Pemerintahan Jokowi Gagap Soal Kedaulatan Pangan


Presiden Joko Widodo mengamati buah-buahan asal Indonesia yang dijual di Lulu Hypermart di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu atau Senin (14/9) WIB. (Foto akun Twitter @jokowi)
Merahputih Peristiwa - Perlindungan sosial dan pertanian untuk memutuskan siklus kemiskinan di pedesaan merupakan tema Hari Pangan Sedunia 2015. Hal ini menjadi tantangan yang perlu dijawab oleh Presiden Joko Widodo atau lebih akrab disapa Jokowi, agar tidak sekedar tema peringatan semata. Pasalnya, sejumlah langkah yang diambil oleh pemerintah Jokowi selama setahun pemerintahnya belum mengindikasi diupayakan perlindungan seutuhnya bagi para produsen skala kecil.
Koordinator Aliansi untuk Desa Sejahtera Tejo Wahyu Jatmiko mengatakan pemerintah masih gagap menterjemahkan kedaulatan pangan, seperti yang dijanjikan dalam Nawacita, sebagai upaya perlindungan yang menyeluruh, dengan menaruh unsur produksi sebagai hal utama dan kembali mengabaikan subjeknya.
"Bagaimana mungkin memberikan perlindungan terhadap 26 juta keluarga petani dengan dana asuransi pertanian hanya sebesar 150 miliar rupiah per tahun. Padahal merekalah yang dibebani dengan angka produkitas yang tinggi," ujar Tejo saat memberi keterangan di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (15/10).
Masih dilokasi yang sama, Koordinator kelompok kerja Sawit ADS/Sawit Watch Achmad Surambo menuturkan upaya perlindungan kawasan pangan pun tidak tersentuh, meskipun sudah ada undang-undang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan.
"Malah proses perijinan, memberikan ruang ruang untuk memperbesar ketimbang yang ada. Tidak ada pembatasan penguasaan lahan. Hal-hal seperti ini semakin memperdalam kemiskinan yang dialami para produsen pangan kita, bisa dikatakan tidak ada upaya dari Jokowi untuk memberikan pelindungan," ungkapnya.
Bahkan di bidang Maritim, draft undang-undang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya, dan Petambak Garam pun gagal memberikan perlindungan yang layak dan menyeluruh, karena tidak menyertakan definisi nelayan perempuan didalamnya. Akibatnya tawaran perlindungan tidak menyeluruh.
Koordinator kelompok kerja Ikan/Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Abdul Halim menjelaskan terjemahan Nawacita Rencana strategis menteri pertanian, berikutnya ingin mengatur kebijakan pangan secara mandiri, barulah melindungi dan mensejahterakan petani, nelayan, pekebun kecil penghasil pangan. Tidak heran berbagai langkah yang diambil untuk menggenjot produksi justru membuat posisi petani semakin rentan.
"Jika memang ada niat untuk melindungi petani, perdebatan yang muncul bukanlah impor pangan atau tidak impor pangan. Tetapi juga bagaimana petani bisa berproduksi dengan aman dan nyaman karena negara memberikan perlindungan yang baik bagi mereka," tegasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya saat ini semua upaya untuk mandiri pangan dilakukan dengan mengerahkan pihak selain petaninya. "Benih dan pupuk, bahkan termasuk pupuk organik oleh swasta, tentara diturunkan ke sawah dan ladang," tutupnya. (Abi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Jokowi tak Hadir di Sidang Gugatan Ijazah, Penggugat Minta Ganti Hakim

Ijazah Gibran Digugat Rp 125 Triliun, Jokowi: Nanti Sampai Kelulusan Jan Ethes Ikut Dipermasalahkan

Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo

Polemik UU Perampasan Aset, Jokowi: Saya Sudah 3 Kali Ajukan ke DPR

Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Ajukan Gugatan Baru, Kuasa Hukum: CLS Hanya Bisa Ditujukan kepada Penyelenggara

[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa
![[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa](https://img.merahputih.com/media/69/ce/21/69ce2129b7e019162e90e6a26f8850a9_182x135.png)
Jokowi Menangi Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka, Penggugat Masih tak Menyerah

Jokowi Menang Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka, Penggugat tak Ajukan Banding

KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Jokowi: Saya Dukung Kerja KPK

[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
![[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden](https://img.merahputih.com/media/81/ed/30/81ed30ad0f5892b91b8c4738235cd38a_182x135.png)