Panglima TNI Tinjau Kesiapan Kapal Perang di Surabaya

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 11 November 2015
Panglima TNI Tinjau Kesiapan Kapal Perang di Surabaya

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat inspeksi Kapal Perang RI (KRI) di Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Dermaga Ujung Surabaya, Selasa (10/11). (Foto: Dokumentasi Puspen TNI)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Peristiwa - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melakukan inspeksi terhadap Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), di Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Dermaga Ujung Surabaya, Selasa (10/11). KRI-KRI yang ditinjau langsung panglima tersebut yaitu KRI Karang Pilang-981, KRI Karang Tekok-982, dan KRI Teluk Ratai-509.

Jenderal Gatot Nurmantyo didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, dan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Hadiyan Suminta Atmadja.

Inspeksi yang dilakukan Panglima TNI untuk mengecek kesiapsiagaan seluruh alutsista dan personel TNI, untuk selalu siap dalam melaksanakan setiap kegiatan operasi yang akan digelar oleh TNI.

“Rawatlah persenjataan kita dengan baik, sehingga siap operasional. Sehebat apapun kapal-kapal yang kita miliki, tetapi apabila kita tidak bisa merawatnya maka tidak siap operasional,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Usai melakukan inspeksi KRI, Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan pengarahan kepada 972 Prajurit TNI AL di Aula Koarmatim Surabaya. Di hadapan para prajurit Gatot mengatakan, kepercayaan rakyat kepada TNI lambat laun semakin meningkat. Tahun 2015, kepercayaan terhadap TNI menempati urutan tertinggi dibanding instansi dan lembaga negara lain.



Oleh karena itu, Panglima Gatot mengingatkan untuk menjaga kepercayaan rakyat itu, yaitu dengan tidak menyakiti hati rakyat demi kepentingan pribadi. Panglima TNI mengaku telah berkomitmen dengan para kepala staf angkatan untuk tidak melakukan pembelaan sedikit pun bagi prajurit yang melakukan pelanggaran tertentu, bahkan akan diberikan hukuman tambahan, hingga pemecatan. Alasannya, Panglima TNI lebih mencintai prajuritnya yang berjumlah 400.000 lebih daripada orang perorang mengorbankan nama baik TNI.

“Yang sangat penting adalah TNI harus unggul, solid, kuat, baik angkatan darat, laut, udara dan (dengan) kepolisian. TNI dan Polri hanya dipisahkan karena reformasi tetapi kita harus kompak bersatu demi NKRI”,  tegas Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

 

Baca Juga:

 

  1. TNI AL Kerahkan Tujuh Kapal Perang ke Natuna
  2. Aksi Koboi Anggota TNI, Perketat Mekanisme Pinjam Senjata
  3. TNI Tersinggung, Polisi Siap Antar Sampah DKI
  4. Hukuman Anggota TNI Tembak Warga Harus Beri Efek Jera
  5. Panglima TNI Minta Maaf Atas Penembakan terhadap Warga
#Jenderal Gatot Nurmantyo #Gatot Nurmantyo
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Bagikan