Produksi Berlimpah Sebabkan Harga Tomat Jatuh
Petani memikul hasil panen tomat untuk disortir di ladangnya. Petani mengeluhkan musim panen tomat saat ini mengalami kerugian akibat pasokan di pasaran melimpa. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/nz/15
MerahPutih Bisnis - Melimpahnya produksi disebut-sebut penyebab dari jatuhnya harga Tomat di pasaran. Hal itu diungkapkan President Persatuan Pemasar Hasil Pertanian (PPHP) Anne Sri Arti.
"Petani ramai-ramai tanam tomat, jadi harga hancur karena kebanyakan panen," kata Anne Sri Arti, di kantor Kemendag, Jakarta, Senin (17/8).
Seperti diebertiakan sebelumnya, saat ini rata-rata harga tomat buah jatuh hingga Rp1400 per kilo gram, sedangkan tomat sayur Rp700 per kilogram. Padahal biaya produksi yang dikeluarkan petani mencapai Rp2000.
"Kalau harganya Rp4000 per kilo gram itu stabil, BEP Rp2000, anggap Rp1000 biaya operasional. Jadi untungnya Rp1000," kata Anne.
Ditambahkan dia, tomat sebenarnya bisa diserap industri makanan lokal. Namun, industri tersebut hanya mau bekerja sama dengan petani besar. Disamping itu, sistem pembayaran tempo juga tidak menguntungkan petani.
"Karena uangnya gantung. Di perushaan, misal tomat dikontrak setiap panen Rp4000 per kilo gram sepanjang musim. Tapi bayarnya setiap minggu, setiap bulan, di saat bayar satu bulan itu petani makan dari mana. Itu yang jadi kendala," tandasnya.(mad)
Baca juga:
Tiga Ton Tomat Ludes Diborong Karyawan Kemendag
Kemendag Keluarkan Izin Impor Sapi
Bagikan
Berita Terkait
Tekan Harga Bahan Pokok, Pemerintah Perpanjang Rute Tol Laut Dari Jakarta ke Natuna
Harga Pangan Nasional Kompak Turun pada 24 November, Cabai dan Daging Sapi Paling Signifikan
Tampil di Pameran Dagang Alkes di Jerman, Sarung Tangan Medis Indonesia Catat Potensi Transaksi Rp 200 Miliar
Kemendag Musnahkan Pakaian Impor Bekas Senilai Rp 112 Miliar, Jatuhkan Sanksi Administrasif hingga Penutupan Usaha untuk Importir
Kemendag bakal Bela Eksportir Indonesia yang Hadapi Penyelidikan Trade Remedies
KAI Commuter Siapkan Gerbong Khusus untuk Petani dan Pedagang di Rute Merak - Rangkasbitung
Kemenag Tetapkan Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Periode November 2025
Menteri Amran Klaim Petani Muda Hasilkan Pendapatan Rp 20 Juta Per Bulan
Anak Petani Raih Gelar Doktor Disertasi Kupas Sistem Aplikasi SRIKANDI DPR
Audiensi Petani dengan DPR dan Pemerintah Bahas Reforma Agraria