Instabilitas Politik dan Ekonomi Jadi Pemicu Munculnya Isu PKI?

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Rabu, 19 Agustus 2015
Instabilitas Politik dan Ekonomi Jadi Pemicu Munculnya Isu PKI?

Sejumlah warga Jawa Timur berunjuk rasa di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/8). Dalam aksinya mereka menolak kebangkitan PKI. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Nasional - Belakangan ini publik tanah air dikejutkan dengan kemunculan lambang dan atribut Partai Komunis Indonesia (PKI) di beberapa daerah di Indonesia. Sejumlah organisasi massa (Ormas) juga menyebut bahwa PKI adalah partai terlarang dan pantas untuk dibasmi.

Meski sudah 50 tahun berlalu pasca tragedi G30S/PKI pada tahun 1965 silam. Ingatan dan kebencian publik tanah air kepada partai politik berlambang palu dan arit tidak kunjung reda.

Lantas apakah penyebab munculnya lambang dan atribut PKI?

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq melihat fenomena kemunculan organisasi terlarang di tanah air karena instabilitas politik dan ekonomi yang terjadi di tanah air.

"Kenapa bisa muncl? Karena Indonesia sedang alami kerentanan politik dan kerawanan ekonomi," kata Mahfudz saat dihubungi, Rabu (19/8).

Ketua Komisi I DPR RI melanjutkan, hal lain yang menjadi penyebab munculnya isu gerakan PKI adalah karena pemerintah terlalu sibuk memerangi gerakan-gerakan radikal yang disebut dengan teroris. Sikap pemerintah yang gencar menghabisi gerakan-gerakan teroris menjadi celah bagi hidupnya kembali wacana soal PKI.

"Ruang gerak mereka bisa leluasa karena pemerintah dilihat sibuk perang terhadap terorisme," tandas Mahfudz.

Di tepi lain Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi menjelaskan munculnya atribut dan lambang PKI di Pamekasan, Madura, Jawa Timur dalam acara karnaval menyambut hari kemerdekaan sama sekali tidak disengaja.

Pihaknya menjelaskan bahwa parade tersebut dilakukan pelajar dan bercerita soal sejarah perjalan bangsa, termasuk sejarah kekejaman PKI di dalamnya. Mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil) menegaskan bahwa kasus tersebut sudah tuntas dan tidak bisa dibawa ke ranah hukum, karena tidak ditemukan unsur kesengajaan.

Tidak ada muatan pelanggarannya," sambung Mayjen TNI Sumardi.

Masih kata Sumardi bahwa NKRI dan Pancasila adalah harga mati. Jika ada pihak-pihak yang berkeinginan merubah dasar-dasar negara, tentu TNI akan berada dalam garda terdepan.

"TNI sudah sepakat bahwa TNI adalah bahaya laten yang tidak boleh hidup lagi," tandasnya. (bhd

BACA JUGA:  

Mabes TNI: Ideologi PKI Tidak Pernah Mati 

Tokoh dan Lambang PKI Muncul di Karnaval Kemerdekaan, Kodim Pamekasan Kecolongan 

Kodam V/Brawijaya: Kasus Atribut PKI di Pamekasan Sudah Tuntas 

Geger, Pria Kenakan Baju Berlogo Mirip Palu Arit 

#Mayjen TNI Sumardi #Mahfudz Siddiq #Partai Komunis Indonesia (PKI) #Atribut PKI
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat
Lukisan tersebut adalah materi perkuliahan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Sejarah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat
Indonesia
Megawati Sebut Tak Logis Bung Karno Dianggap Berkolaborasi dengan PKI
"Dia presiden seumur hidup dibilang mau melakukan tindakan (makar), padahal PKI kan mau mengambil kekuasaan. Logis apa ngga? Menurut saya ngga," ujarnya.
Andika Pratama - Sabtu, 20 Mei 2023
Megawati Sebut Tak Logis Bung Karno Dianggap Berkolaborasi dengan PKI
Bagikan