Ribuan Petani Minta Jokowi Segera Jalankan Reformasi Agraria

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Selasa, 29 September 2015
Ribuan Petani Minta Jokowi Segera Jalankan Reformasi Agraria

Sejumlah petani yang tergabung dalam Serikat Petani Pasundan (SPP) menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/9). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Megapolitan - Ribuan petani dari berbagai daerah di tanah air melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Istana Negara. Di depan Istana Negara mereka menagih janji manis Presiden Joko Widodo saat masa kampanye dalam pemilu presiden (Pilpres) tahun 2014 silam.

Massa juga mengutarakan sejumlah persoalan pelik yang dihadapi di daerah, salah satunya persoalan reformasi agraria. Di banyak tempat petani kerap berselisih paham dengan perusahaan-perusahaan besar dalam mengelola tanah. Tidak jarang perselisihan tersebut berujung kepada tindakan kekerasan. Umumnya yang menjadi korban adalah para petani.

Sapei Rusin koordinator aksi menjelaskan ada ribuan kasus konflik agraria yang terjadi di tanah air. Konflik-konflik tersebut bakal tetap langgeng jika pemerintah tidak serius menuntaskannya.

Persoalan semakin pelik ketika terjadi liberalisasi agraria. Perusahaan-perusahaan besar dengan kekuatan kapital berhasil merebut tanah-tanah milik petani. Atas nama investasi pemerintah juga memberikan kemudahan kepada mereka.

"Pemerintah pusat nantinya hanya akan jadi calon dari investor," katanya saat berorasi di depan Istana Negara, Selasa (29/9).

Massa juga berteriak dan meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk segera menjalankan program reformasi agraria yang bersumber pada UUD 1945 dan UUPS No. 5 tahun 1960.

"Tanah untuk rakyat dan segera jalankan reformasi agraria," teriak demonstran.

Di tepi lain Menteri Agraria dan Tata Ruang/kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Ferry Mursyidan Baldan menerima perwakilan pengunjuk rasa di kantor staf Kepresidenan. Pertemuan tersebut juga dihadiri Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Usai pertemuan Teten menjelaskan ada banyak hal yang disampaikan perwakilan demonstran.
Namun hal paling penting disampaikan pengunjuk rasa adalah soal reformasi agraria dan pembagian ulang sembilan juta lahan hektare. Ia memastikan kedua persoalan tersebut akan diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya, sehingga konflik agraria tidak kembali terulang.

Sementara itu Menteri Ferry memastikan akan melakukan audit dan kontrol kepada perusahaan-perusahaan besar yang sudah diberikan izin pemerintah untuk mengelola lahan. Ia juga meminta kepada para perusahaan tersebut agar maksimal menggunakan lahan yang sudah diizinkan pemerintah.

"Dalam prinsip reformasi agraria memang kita tidak mau mencabut penghidupan orang yang basisnya adalah tanah," kata Ferry.

BACA JUGA:  

  1. Lagi, Ribuan Petani Geruduk Istana Tagih Janji Manis Jokowi 
  2. Petani Garut Buang Hasil Panen Tomat ke Jalan 
  3. Tuntut Reformasi Agraria, Ratusan Petani Gelar Unjuk Rasa 
  4. Menteri Susi Ingin Batasi Garam Impor Demi Petani Lokal
#Petani #Konflik Agraria
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Mentan Ogah Kompromi ke Pelaku Praktik Curang Beras dan Pupuk, Sangat Rugikan Petani
Tidak ada kompromi terhadap praktik curang yang merugikan petani, karena pemerintah berkomitmen penuh melindungi kepentingan petani
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Mentan Ogah Kompromi ke Pelaku Praktik Curang Beras dan Pupuk, Sangat Rugikan Petani
Indonesia
Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji
Kereta itu dirancang untuk membantu mobilitas para petani dan pedagang, sekaligus memudahkan pengangkutan hasil panen maupun barang dagangan secara lebih leluasa, aman dan efisien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji
Indonesia
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Tugas pemerintah tidak mudah untuk tetap menjaga petani tetap sejahtera dan konsumen bahagia.
Frengky Aruan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Indonesia
Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah
Hasil panen tebu yang sudah digiling belum dibayar, sementara beban biaya produksi gula terus menghimpit
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah
Indonesia
Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, meminta semua pihak untuk tidak mempermainkan nasib petani. Hal ini diungkapkan setelah ia menyoroti adanya dugaan oknum mafia pangan.
Soffi Amira - Sabtu, 07 Juni 2025
Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
Indonesia
Impor Singkong Akan Diatur Lebih Ketat Demi Jaga Semangat Petani Lokal
Pengaturan teknis impor tapioka akan segera dilakukan karena sudah menjadi perhatian penting bagi pemerintah, terutama untuk menjaga keberlanjutan kesejahteraan petani lokal.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Impor Singkong Akan Diatur Lebih Ketat Demi Jaga Semangat Petani Lokal
Indonesia
Sidang Kabinet Paripurna, Prabowo: Pengusaha Jangan Mau Untung Besar di Atas Penderitaan Rakyat
Prabowo tegaskan pemerintah tak segan-segan untuk melindungi para petani dari permainan harga hasil produksi yang dilakukan pengusaha.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 05 Mei 2025
Sidang Kabinet Paripurna, Prabowo: Pengusaha Jangan Mau Untung Besar di Atas Penderitaan Rakyat
Indonesia
Prabowo Sebut Petani Harus Punya Rumah dan Mobil Bagus
Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, petani harus memiliki rumah dan mobil bagus.
Soffi Amira - Rabu, 23 April 2025
Prabowo Sebut Petani Harus Punya Rumah dan Mobil Bagus
Indonesia
Jateng Targetkan Panen 11,8 Juta Ton Padi pada 2025,Terbesar ke-2 Setelah Jawa Timur
Data bulan Januari-April ini, sudah mampu mengelola penanaman padi di wilayah Jawa Tengah seluas 716 ribu hektare, dengan hasil panen 4,09 juta ton.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
Jateng Targetkan Panen 11,8 Juta Ton Padi pada 2025,Terbesar ke-2 Setelah Jawa Timur
Indonesia
Rapat Dadakan di Kementan, Prabowo Ancam Tutup Penggilingan Padi Tolak HPP Gabah Rp 6.500/Kg
Presiden Prabowo akan segera menerbitkan peraturan pemerintah (PP) untuk mengatur HPP gabah kering panen (GKP) Rp 6.500 per kilogram
Wisnu Cipto - Senin, 03 Februari 2025
Rapat Dadakan di Kementan, Prabowo Ancam Tutup Penggilingan Padi Tolak HPP Gabah Rp 6.500/Kg
Bagikan