Pemerintah Dukung Penuh Program Pencegahan Teror dan Deradikalisasi BNPT

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 25 Februari 2016
Pemerintah Dukung Penuh Program Pencegahan Teror dan Deradikalisasi BNPT

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan. Meraputih.com / Rizki Fitrianto.

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Nasional - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan menilai program-program pencegahan terorisme dan deradikalisasi atau pembinaan terhadap para pelaku teror yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sudah bagus. Luhut tetap meminta BNPT meningkatkan kinerja, karena tantangan dalam pencegahan terorisme ke depan sangat kompleks.

“Program pencegahan terorisme dan deradikalisasi yang dibuat BNPT sudah bagus, tinggal eksekusinya saja. Jujur, program-program BNPT yang telah berjalan, diluar perkiraan saya karena ternyata BNPT sudah cukup maju dalam menjalankan pencegahan terorisme. Saya berharap ke depan makin baik dan digencarkan lagi,” ujar Luhut Pandjaitan saat mengunjungi BNPT di Kompleks Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Kamis (25/2).

Sebelumnya, Menkopolhukam telah mendapat penjelasan dari Kepala BNPT Komjen Pol Dr. Saud Usman Nasution, SH, MH tentang program BNPT 2016, termasuk kebutuhan tenaga untuk mendukung berbagai kegiatan tersebut. Menanggapi itu, Luhut memastikan pemerintah siap mendukung program BNPT tersebut, sekaligus penambahan tenaga.
“BNPT sudah siap dengan program tapi masih kekurangan personil. Ini akan kami koordinasikan dengan pihak terkait. Intinya pemerintah mendukung program pencegahan terorisme,” kata Luhut.

Khusus program deradikalisasi, Luhut mengakui tidak mudah dilakukan karena cukup sulit dan rumit. Untuk itu, ia memberikan dukungan kepada BNPT untuk melakukan penguatan koordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Agama, Polri, TNI, dan institusi lainnya. Ini penting karena deradikalisasi menyangkut ideologi dan agama.

Selain itu, lanjut Luhut, sasaran deradikalisasi itu juga cukup sulit karena menyangkut tingkat radikalisasi para pelaku terorisme. Bahkan tidak hanya mereka yang tengah menjalani hukuman dan Lembaga Pemasyarakatan (PAS), juga yang sudah bebas di masyarakat harus terus dilakukan deradikalisasi. Tidak hanya itu, mereka juga memiliki tingkat radikalisasi berbeda-beda sehingga penanganannya harus berbeda.

Itu masih ditambah para pengikut paham radikal terorisme yang belum pernah masuk penjara. Juga banyaknya WNI yang dideportasi dari Timur Tengah, terutama simpatisan dan pengikut ISIS, yang kini berkeliaran di masyarakat.

“Harus ada sinergi antara seluruh lembaga terkait dibawah koordinasi BNPT dalam menjalankan deradikalisasi. Itu penting karena sasaran deradikalisasi adalah orang-orang yang memiliki level radikalisasi berbeda-beda dari level satu, dua, tiga, dan empat,” terang Luhut.

Luhut menegaskan, program deradikalisasi itu sangat penting. “Kalau pencegahan terorisme itu sifatnya umum, tapi deradikalisasi lebih khusus, apalagi jumlah yang ditangani cukup banyak dan menyangkut banyak lembaga terkait,” tukas Luhut.

Kepala BNPT Komjen Pol Dr. Saud Usman Nasution, SH, MH, menambahkan untuk tahun 2016 ini, pihaknya lebih meningkatkan pelaksanaan program deradikalisasi dengan membuat Rencana Aksi Nasional (RAN) Deradikalisasi. Program itu akan melibatkan beberapa kementerian dan lembaga terkait, dan leading sector yang ada.

“Kami sudah sosialisasikan RAN Deradikalisasi. Bahkan kami telah memulai dengan mengumpulkan lembaga terkait dengan menggelar pelatihan terhadap semua aparat Kodam, Korem, Badan Intelejen Negara Daerah (Binda), Polda, Pemda, dan Lapas dalam Rakor Deradikalisasi di Jakarta, Minggu lalu. Ini menjadi awal dari pelaksanaan RAN Deradikalisasi, meski anggarannya belum disetujui oleh pemerintah,” terang Kepala BNPT.

Menurut Saud, RAN Deradikalisasi ini dibuat agar pelaksanaan deradikalisasi di seluruh Indonesia bisa terealisasi secara komprehensif. Di situ disusun apa targetnya, setelah itu siapa leading sector-nya dan kementerian, serta lembaga mana yang terkait.

Dengan adanya RAN Deradikalisasi itu, lanjut Saud, akan ada kesamaan tentang apa yang harus diperbuat dalam rangka pembinaan napi terorisme baik di dalam Lapas maupun di luar Lapas, maupun pencegahan terorisme pada umumnya, termasuk pelibatan masyarakat.

“Kami tidak ingin menunda-nunda. Meski anggaran belum tersedia dari pemerintah, tapi pelaksanaan RAN Deradikalisasi ini telah berlangsung. Kalau nantinya anggaran dari pemerintah tidak ada, maka anggaran itu akan dibebankan pada leading sector masing-masing. Yang jelas target sudah ada, tinggal melaksanakan sesuai kemampuan masing-masing,” pungkas Komjen Pol Saud Usman Nasution, SH, MH.

Baca juga:

  1. Deradikalisasi Bukan Hanya Tanggung Jawab BNPT
  2. BNPT: Penanganan Terorisme Harus Tahu Sejarahnya
  3. Pesantren Tak Perlu Takut Suarakan Kebenaran Demi NKRI
  4. Meski Ada, Pesantren Terindikasi Radikal Tak Banyak
  5. "Indikator Pesantren Radikalisme Bisa Dilihat dari Pemimpin & Alumni"
#Menkopolhukam #Luhut Panjaitan #Terorisme #BNPT #Kota Bogor
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati
Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merayakan HUT ke-80 RI di Sekolah Partai PDIP
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah
Enam orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang diduga merugikan konsumen hingga miliaran rupiah.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Bagikan