Pengamat: Pemerintah Terlena dengan Sektor Jasa


: ilustrasi buruh (Antara/Aguk Sudarmojo)
MerahPutih Bisnis - Pemerintah dinilai terlalu fokus pada pembangunan sektor industri jasa. Padahal, sektor industri jasa tidak memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian dalam negeri.
Pengamat ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) Muhammad Firdaus mengatakan tingginya angka pengangguran di Indonesia disebabkan oleh kesalahan pemerintah dalam membangun industri.
Firdaus mengatakan pemerintah selama ini terlalu terlena pada pengembangan industri jasa. Padahal, industri jasa tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap perekenomian dalam negeri.
"Pemerintah terlalu fokus dan terlena pada pengembangan industri jasa," katanya ketika ditemui di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (9/11).
Firdaus mengungkapkan di negara maju industri di sektor manufaktur terus digenjot sebab membuat negara tersebut berkembang dan tumbuh pesat. Menurutnya pemerintah seharusnya menggenjot industri di sektor manufaktur bukan industri jasa.
"Industri jasa terlalu tinggi di Indonesia dibandingkan industri manufaktur. Padahal jika ingin maju pemerintah harus bisa meningkatkan industri manufakturnya," tandasnya. (rfd)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak

BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM

Tanggapi Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya soal Tuntutan Publik, Ekonom: Demonstrasi Bukan Sekadar Masalah Perut

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun

Kesenjangan di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Prabowo: Masih Banyak Anak-anak Kelaparan dan Petani Tak Bisa Jual Hasil Panen

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain
