Pembubaran Komunitas Perpustakaan Jalanan, SETARA: TNI Bertindak di Luar Batas


Direktur Eksekutif SETARA Institute Hendardi (Foto Antara)
MerahPutih Nasional - Pembubaran brutal kegiatan Komunitas Perpustakaan Jalanan di Kota Bandung, Sabtu (20/8) oleh militer yang diduga berasal dari anggota Kodam III Siliwangi, merupakan tindakan di luar batas kewenangan TNI. Kegiatan promosi gemar membaca yang seharusnya didukung oleh semua pihak, ternyata harus berhadapan dengan arogansi dan dugaan kekerasan aparat TNI.
Direktur Eksekutif SETARA Institute Hendardi mendesak Pangdam III Siliwangi harus memeriksa anggotanya untuk dimintai pertanggungjawaban sekaligus memerintahkan tidak boleh terulangnya peristiwa serupa. Hendardi mengatakan militer tidak memiliki kewenangan melakukan razia, termasuk razi geng motor. Soal ketertiban dan keamanan adalah kewenangan Polri.
"Karena itu tindakan Polri melakukan razia juga merupakan tindakan melawan hukum. Dalih bahwa Kodam III Siliwangi mengantisipasi kericuhan gang motor juga tidak bisa membenarkan tindakannya, karena itu bukan tugas TNI. Tidak ada kewajiban izin bagi siapapun yang bermaksud menyelenggarakan kegiatan seperti yang dilakukan oleh Perkumpulan Perpustakaan Jalanan di Bandung, kecuali hanya memberi tahu kepada kepolisian setempat bukan kepada TNI," katanya melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (23/8).
Berbagai aksi kekerasan yang dilakukan oleh TNI di banyak tempat, menurut Hendardi, semestinya menjadi perhatian serius Panglima Militer untuk melakukan pembinaan terhadap anggotanya. Apalagi, anggota TNI yang melakukan tindak pidana umum tidak pernah bisa dimintai pertanggungjawaban hukum melalui mekanisme peradilan umum. Privilege yang diatur dalam UU Peradilan Militer inilah yang selama ini tidak pernah memberikan efek jera kepada anggota TNI untuk membuat onar dan tindak pidana.
"SETARA Institute mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh anggota TNI terhadap pegiat gerakan gemar membaca dan mendorong agar pemerintah dan DPR kembali mengagendakan perubahan UU Peradilan Militer, sehingga setiap tindakan aparat bisa dimintai pertanggung jawaban hukum secara transparan dan akuntabel," ujarnya.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Hadiri Parade Militer di Lapangan Tiananmen China, Presiden Prabowo Duduk di Samping Presiden Putin

Prabowo Berangkat ke China Lihat Parade Militer, Setelah Selesai Langsung Balik ke Indonesia

Presiden Xi Jinping Undang Presiden Prabowo Saksikan Parade Militer Peringati 80 Tahun Kemenangan Melawan Agresi Jepang
Jangan Enak-enakan Kerja di Ruangan, Prabowo: Pimpinan TNI Harus Ikut Turun ke Tempat Paling Berbahaya

Indonesia Terapkan 'Pertahanan Semesta', Prabowo Minta Rakyat Jaga Tanahnya agar Tidak Dikuasai Asing

[HOAKS atau FAKTA]: BIN Umumkan Terjadi Darurat Militer karena Ada Upaya Oposisi Mengudeta Prabowo
![[HOAKS atau FAKTA]: BIN Umumkan Terjadi Darurat Militer karena Ada Upaya Oposisi Mengudeta Prabowo](https://img.merahputih.com/media/a6/e7/fa/a6e7fac4f077240da7246c24344ddaad_182x135.png)
Setelah Jenderal Amerika Serikat, Prabowo Didatangi Petinggi Militer China dan Langsung Dijanjikan Penguatan Teknologi Milter

14 Warga Sipil dan Seorang Tentara Thailand Tewas Akibat Serangan Roket Kamboja

Film 'Believe: Takdir, Mimpi, Keberanian' Bikin Nyesek, Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Seorang Prajurit

Hariff Defense dan PT Dahana Resmikan Sinergi untuk Kemandirian Teknologi Pertahanan
