Ketua Ikadi: Islam Tidak Mengajarkan Membunuh Sesama Manusia

Luhung SaptoLuhung Sapto - Jumat, 15 April 2016
Ketua Ikadi: Islam Tidak Mengajarkan Membunuh Sesama Manusia

Kelompok militan ISIS (Foto: screenshot presstv)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih NasionalIslam adalah agama yang mengajarkan kelembutan, cinta kasih, dan persaudaraan. Dalam Islam tidak ada sama sekali ajaran untuk merusak, meneror, apalagi membunuh sesama manusia.

"Sejak dulu warisan Islam itu adalah kelembutan dan kasih sayang sesama manusia. Salah satu contoh Islam menyuruh umatnya berdakwah secara hikmat dan memberi nasihat dengan cara yang baik dan lembut. Bahkan untuk setiap masalah yang terjadi, Islam menyarankan dilakukan dialog yang baik dengan tidak menyakiti siapapun," tutur Prof. Dr. KH. Ahmad Satori Ismail, Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Jumat (15/4). 

Menurutnya, Islam yang indah, lembut dan damai itu selalu diajarkan Nabi Besar Muhammad SAW. Bahkan saat terjadi perang, juga diajarkan untuk menghormati musuh dan tidak boleh menyakiti anak-anak, wanita, dan orang tua. Semua itu adalah cerminan bahwa cara-cara kekerasan itu bukan Islam, apalagi tindakan itu menimbulkan korban jiwa. 

"Jadi tidak ada hubungannya antara Islam dan dengan aksi-aksi terorisme yang terjadi akhir-akhir ini. Mereka tidak paham makna sebenarnya Islam yang mengajarkan kelembutan, kedamaian dan rahmatan lil alamin. Itulah inti ajaran Islam," ujar KH Ahmad Satori Ismail.

Untuk itu, ia mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk memperkuat pemahaman tentang makna Islam yang sebenarnya. Itu bisa dilakukan dengan belajar dari ulama, baik itu melalui pesantren atau pun melalui lembaga pendidikan yang ada, terutama buat generasi muda. 

Ini dinilai sangat penting, agar para generasi tidak terjebak dan terpengaruh dengan propaganda paham radikal terorisme. Salah satunya adalah pengertian jihad. Menurut KH Ahmad Satori Ismail, jihad itu bukan dengan melakukan bom bunuh diri, tapi jihad itu bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti menggunakan tenaga, harga, jiwa, dan lain-lain. 

Ia mencontohkan saat terjadi perang kemerdekaan, karena Islam menentang berbagai bentuk penjajahan dan penindasan, maka umat Islam diwajibkan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

"Di jaman sekarang, perjuangan (jihad) kita bukan dengan angkat senjata, tapi dengan memerdekaan negeri ini dari pengaruh asing, kemiskinan, sehingga Indonesia bisa menjadi negara yang aman, damai, makmur, dan sejahtera," ungkap Wakil Ketua Komisi Dakwah MUI ini. 

Pencegahan Radikalisme

Sementara itu, Prof. Dr. Bambang Pranowo menilai penguatan pemahaman Islam yang moderat dan toleran menjadi salah satu senjata untuk mencegah masuknya paham kelompok radikal terorisme seperti ISIS. Karena itu pemerintah dan Ormas Islam di Indonesia seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah berkewajiban untuk memberikan pemahaman Islam kepada segenap anak bangsa.

Menurut Guru Besar Sosiologi Agama UIN Syarif Hidayatullah ini, langkah yang telah dilakukan pemerintah, melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan melakukan kampanye dan sosialisasi pencegahan paham kekerasan dan ISIS di berbagai kalangan sudah bagus. Namun itu harus ditindaklanjuti dengan adanya penguatan pemahaman tentang Islam sesuai ajaran yang benar. 

BACA JUGA:

  1. Pemahaman Agama Sepotong-Sepotong Bisa Terjerumus Paham Radikalisme
  2. Ketua Ikadi: Melawan Pemerintah Bukan Jihad Ataupun Syahid
  3. Ketua Persatuan Imam Masjid: Terorisme Bukan Jihad
  4. Imam Masjid Istiqlal: Masyarakat Mispersepsi Konsep Jihad
  5. Ketua Ikadi: Melawan Pemerintah Bukan Jihad Ataupun Syahid

 

 

#Terorisme #Teroris #Radikalisme #ISIS #Islam
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Densus 88 mengungkap pelaku ledakan SMAN 72 kerap mengakses situs darknet dan merakit sendiri bahan peledak. 96 orang luka-luka dalam peristiwa itu.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Indonesia
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Uji Lab Puslabfor akan memastikan serbuk tersebut, sementara motif bullying santer jadi dugaan penyebab aksi ini
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Indonesia
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Terduga pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, yang berstatus ABH dan diduga korban bullying, telah dioperasi karena luka berat di kepala dan dirawat intensif di ICU
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Indonesia
Ledakan Terjadi SMAN 72 Jakarta Belum Terindikasi Aksi Terorisme
Polri bersama dengan TNI masih mendalami insiden ledakan dalam bangunan SMAN 72 Jakarta yang berada di dalam Kompleks TNI AL, Jakarta, Jumat siang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Ledakan Terjadi SMAN 72 Jakarta Belum Terindikasi Aksi Terorisme
Indonesia
DMI Kecam Peristiwa Tragis Pemuda Musafir Dikeroyok dan Meninggal Saat Mau Istirahat di Masjid
DMI mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan menindak tegas seluruh pelaku sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
DMI Kecam Peristiwa Tragis Pemuda Musafir Dikeroyok dan Meninggal Saat Mau Istirahat di Masjid
Indonesia
Polisi Mulai Terpapar Radikalisme, As SDM Kapolri Waspadai Fenomena Polisi Cinta Sunah
As SDM Kapolri, Irjen Anwar menyoroti munculnya fenomena “Polisi Cinta Sunah” (PCS)
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polisi Mulai Terpapar Radikalisme, As SDM Kapolri Waspadai Fenomena Polisi Cinta Sunah
Indonesia
Umrah Mandiri Dibolehkan, DPR Minta Pemerintah Terbitkan Panduan Khusus
Sistem pelaksanaan umrah kini harus melalui aplikasi Nusuk yang dikembangkan Pemerintah Arab Saudi, termasuk untuk pemesanan hotel yang wajib terdaftar dalam aplikasi tersebut.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Umrah Mandiri Dibolehkan, DPR Minta Pemerintah Terbitkan Panduan Khusus
Indonesia
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Yusril menyebut pemerintah tidak menetapkan target waktu penyelesaian, karena hal ini tidak termasuk prioritas yang harus segera dirampungkan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Indonesia
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
BNPT meminta para orang tua, khususnya para ibu, untuk lebih aktif mengawasi aktivitas digital anak-anak.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
Indonesia
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Mereka diketahui aktif menyebarkan propaganda serta ajakan melakukan aksi teror melalui media sosial, baik dalam bentuk unggahan tulisan, gambar, maupun video yang mengarah pada dukungan terhadap Daulah ISIS.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Bagikan