Menteri Darmin: Harga Komoditas Anjlok, Kemiskinan Bertambah


Menko Perekonomian Darmin Nasution menjawab pertanyaan wartawan usai dipanggil Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/8). (Foto Setkab.go.id)
MerahPutih Keuangan - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan anjloknya harga komoditas menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia.
"Turunnya harga komoditas perkebunan dan produk tambah mengganggu penghasilan banyak orang," ujarnya di Jakarta, Jumat (18/9).
Oleh sebab itu, guna mendorong ekspor komoditas, pihaknya memprioritaskan sektor perdagangan dalam paket kebijakan ekonomi tahap I. Mengingat sektor perdagangan memiliki andil besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kalau berdasarkan ranking, yang pertama itu adalah ekspor. Makanya ekspor harus didorong dan kita akan cari solusinya," ujarnya.
Darmin menjelaskan dari sektor perdagangan, Pemerintah berencana untuk mempermudah perizinan untuk melakukan ekspor. Di mana nantinya, eksportir hanya perlu menggunakan surat izin usaha perdagangan untuk melakukan ekspor. Dengan demikian, nantinya tidak akan ada lagi namanya ekspor terdaftar atupun tidak terdaftar. (rfd)
BACA JUGA:
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy

Transaksi Harbolnas 2025 Ditarget Tembus Rp 35 Triliun, Pemerintah Janjikan Diskon Besar-besaran

Bocah di Sukabumi Meninggal Dengan Kondisi Tubuh Dipenuhi Cacing, Ini Kata Kemensos

Penduduk Miskin Jakarta Naik, Gubernur Pramono Cari Penyebabnya

Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis

Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia

Presiden Prabowo Diklaim Akan Umumkan Angka Garis Kemiskinan Baru, Merujuk Perhitungan Bank Dunia?

China Bakal Berikan Pendidikan Vokasi Bagi Masyarakat Miskin Indonesia, Termasuk Korban PHK

Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%

Jumlah Orang Miskin Versi Bank Dunia Naik, Indonesia Tetap Pakai Ukuran USD 3,65 bukan USD 6,85 Per Hari
