Jumlah Petani Menurun, Beralih Menjadi Buruh Kasar
Ilustrasi Petani: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
MerahPutih Keuangan - Indonesia terkenal dengan negara agraris. Ini artinya, masyarakat seharusnya lebih bisa memanfaatkan kondisi negara yang subur dengan sektor pertaniannya.
Namun Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) Bustanul Arifin mengungkapkan hingga kini jumlah persentasi petani semakin lama semakin menurun.
"Jumlah petani pun berkurang, sekarang hanya tinggal 26 juta rumah tangga dari sebelumnya 35 juta, ada pengurangan sekitar 500.000 orang pertahun," kata Bustanul.
Sayangnya, perubahan tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sebab petani yang seharusnya beralih ke sektor dengan pendapatan lebih besar, justru malah menjadi buruh kasar. Artinya, di Indonesia ini terjadi transformasi tenaga kerja yang tidak struktural. (rfd)
BACA JUGA:
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
KAI Commuter Siapkan Gerbong Khusus untuk Petani dan Pedagang di Rute Merak - Rangkasbitung
Serahkan Beasiswa Kelapa ke Mahasiswa Unhas, Jerry Hermawan Lo Sebut Pertanian adalah Senjata Rahasia Indonesia
Menteri Amran Klaim Petani Muda Hasilkan Pendapatan Rp 20 Juta Per Bulan
Indonesia Setop Impor Jagung Sepanjang 2025, Mentan Amran Pamer Lonjakan Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah
Anak Petani Raih Gelar Doktor Disertasi Kupas Sistem Aplikasi SRIKANDI DPR
Pengembangan Perkebunan-Holtikultura, DPR Ingatkan Kementan tak Abaikan Petani Kecil
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria
Hari Tani Nasional, Petani Karanganyar Soroti Pemetaan Tanah Telantar hingga Subsidi Biaya Produksi
Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit
Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan