Pagi Ini Rupiah Loyo, Ini Penyebabnya


Petugas memperbarui data nilai tukar valuta asing di kantor cabang Bank Mandiri Bintaro Jaya, Jakarta, Selasa (10/6). (Foto Antara/Puspa Perwitasari)
MerahPutih Keuangan - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pagi hari ini di posisi Rp13.638 per dollar AS. Penyebabnya, Bank Sentral AS (Federal Reserve/the Fed) membuka peluang akan kenaikan suku bunga acuan di bulan Desember 2015.
Dikutip dari AFP, The Fed tetap mempertahankan suku bunga acuan (Fed Fund Rate/FFR) tetap rendah mendekati nol setelah pertemuan yang berlangsung selama dua hari, Selasa (27/10) dan Rabu (28/10). Ini berarti, untuk kesekian kalinya the Fed tetap mempertahankan suku bunga acuan sejak terakhir kali pada akhir 2008.
Namun, the Fed masih membuka membuka pintu FFR akan naik tahun ini, di mana the Fed masih akan mengadakan pertemuan satu kali lagi di bulan Desember 2015. Demikian dikutip dari Xinhua.net.
"Dalam menentukan apakah akan tepat untuk menaikkan kisaran target pada pertemuan berikutnya, Komite akan menilai kemajuan -- realisasi dan ekspektasi -- menuju tujuannya ketenagakerjaan maksimal dan inflasi dua persen," kata The Fed dalam pernyataannya, yang dikutip Antara dari AFP.
Menurut para analis referensi the Fed mengenai pertemuan yang akan datang sangat jarang terjadi dan pernyataan "hawkish" pasti mendorong ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada tahun ini.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menyatakan ada peluang kenaikan suku bunga The Fed di Desember 2015.
“Yang memicu penguatan dolar indeks hingga pagi ini dan memberikan tekanan terhadap rupiah,” katanya melalui siaran pers kepada media. (Luh)
BACA JUGA:
- Rupiah Langsung Loyo Setelah The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan AS
- The Fed Tetap Pertahankan Suku Bunga Acuan
- Hadapi FOMC Meeting, Rupiah Dibuka Stabil
- Bank Mantap Cetak Laba Rp18,2 Miliar Kuartal III-2015
- Kurs Rupiah Menguat Jelang FOMC Meeting
Bagikan
Berita Terkait
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Suku Bunga Bank Indonesia Sudah Diturunkan Berkali-kali, Bunga Kredit Perbankan Masih Tinggi

BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS

BI Rate Turun Lagi Ketiga Kalinya Tahun Ini Jadi 5,25 Persen, IHSG Ditutup Menguat

Suku Bunga Bank Indonesia Bakal Dipangkas Lagi Imbas Tarif Trump

BI Beri Sinyal Suku Bunga Acuan Turun Lagi untuk Ketiga Kalinya Tahun Ini

Pelemahan Rupiah Ditahan Keputusan BI Pertahankan Suku Bunga

Jaga Stabilitas Rupiah, BI Rate Turun 25 Poin Jadi 5,5%
