Proporsi Rencana Investasi PMA Diproyesikan Rp1.087 Triliun


Kepala BKPM Franky Sibarani (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
MerahPutih Bisnis - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memproyeksikan proporsi rencana investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp1.087 triliun atau 64,7 persen. Proporsi PMA ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 74,1 persen.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan rencana investasi PMDN diproyeksikan Rp593,6 triliun atau 35,3 persen, naik dari proporsi tahun 2014 sebesar Rp335,7 triliun atau 26,9 persen.
BKPM menargetkan tahun 2016 realisasi investasi sebesar Rp594,8 triliun yang terdiri dari investasi yang berlokasi di Pulau Jawa sebesar Rp302,6 triliun atau setara dengan 50,9 persen dan investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp292,2 triliun atau 49,1 persen.
"Realisasi investasi Januari-September 2015 mencapai Rp400 triliun, meningkat 16,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp342 triliun. Realisasi investasi tersebut sudah mencapai 77 persen dari target realisasi investasi tahun 2015 Rp 519,5 triliun," katanya di Jakarta, Rabu (23/12).
Dari realisasi investasi Januari-September tersebut, PMDN meningkat 16,4 persen sebesar Rp133,2 triliun diibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sementara realisasi investasi PMA naik 16,9 persen sebesar Rp266,8 triliun. Dari sisi tenaga kerja realisasi investasi sepanjang Januari-September 2015 juga menyerap tenaga kerja sebanyak 1.059.734 orang, naik 10,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014, sebesar 960.336 orang. (Abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia

Investasi di Jakarta Pada Triwulan I 2025 Capai Rp 69,8 Triliun

Target Investasi Tahunan BKPM Sampai 2029 Demi Capai Instruksi Prabowo Ekonomi Tumbuh 8%

BKPM Klaim Pabrik Apple di Batam Buka Lapangan Kerja Bagi 2.000 Orang

Kejar Target, BKPM & Apple Lanjut Bahas Komitmen Investasi US$ 1 Miliar Malam Ini

Serapan Tenaga Kerja Selama 6 Bulan Saat Investasi Capai Rp 829,9 Triliun

Sejarah Baru, Indonesia Produksi Massal Baterai Kendaraan Listrik Mulai April 2024

Panggil Menteri Bahli, Komisi VII Dalami Cawe-Cawe Izin Tambang
