Faisal Basri Kritik Jurus Rajawali Ngepret Rizal Ramli

MerahPutih, Bisnis-Pengamat ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri menyindir Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas itu menyayangkan jurus 'Rajawali Kepret' Rizal tidak dilakukan secara formal di forum yang tepat, dan dijelaskan secara tepat, kepada orang yang tepat. 

"Kalau disampaikan di Kabinet pasti akan lebih keren," katanya dalam sebuah kesempatan di Jakarta, Kamis (17/9). Meski menyindir, Faisal membenarkan pandangan Rizal mengenai pembangkit 35.000 Megawatt (MW). 

Menurut Faisal, PLN seharusnya menambah jumlah Sumber Daya Manusia-nya (SDM) jika proyek pembangkit 35.000 MW dimulai. Namun, sampai sekarang belum ada tanda-tanda PLN bakal menambah jumlah pekerjanya. Maka dari itu, Faisal membenarkan pendapat Rizal bahwa proyek pembangkit listrik 35.000 MW tidak realistis. 

Seperti diketahui, Rizal menyatakan, berdasarkan hasil penelitian lebih lanjut diketahui kebutuhan riil listrik pada beban puncak sebesar 74.525 MW. Pada 2015, beban puncak mencapai 50.856 MW. Saat ini pembangunan pembangkit listrik yang tengah berlangsung sebesar 7.000 MW. Maka jika program listrik 35.000 MW ini dipaksakan dengan ditambah 7.000 MW yang tengah berlangsung, maka akan ada ketersediaan kapasitas pembangkit sebesar 95.586 sampai 2019. Padahal kebutuhan sampai 2019 pada beban puncak hanya 74.525 MW. Maka akan ada kapasitas yang idle sebesar 21.331 MW.

Malah tak hanya sekali ini Faisal membela Rizal. Faisal juga angkat bicara mengenai rencana pembelian pesawat A350. Menurutnya, pembelian 30 pesawat Airbus A350 XWB oleh Garuda Indonesia akan merugikan negara karena selama ini penumpang jalur penerbangan ke Eropa selalu sepi. (Luh)

Baca Juga:

1. Pertumbuhan Ekonomi RI 2016 5,4 Persen
2. Rizal Ramli: Proyek Pembangunan Listrik 35.000 MW Tidak Realistis 
3. PLN Himbau Masyarakat Hemat Gunakan Listrik
4. Faisal Basri Kritik Pembelian Pesawat A350
5. SP PLN Dukung Rizal Ramli Kaji Ulang Proyek Listrik 35 Ribu Megawatt