Lagi, Ribuan Petani Geruduk Istana Tagih Janji Manis Jokowi


Ribuan Petani menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Istana Negara, Selasa (29/9) (Foto/Twitter @TMCPoldaMetro)
MerahPutih Peristiwa - Sebanyak 2.500 petani dari berbagai daerah di Tanah Air menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Istana Negara. Kedatangan mereka untuk menagih janji manis Presiden Joko Widodo saat kampanye dalam pemilu presiden (Pilpres) 2014 silam.
Sejumlah massa dari serikat masyarat petani Pasundan dari berbagai wilayah di Jawa Barat semisal Tasikmalaya, Garut, Ciamis dan beberapa wilayah dei sekitar Jawa Barat sejak pagi hari sudah memadati ibukota Jakarta. Tuntutan mereka sama, menagih realisasi janji-jani Presiden Joko Widodo.
Sejumlah persoalan nyata yang dihadapi petani disampaikan dalam aksi unjuk rasa. Sebut saja perselisihan antara petani dengan perusahaan pemilik modal. Dalam banyak kasus perselisihan para pertani kerap dirugikan.
Ujang (34) salah seorang pengunjuk rasa dari Kabupaten Tasikmalaya menjelaskan bahwa ia bersama dengan rekannya sesama petani sering berhadapan dengan perusahaan pemilik modal. Dalam sengketa tersebut korporasi mencaplok tanah-tanah milik warga. Hasilnya banyak warga yang kehilangan pekerjaan karena ulah perusahaan besar.
"Jadi kita datang kesini untuk menagih janji pak Jokowi. Katanya dulu mau sejahterakan rakyat. Jadi kita tagih janjinya," katanya saat berbincang dengan Merahputih.com, Selasa (29/9).
Sementara itu Polda Metro Jaya mengerahkan sekitar 1.247 personel gabungan untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa. Para personel yang terdiri dari satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Metro Jaya kemudian Sabhara, dan Polres gabungan serta satuan lalu lintass ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Istana Negara.
Pantauan Merahputih.com di lokasi hingga kini aksi unjuk rasa masih berlangsung. Serikat Petani Pasundan menggelar aksi unjuk rasa bertepatan dengan perayaan Hari Tani Nasional. Massa juga meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk segera menuntaskan konflik agraria yang banyak terjadi di daerah-daerah.
BACA JUGA:
- Unjuk Rasa ‘#LawanAhok’, Ahok Digambarkan seperti Monster Gurita
- Tuntutan Ekonomi Alasan Banyak Supir Tembak
- PHK Massal, Warga Tanah Tinggi Jakpus Jadi Tukang Parkir
- Tuntut Reformasi Agraria, Ratusan Petani Gelar Unjuk Rasa
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
![[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan](https://img.merahputih.com/media/f8/df/4d/f8df4dcb1b53087a074e35b53dcecbd4_182x135.png)
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu

Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik

Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan

Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi

Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP

Dari Jilbab Merah Muda hingga Jaket Hijau: Warna Simbol Perlawanan di Jalanan dan Media Sosial

Direktur Lokataru Dikenakan Pasal Berlapis, Polisi: Tindakannya Memicu Kerusuhan dan Keresahan
