Kepala BNPT Ajak Negara Sahabat Perangi Teroris Global

Luhung SaptoLuhung Sapto - Selasa, 19 April 2016
Kepala BNPT Ajak Negara Sahabat Perangi Teroris Global

Kepala BNPT Komjen Pol. Tito Karnavian pada The General Briefing on Counter-Terrorism di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (19/4). (Foto Tim Media BNPT)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Nasional - Ancaman terorisme kian nyata, di mana hal ini dibuktikan dengan maraknya ancaman dari pelaku teror. Menghadapi hal ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus menguatkan kerjasama internasional untuk pencegahan terorisme

Terorisme menjadi ancaman global, sehingga dunia internasional harus bersatu untuk menangani terorisme ini.

“Terorisme sudah menjadi masalah global sehingga butuh kerjasama internasinal untuk mengatasinya. Semua bangsa dan negara harus bergandengan tangan, bekerjasama untuk menangani terorisme tersebut baik secara intelijen, militer, sosial, teknologi, dan lain-lain,” kata Kepala BNPT Komjen Pol. Tito M Karnavian pada The General Briefing on Counter-Terrorism di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (19/4) melalui siaran pers. The General Briefing on Counter-Terrorism dihadiri puluhan Duta Besar (Dubes) negara sahabat seperti Turki, Belgia, Prancis, Pakistan, Australia, Tunisia, Irak, dan lain-lain. 

Menurut Tito, pengalaman menjadi korban serangan terorisme menjadi salah satu alasan penting bagi BNPT untuk mengundang delegasi negara-negara sahabat di atas untuk kemudian berbagi pengalaman sekaligus informasi penting untuk digunakan sebagai landasan dalam memerangi terorisme.

“Perang melawan terorisme saat ini sudah tidak bisa dilakukan pada level lokal saja, karena terorisme telah menggurita dan menjadi ancaman global. Hal ini dilandasi fakta bahwa jaringan terorisme yang ada selama ini telah lama terbangun melalui jaringan-jaringan global dan tidak mengenal batas negara (boarderless), sehingga imbas dari pemikiran-pemikiran keras itu juga bersifat global,” ungkapnya.

Ia juga mengajak negara-negara sahabat untuk tidak pernah ragu memerangi terorisme yang telah menjadi bahaya nyata. Upaya perlawanan ini harus dilakukan secara masif dan integral, bersama-sama, dan bersifat terus-menerus.

Tito menjelaskan bahwa salah satu alasan utama dibalik muncul dan berkembangnya terorisme adalah ideologi radikal yang terus-menerus disebarkan melalui narasi-narasi sempit yang justru bertentangan dengan nilai-nilai agama. Karena itu perang melawan terorisme berarti pula perang melawan narasi-narasi kekerasan yang selama ini biasa digunakan oleh kelompok radikal.

Sementara Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT Irjen Pol. DR. Petrus R. Golose menambahkan bahwa terorisme bukan lagi menjadi urusan satu negara saja, tetapi sudah menjadi ancaman dunia. Ditambah dengan keberadaan Foreign Terorisme Fighters (FTF) atau teroris antar negara mengharuskan dunia internasional bersatu untuk memberantas berbagai macam ancaman terorisme di muka bumi.

“Terorisme adalah musuh kita semua sehingga kita harus lawan.  Dunia harus bergandeng tangan untuk memberantas terorisme,” katanya. 

BACA JUGA:

  1. Ketua Ikadi: Islam Tidak Mengajarkan Membunuh Sesama Manusia
  2. Pemahaman Agama Sepotong-Sepotong Bisa Terjerumus Paham Radikalisme
  3. Ketua Ikadi: Melawan Pemerintah Bukan Jihad Ataupun Syahid
  4. Imam Masjid Istiqlal: Masyarakat Mispersepsi Konsep Jihad
  5. Ketua Ikadi: Melawan Pemerintah Bukan Jihad Ataupun Syahid

 

#Komjen Pol Tito Karnavian #BNPT #Terorisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Indonesia
Cuma Modal KTP, Begini Cara Cek Dana Bansos PKH BPNT Juli 2025
Penerima bansos perlu mengecek secara terus-menerus, sehingga dapat mengetahui uang bantuan telah dikirim ke rekening.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 02 Juli 2025
Cuma Modal KTP, Begini Cara Cek Dana Bansos PKH BPNT Juli 2025
Bagikan