Pemutaran Film G30S/PKI Bukan Jawaban untuk Tahu Sejarah

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 27 September 2015
Pemutaran Film G30S/PKI Bukan Jawaban untuk Tahu Sejarah

Ilustrasi penyiksaan oleh simpatisan PKI di Lubang Buaya (screenshot Youtube)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Peristiwa - Tiga hari lagi, peristiwa pemberontakan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) memasuki separuh abad. Untuk mengenangnya, Kine Forum menggelar pemutaran film Pengkhianatan PKI.

Penonton yang kurang lebih 50 orang, karena keterbatasan ruangan, cukup terkesan dengan film yang disutradarai Arifien C Noer ini. Namun, sebagian penonton menganggap pemutaran film hanya untuk bernostalgia dengan pemerintahan orde baru (orba) yang kala itu dipimpin Presiden Soeharto.

"Pemutaran film ini kalau hanya sekedar nostalgia, saya rasa ini tidak berbeda dengan pemerintah orba yang polanya sama setiap tahun diwajibkan nonton di tv," kata seorang penonton Yusuf Prasetya, kepada merahputih.com, di Cikini, Jakarta, Minggu (27/9).

Guru sejarah SMA di Depok, Jawa Barat ini menambahkan, untuk kualitas film pada zaman itu sudah cukup bagus. Namun, ada beberapa yang perlu dikritisi.

"Seperti Aidit itu kan tidak merokok, tapi di film itu merokok," kata Prasetya.

Menurut Prasetya, akan lebih bagus jika pemutaran film menghadirkan keluarga korban. Sebab, selama ini pemberontakan PKI merupakan stigma negatif yang belum diketahui akar permasalahannya. Dalam sejarah, lanjut Prasetya, ada lima versi yang menceritakan tentang pemberontakan PKI. Tapi, belum mampu menjawab siapa dalangnya.

"Sampai sekarang belum ada yang berani bicara siapa dalangnya. Kalau membaca literasi ada lima versi. Ini kan bisa dikatakan brain storming atau penanaman sejarah, tapi dalam sudut pandang pemerintah," pungkasnya Prasetya.

Sekedar informasi, 30 September 1965 menjadi tragedi paling bersejarah bagi Indonesia. Tujuh jenderal dibunuh dan dimasukkan ke dalam satu lubang yang dikenal dengan sebutan Lubang Buaya. Saat ini, sumur tua tersebut menjadi museum Pancasila tepat di Jalan Pondok Gede, Jakarta Timur. (mad)

 

Baca Juga:

  1. Presiden Jokowi Belum Perlu Minta Maaf pada PKI
  2. Pengamat Politik: Soeharto Bukan Dalang G30SPKI
  3. Instabilitas Politik dan Ekonomi Jadi Pemicu Munculnya Isu PKI?
  4. Kodam V/Brawijaya: Kasus Atribut PKI di Pamekasan Sudah Tuntas
  5. Kemunculan Atribut PKI Berpotensi Kuat Gerus Ideologi Pancasila
#Liputan Khusus #Atribut PKI #G30S/PKI #Partai Komunis Indonesia (PKI)
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat
Lukisan tersebut adalah materi perkuliahan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Sejarah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat
Indonesia
Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang
Komisi III DPR membuka pintu masukan dari pemred media massa terkait larangan liputan sidang.
Soffi Amira - Senin, 24 Maret 2025
Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang
Video
3 Tempat untuk Mengenang Kejadian G30S PKI
Kalo dari ketiga tempat bersejarah ini, mana tempat yang udah datengin?
Fransiska Chandra - Selasa, 01 Oktober 2024
3 Tempat untuk Mengenang Kejadian G30S PKI
Lifestyle
1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila 2024, Begini Sejarahnya
1 Oktober 2024, Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila, yang merupakan momen penting dalam sejarah bangsa. Penetapan tanggal ini sebagai Hari Kesaktian Pancasila tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 153 Tahun 1967.
ImanK - Senin, 30 September 2024
1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila 2024, Begini Sejarahnya
Indonesia
Megawati Sebut Tak Logis Bung Karno Dianggap Berkolaborasi dengan PKI
"Dia presiden seumur hidup dibilang mau melakukan tindakan (makar), padahal PKI kan mau mengambil kekuasaan. Logis apa ngga? Menurut saya ngga," ujarnya.
Andika Pratama - Sabtu, 20 Mei 2023
Megawati Sebut Tak Logis Bung Karno Dianggap Berkolaborasi dengan PKI
Bagikan