Pagi Ini Rupiah Loyo, Ini Penyebabnya

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 29 Oktober 2015
Pagi Ini Rupiah Loyo, Ini Penyebabnya

Petugas memperbarui data nilai tukar valuta asing di kantor cabang Bank Mandiri Bintaro Jaya, Jakarta, Selasa (10/6). (Foto Antara/Puspa Perwitasari)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Keuangan - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pagi hari ini di posisi Rp13.638 per dollar AS. Penyebabnya, Bank Sentral AS (Federal Reserve/the Fed) membuka peluang akan kenaikan suku bunga acuan di bulan Desember 2015.

Dikutip dari AFP, The Fed tetap mempertahankan suku bunga acuan (Fed Fund Rate/FFR) tetap rendah mendekati nol setelah pertemuan yang berlangsung selama dua hari, Selasa (27/10) dan Rabu (28/10). Ini berarti, untuk kesekian kalinya the Fed tetap mempertahankan suku bunga acuan sejak terakhir kali pada akhir 2008.

Namun, the Fed masih membuka membuka pintu FFR akan naik tahun ini, di mana the Fed masih akan mengadakan pertemuan satu kali lagi di bulan Desember 2015. Demikian dikutip dari Xinhua.net.      

"Dalam menentukan apakah akan tepat untuk menaikkan kisaran target pada pertemuan berikutnya, Komite akan menilai kemajuan -- realisasi dan ekspektasi -- menuju tujuannya ketenagakerjaan maksimal dan inflasi dua persen," kata The Fed dalam pernyataannya, yang dikutip Antara dari AFP

Menurut para analis referensi the Fed mengenai pertemuan yang akan datang sangat jarang terjadi dan pernyataan "hawkish" pasti mendorong ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada tahun ini.

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menyatakan ada peluang kenaikan suku bunga The Fed di Desember 2015.

“Yang memicu penguatan dolar indeks hingga pagi ini dan memberikan tekanan terhadap rupiah,” katanya melalui siaran pers kepada media. (Luh)

BACA JUGA:

  1. Rupiah Langsung Loyo Setelah The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan AS
  2. The Fed Tetap Pertahankan Suku Bunga Acuan
  3. Hadapi FOMC Meeting, Rupiah Dibuka Stabil
  4. Bank Mantap Cetak Laba Rp18,2 Miliar Kuartal III-2015
  5. Kurs Rupiah Menguat Jelang FOMC Meeting

 

#Rupiah Melemah #Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS #Suku Bunga Acuan #The Fed
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memproyeksikan nilai tukar (kurs) rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.350 - 16.450 per dolar Amerika Serikat (AS pada perdagangan hari ini.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu
Indonesia
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Menko Airlangga berpesan kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak bertanggung jawab, serta menciptakan suasana yang damai dan saling menghormati.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Indonesia
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Proyeksi lain yang disepakati adalah suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun sebesar 6,9% dan pendapatan per kapita (GNI) mencapai 5.520 dolar
Angga Yudha Pratama - Senin, 25 Agustus 2025
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Indonesia
Suku Bunga Bank Indonesia Sudah Diturunkan Berkali-kali, Bunga Kredit Perbankan Masih Tinggi
suku bunga deposito 1 bulan juga mulai menurun, yakni dari 4,85 persen pada Juni 2025 menjadi 4,75 persen pada Juli 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
Suku Bunga Bank Indonesia Sudah Diturunkan Berkali-kali, Bunga Kredit Perbankan Masih Tinggi
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Ekonom mengungkapkan arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate) periode Agustus 2025, antara bertahan di level 5,25 persen atau turun, yang menunjukkan sinyalemen kebijakan moneter lebih longgar.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Indonesia
BI Rate Turun Lagi Ketiga Kalinya Tahun Ini Jadi 5,25 Persen, IHSG Ditutup Menguat
BI menyatakan masih membuka peluang untuk kembali memangkas suku bunga acuan di bawah 5,25 persen hingga akhir tahun nanti.
Wisnu Cipto - Rabu, 16 Juli 2025
BI Rate Turun Lagi Ketiga Kalinya Tahun Ini Jadi 5,25 Persen, IHSG Ditutup Menguat
Indonesia
Suku Bunga Bank Indonesia Bakal Dipangkas Lagi Imbas Tarif Trump
Presiden AS Donald Trump pada Senin (7/7), mengirim surat kepada para pemimpin Indonesia. Surat tersebut menyebutkan mulai 1 Agustus, AS akan memberlakukan tarif sebesar 32 persen terhadap Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Suku Bunga Bank Indonesia Bakal Dipangkas Lagi Imbas Tarif Trump
Indonesia
BI Beri Sinyal Suku Bunga Acuan Turun Lagi untuk Ketiga Kalinya Tahun Ini
BI telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,5 persen pada 21 Mei 2025 lalu.
Wisnu Cipto - Jumat, 04 Juli 2025
BI Beri Sinyal Suku Bunga Acuan Turun Lagi untuk Ketiga Kalinya Tahun Ini
Indonesia
Pelemahan Rupiah Ditahan Keputusan BI Pertahankan Suku Bunga
Kurs rupiah pada Kamis (19/5), diprediksi akan melemah pasca rapat Federal Open Market Committee (FOMC) ang memberikan sinyal kehati-hatian di tahun 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 18 Juni 2025
Pelemahan Rupiah Ditahan Keputusan BI Pertahankan Suku Bunga
Indonesia
Jaga Stabilitas Rupiah, BI Rate Turun 25 Poin Jadi 5,5%
BI Rate sebelumnnya bertahan di level 5,75 persen sejak April 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Mei 2025
Jaga Stabilitas Rupiah, BI Rate Turun 25 Poin Jadi 5,5%
Bagikan