Pancasila Harus Diterapkan dalam Setiap Sendi Kehidupan


Pancasila (Twitter DPR RI)
MerahPutih Nasional - Pancasila berguna untuk menciptakan harmoni dalam kebhinekaan Indonesia. Pancasila mampu membendung ancaman propaganda radikalisme dan terorisme.
Penerapan nilai Pancasila dalam setiap sendi kehidupan bangsa mutlak dilakukan agar Indonesia tidak terseret nilai asing serta paham radikal dan terorisme.
“Pancasila itu adalah nilai-nilai luhur bagsa, sehingga dalam implementasinya harus diterjemahkan dalam sistem ketatanegaraan kita, baik itu hukum, ekonomi, maupun politik. Selain itu penerapan Pancasila itu juga harus melibatkan hukum lokal (kearifan lokal). Dengan begitu penerapannya akan lebih efektif,” kata Pengajar Program Pascasarjana Kajian ilmu Kepolisian Universitas Indonesia Bambang Widodo Umar di Jakarta, Selasa (3/5) dalam keterangan tertulis.
Bila itu berjalan, lanjut Bambang, fungsi Pancasila sebagai benteng Indonesia dalam membendung dan memerangi paham radikal dan terorisme akan semakin efektif. Apalagi Pancasila bisa menyatu dengan kearifan lokal sesuai dengan semboyan bangsa ini, Bhineka Tunggal Ika.
Selain itu, kata Bambang, nilai-nilai Pancasila juga harus dipelihara dan tidak hanya dijadikan slogan atau ditempel di papan pengumuman.
“Itu harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja harus ada manajemen yang menggambarkan bagaimana nilai dasar Pancasila dalam memperkuat nasionalisme bangsa ini. Intinya, Pancasila adalah orientasi kehidupan yang bersifat komunal atau umum. Jadi kalau ada perilaku yang bersifat individu itu tidak sesuai dengan Pancasila dan jangan diadopsi. Ini tidak boleh dilakukan secara sepotong-sepotong, karena makin derasnya perkembangan berbagai pengaruh ideologi dari luar sana, terutama ideologi kekerasan,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI), KH Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin mengatakan, penegakan nilai-nilai Pancasila dan pemahaman sejarah NKRI mutlak harus dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk membendung penyebaran ideologi kekerasan dan terorisme.
Menurutnya, memahami sejarah bangsa dan Pancasila itu adalah pintu masuk untuk menjadi warga negara Indonesia sejati yang anti paham kekerasan dan terorisme. Dari situ nantinya akan terjadi ideologisasi kenapa negara ini memilih Pancasila sebagai dasar negara, kenapa negara ini memilih NKRI atau kenapa para kiai kemudian mengorbankan tujuh kata dalam draf Pancasila yang pertama. Itu penting karena selama ini banyak orang yang tidak tahu.
“Generasi muda sekarang banyak yang tidak tahu mengenai sejarah itu. Untuk itu pintu masuk untuk menjaga ataupun untuk menegakkan Pancasila agar dapat menjaga harmoni kebangsaan dan kebhinekaan, ya harus menggalakkan lagi pelajaran sejarah bangsa di sekolah-sekolah dasar dan menengah,” ujarnya.
Namun dirinya enggan membenarkan mengenai berkurangnya pelajaran sejarah di sekolah-sekolah karena sejarah di Indonesia ini ada bermacam-macam versi. Menurutnya hal ini harus diverifikasi lagi demi kepentingan sejarah itu sendiri, serta kepentingan generasi-generasi mendatang.
BACA JUGA:
- GP Ansor: Spanduk Propaganda Khilafah Akan Ditertibkan
- Tugas Warga Negara Menjaga Keutuhan NKRI
- Kepala BNPT Ajak Negara Sahabat Perangi Teroris Global
- Ketua Ikadi: Islam Tidak Mengajarkan Membunuh Sesama Manusia
- Pemahaman Agama Sepotong-Sepotong Bisa Terjerumus Paham Radikalisme
Bagikan
Berita Terkait
Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo

Lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Naskah Pancasila Diputar Setiap Hari di Kabupaten Bogor

DPR Mulai Cari Masukan dan Pandangan Buat Bahas RUU BPIP

Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap

Prabowo-Mega Mesra Saat Upacara Hari Pancasila, Jokowi Absen karena Alergi

Ingatkan Pancasila Bukan Slogan, Prabowo Imbau Pejabat: Jangan Anggap NKRI Bisa Ditipu

Prabowo: Tidak Boleh Ada Kemiskinan di Indonesia

Momen Akrab Prabowo-Megawati di Hari Pancasila, Presiden Sampai Pindah Kursi

Prabowo Tuding Asing tidak Mau Indonesia Maju, Biayai LSM Adu Domba Bangsa

Upacara Hari Pancasila, Lalu Lintas di Sekitar Gedung Pancasila Dialihkan
