Mencicipi Lezatnya Tiga Varian Rasa Gudeg


Satu porsi nasi Gudeg basah (Merahputih.com / Rizki Fitrianto)
MerahPutih Kuliner - Bila Anda berwisata ke Yogyakarta, sempatkanlah mampir ke jalan Wijilan, Kota Yogyakarta. Letaknya tak jauh dari Alun-alun utara atau Keraton Yogyakarta. Posisinya yang cukup strategis itu membuat Sentra Gudeg Wijilan banyak disinggahi pelancong dalam negeri maupun luar negeri.
Merahputih.com, Senin (21/3), menyusuri kawasan kuliner yang cukup legendaris ini. Mulai dari sisi Selatan kawasan Gudeg Wijilan hingga ke sisi utaranya. Terdapat 17 pedagang gudeg di kawasan ini. Dari warung yang sudah terkenal hingga pedagang gudeg lapak kaki lima.
Di Sentra Gudeg Wijilan terdapat tiga ragam gudeg yang tersaji di hampir semua pedagang. Ketiganya ialah gudeg basah, gudeg kering, hingga gudeg manggar. Semuanya berbahan nangka muda atau gori. Bila ingin mencicipi gudeg rebung atau bambu muda, Anda bisa menelusurinya di pedagang gudeg yang membuka lapak kaki lima.
"Semua di sini tiap warung, tiap nama gudeg, rasanya punya rasa khas masing-masing. Tapi ya semuanya kan jual gudeg yang sama jenisnya. Ada gudeg kering, gudeg basah, sama gudeg manggar," kata Mas Kabul, salah satu pelayan utama Gudeg Yu Djum saat berbincang dengan merahputih.com di Jalan Wijilan No 167, Kota Yogyakarta.
Gudeg kering disajikan kering tanpa kuah kental. Masaknya juga lebih lama dibandingkan gudeg masah. Sementara gudeg basah dimasak tidak begitu lama, dan disajikan dengan kuah kental.
Berbeda dengan gudeg basah dan kering, gudeg manggar berbahan putik bunga kelapa. Namun, cara memasaknya tidak berbeda dengan gudeg berbahan nangka muda.
Masing-masing gudeg di Wijilan menawarkan harga termurah Rp9.000 per porsi hingga Rp45.000.
Namun, bagi Anda yang ingin membawa oleh-oleh gudeg, Anda bisa memesan gudeg kemasan kendil. Gudeg kemasan ini bisa bertahan lebih lama dibandingkan hanya dibungkus kertas pembungkus makanan. Harganya mulai dari Rp45.000 hingga Rp125.000. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
