siswa SD Tunas Mulia Montessori, Gading Serpong, Tangerang, diduga menjadi korban kekerasan oleh teman sekolahnya hingga mengalami luka serius di bagian kemaluan.

Pantuan merahputih.com, sekira pukul 11:30 ASP dan orang tuanya tiba di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Isak tangis pun mulai menyeruak setelah para awak media menyambangi ibu korban Yessi Karolina yang saat itu menggendong putranya ASP menuju pintu masuk kantor KPAI.

"Kami datang ke Kantor KPAI ini, guna meminta pertanggungjawaban sekolah, terhadap kejadian menimpa anak saya ASP," ujar ibu ASP Yessi Karolina, di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, No. 10 Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/10).

Masih kata Yessi, sebelum ke kantor KPAI keluarga telah melapor kepada pihak sekolah terkait kasus yang menimpa ASP tersebut. Namun, pihak sekolah tak kunjung tiba merespons atas laporan yang telah diterimanya.

Dalam kasus ini, ASP diduga mengalami kekerasan dari teman sekelasnya berinisial M. Akibat kekerasan ini, korban mengalami luka serius di bagian kemaluannya. Kuasa Hukum ASP Jeffry Santoso mengatakan, korban mendapatkan pukulan dan tendangan di kemaluannya yang menyebabkan ASP harus menjalani operasi.

"Satu dipukul, kedua ditendang. Saat kena kemaluan ada problem dan harus dilakukan operasi," papar Jeffry.

Untuk diketahui, selain luka fisik mental ASP juga terganggu. Bocah berusia enam tahun tersebut mengalami trauma yang cukup parah setelah mengalami penganiayaan dari teman sekolahnya. Setiap melihat sekolah ketakutannya sangat tinggi.

Atas kejadian ini, keluarga ASP menuntut tanggung jawab dari pihak sekolah, juga keluarga pelaku. Ia meminta agar mereka dapat membantu ASP hingga pulih.

"Tanggung jawabnya ini kan lantaran ada korban. Maka korban harus diberikan secara hipnoterapis, perhatian serta bantuannya. Contohnya pengobatan, kalau keluarga enggak bisa, tolong berikan pengobatan kepada korban," tutupnya. (gms)

 

Baca Juga:

  1. Video Kekerasan Pelajar Berkerudung Gemparkan Netizen
  2. Talk Show Efektif Berantas Kekerasan terhadap Anak
  3. Marak Kekerasan Terhadap Anak, Partisipasi Masyarakat Masih Kurang
  4. DPRD DKI: Pelaku Kekerasan di SDN 07 Harus Didampingi
  5. KPAI Siap Tindaklanjuti Video Kekerasan Siswa di Jejaring Sosial
#SD Tunas Mulia Montessori Gading Serpong #Bocah ASP #Liputan Khusus #Komisi Perlindungan Anak Indonesia #KPAI #Kekerasan Anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
KPAI menerima 203 laporan pengaduan melalui Sistem Informasi Sahabat Anak (SIGA) yang memperkuat temuan awal.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 September 2025
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
Indonesia
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Sebelumnya, ada 959 orang yang ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 295 di antaranya anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 September 2025
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Indonesia
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama
Anggota KPAI Sylvana Apituley menyebut anak-anak merupakan korban mobilisasi dan eksploitasi.
Frengky Aruan - Jumat, 26 September 2025
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama
Indonesia
Keterlibatan Anak dalam Demonstrasi Berisiko dan Mengancam Keselamatan, KPAI Ingatkan Orang Tua
KPAI juga meminta guru dan pihak sekolah memberi edukasi mengenai demokrasi dan sosial politik yang tepat pada anak.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Keterlibatan Anak dalam Demonstrasi Berisiko dan Mengancam Keselamatan, KPAI Ingatkan Orang Tua
Indonesia
Dugaan Adanya Penggerakan Pelajar dalam Demonstrasi Berujung Ricuh, KPAI Melakukan Pendalaman
Penggerakan pelajar diduga melalui pesan broadcast melalui WhatsApp (WA) oleh para alumni, berdasarkan analisis KPAI.
Frengky Aruan - Selasa, 02 September 2025
Dugaan Adanya Penggerakan Pelajar dalam Demonstrasi Berujung Ricuh, KPAI Melakukan Pendalaman
Dunia
Korban Kekerasan Seksual Anak Minta Elon Musk Hapus Tautan ke Gambarnya, Pihak Penjual Terdeteksi Berlokasi di Jakarta
X mengatakan pihaknya tak menoleransi materi pelecehan seksual anak dan menegaskan bahwa pemberantasan pelaku eksploitasi anak tetap menjadi prioritas utama.
Dwi Astarini - Selasa, 26 Agustus 2025
Korban Kekerasan Seksual Anak Minta Elon Musk Hapus Tautan ke Gambarnya, Pihak Penjual Terdeteksi Berlokasi di Jakarta
Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
KPAI sudah tiba di Polda Metro Jaya sejak pagi tadi untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap ratusan anak yang diamankan karena terlibat unjuk rasa depan Gedung.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Indonesia
Tega! Kepala Sekolah di Maluku Cabuli Siswa SD di Kebun Warga Hingga Hamil
Motif IS tega menyetubuhi korban berinisial FL karena tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya. IS diketahui telah melakukan perbuatan persetubuhan terhadap FL sebanyak empat kali hingga menyebabkan korban hamil.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 24 Agustus 2025
Tega! Kepala Sekolah di Maluku Cabuli Siswa SD di Kebun Warga Hingga Hamil
Indonesia
Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE
KPAI meminta pemerintah untuk memblokir game Roblox. Namun, hal itu berlaku jika mereka terbukti melanggar UU ITE.
Soffi Amira - Senin, 11 Agustus 2025
Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE
Indonesia
Politikus DPR Desak Pemerintah Segera Blokir Roblox, Jerumuskan Masa Depan Anak ke Tindak Kekerasan
Pengawasan yang lebih ketat dari Komdigi harus mencakup seluruh platform digital. Komdigi diminta tegas melakukan pemblokiran serta memberikan sanksi kepada pengembang maupun distributor game yang terbukti melanggar
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 06 Agustus 2025
Politikus DPR Desak Pemerintah Segera Blokir Roblox, Jerumuskan Masa Depan Anak ke Tindak Kekerasan
Bagikan