Jalan-jalan ke Wijilan, Pusatnya Gudeg di Yogyakarta

Sentra Gudeg Wijilan di Jalan Wijilan, Kota Yogyakarta, Senin (21/3). (MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Kuliner - Gudeg merupakan salah satu santapan khas Yogyakarta. Hampir di setiap titik objek wisata di Kota Seribu Candi ini terdapat pedagang gudeg.
Awalnya gudeg sebagai panganan pekerja kasar. Seiring perkembangan Yogyakarta sebagai destinasi menarik di Indonesia, makanan yang terbuat dari nangka muda ini menjadi terkenal.
Meski pedagang gudeg terdapat di berbagai tempat, hanya ada satu lokasi yang wajib Anda kunjungi bila ingin menikmati gudeg. Sentra kuliner gudeg berada di Jalan Wijilan, Kota Yogyakarta. Letaknya tak jauh dari Keraton Yogyakarta, atau hanya sekira 500 meter dari Alun-alun Utara. Biasanya lokasi ini disebut Sentra Gudeg Wijilan. Di sentra Gudeg Wijilan, Anda akan menemui 17 pedagang gudeg. Tiap-tiap pedagang menawarkan rasa gudeg yang berbeda.
"Di sini tiap warung, tiap nama gudeg, rasanya punya rasa khas masing-masing," kata Mas Kabul, pelayan utama Gudeg Yu Djum, saat berbincang dengan merahputih.com di Jalan Wijilan No 167, Senin (21/3).
Anda bisa mencicipi berbagai rasa gudeg. Ada rasa yang menawarkan dengan rasa khas manisnya, rasa khas pedasnya, hingga rasa getir nangka yang joss. Semua ditawarkan dengan berbagai varian, dengan racikan utamanya olahan nangka. Olahan utama gedeg hanya ada dua, yakni gudeg kering dan gudeg basah.
Namun, selain ingin mencicipi segala rasa gudeg, Anda juga dapat berburu gudeg dari tangan pedagang terdahulu. Di Sentra Gudeg Wijilan, gudeg tertuanya ialah Gudeg Yu Djum dan Gudeg Bu Slamet. Keduanya pertama kali membuka lapak gudeg di Wijilan pada tahun 1946. Pada tahun 1989, Gudeg Bu Lies juga membuka lapaknya di Wijilan.
"Setelah Bu Lies ada di sini, baru mulai ramai. Bu Lies itu dulunya kan terkenal karena pinter promosinya. Kebetulan beliau juga aktif di kepariwisataan Jogja," kata salah seorang tokoh di Wijilan. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
