BNPT: Penanganan Terorisme Harus Tahu Sejarahnya

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 18 Februari 2016
BNPT: Penanganan Terorisme Harus Tahu Sejarahnya

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr. Saud Usman Nasution, SH, MH. (Foto: harianterbit)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr. Saud Usman Nasution, SH, MH, menerangkan bahwa penanganan terorisme itu harus tahu bagaimana sejarahnya, hubungan dengan berbagai hal terkait, sehingga penanganannya bisa berjalan secara komprehensif.

Ia yakin, kalau dalam menjalankan program deradikalisasi semua instansi atau lembaga sudah tahu berbagai hal terkait sasaran yang dituju, pasti akan berjalan baik.

Hal itu diungkapkannya lantaran selama ini dinilainya pelaksanaan deradikalisasi masih belum berjalan sesuai harapan. Dinilaimya, Kementerian, lembaga dan institusi terkait belum terjadi sinergi yang baik.

“Itulah salah satu alasan digelarnya Rapat Koordinasi (Rakor) Program Deradikalisasi BNPT 2016. BNPT sebagai lembaga yang bertugas mengkoordinir pencegahan terorisme di Indonesia mengumpulkan seluruh lembaga dan instansi terkait untuk menciptakan sinergi tersebut. Kalau sinergi sudah terjalin, maka pelaksanaan deradikalisasi akan berjalan dengan baik,” ujar Saud saat membuka Rakornas Program Deradikalisasi 2016 di Hotel Golden Boutique, Jakarta, Kamis (18/02).

Menurut Saud, selama ini masing-masing institusi selalu mengatakan telah menjalankan program penanganan teror dan deradikalisai. Tapi faktanya, apa yang ditangani belum bersinergi, sehingga hasilnya pun jauh dari apa yang diharapkan.

“Saya sudah bicara dengan KaBIN, Kapolri, Panglima TNI, bahwa tugas menangani terorisme tidak bisa bersial tapi harus bersinergi. Untuk kami akan menunjukkan data-datanya dan men-share ke lembaga berkompeten. Diharapkan nantinya ada kontak masing-masing petugas di seluruh Indonesia sehingga bisa saling kenal. Intinya sinergi wajib dilakukan dalam menjalankan deradikalisasi,” tuturnya.

Saat ini, lanjut Kepala BNPT, ada 204 napi terorisme yang tersebar di 49 Lapas di 13 Provinsi. Kalau deradikalisasi belum menyentuh target ini, berarti belum melakukan deradikalisasi. Sejauh ini BNPT telah menjalankan beberapa tahapan deradikalisasi yaitu Identifikasi.

“Kita perlu mendata mereka ini siapa-siapa saja, siapa pedukungnya, dan siapa keluarganya dan dimana saja,” tukasnya.

Baca juga:

  1. Pesantren Tak Perlu Takut Suarakan Kebenaran Demi NKRI
  2. Meski Ada, Pesantren Terindikasi Radikal Tak Banyak
  3. "Indikator Pesantren Radikalisme Bisa Dilihat dari Pemimpin & Alumni"
  4. Ideologi Pancasila Mampu Selamatkan Generasi Muda dari 'Racun' Terorisme
  5. Jokowi: Warga Tidak Pernah Takut Melawan Terorisme

 

#Teroris #BNPT #Terorisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Dunia
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
AS juga menuding para pemimpin Ikhwanul Muslimin telah lama memberikan dukungan material kepada Hamas.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
Indonesia
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Densus 88 Anti Teror mengungkapkan fakta mengejutkan ada 110 anak yang diduga direkrut ke dalam jaringan teroris sepanjang 2025 lewat permainan game online.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Indonesia
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Proses perekrutan seringkali dimulai dari aktivitas permainan yang terkesan normal
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Indonesia
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Sigit menjelaskan, temuan tersebut bermula dari aktivitas anak-anak dalam kelompok komunitas yang tumbuh dari hobi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Indonesia
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Para tersangka itu merekrut anak dan pelajar dengan memanfaatkan ruang digital, mulai dari media sosial, gim online, aplikasi pesan hingga situs tertutup.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Berita Foto
Densus 88 Polri Ungkap Kasus Teroris Rekrut Anak-anak dari Media Sosial dan Game Online
Konferensi pers penanganan rekrutmen secara online terhadap anak-anak oleh kelompok teroris di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 18 November 2025
Densus 88 Polri Ungkap Kasus Teroris Rekrut Anak-anak dari Media Sosial dan Game Online
Indonesia
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Anak itu direkrut melalui modus penyebaran, propaganda dilakukan secara bertahap lewat media sosial hingga game online.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Indonesia
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Densus 88 mengungkap pelaku ledakan SMAN 72 kerap mengakses situs darknet dan merakit sendiri bahan peledak. 96 orang luka-luka dalam peristiwa itu.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Indonesia
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Uji Lab Puslabfor akan memastikan serbuk tersebut, sementara motif bullying santer jadi dugaan penyebab aksi ini
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Indonesia
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Terduga pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, yang berstatus ABH dan diduga korban bullying, telah dioperasi karena luka berat di kepala dan dirawat intensif di ICU
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Bagikan