Mahalnya Energi di Indonesia Penyebab Maraknya PHK


Buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) berunjuk rasa menentang PHK massal di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/9). (Foto Antara/R Rekotomo)
MerahPutih Bisnis - Tidak dapat dimungkiri sekarang ini Indonesia tengah mengalami krisis energi. Mahalnya energi di Indonesia seperti bahan bakar minyak (BBM), akhirnya juga menjadi penyebab maraknya PHK.
Kondisi ekonomi global juga sangat berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang juga mengancam kehidupan banyak buruh. Pasalnya tidak sedikit perusahaan yang terpukul dan memilih menutup perusahaannya.
Penutupan beberapa perusahaan akhirnya berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK). Direktur Eksekutif Institute for Development Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, pemicu kolapsnya perusahaan dalam negeri juga disebabkan oleh mahalnya harga energi dalam negeri.
"Perusahaan yang kolaps itu bukan hanya karena mahalnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, tapi itu karena energi kita juga yang ketinggian," tutur Enny, dalam diskusi publik 'Energi Kita' di Gedung Hall Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (11/10).
Enny menyebutkan angka PHK di sektor pertekstilan Indonesia sudah mencapai angka 36.000 tenaga kerja hingga awal Oktober 2015. Di mana sektor tekstil sangat ketergantungan dengan energi. Sehingga mahalnya harga jual energi sangat membebani pelaku usaha.
"Artinya penentuan harga energi sesuai kondisi pasar menjadi persoalan," tambah Enny. (rfd)
Baca juga:
- BPS Buka Lowongan Untuk 400.000 Orang, Ini Syarat Dan Formasinya
- Lakukan Sensus Ekonomi, Pemerintah Kucurkan Anggaran Rp. 3,4 triliun
- Keluarkan Paket Kebijakan, APRINDO Ngarep Pemerintah Izinkan Penjualan Miras
- Pemerintah Diminta Fokus Tangani Korban PHK
- Kisruh Harga BBM, Bukti Pemerintah Belum Transparan Tetapkan Harga BBM
Bagikan
Berita Terkait
Begini Masalah Yang Jerat Industri Tekstil Nasional Hingga PHK Ribuan Pekerja

Guru Besar ITB Sebut Campuran 10 Persen Etanol Langkah Visoner Optimalkan Bahan Naku Lokal Indonesia

BBM Baru Bikin Was-Was! DPR Tegaskan Mesin Mobil di Indonesia Belum Ramah Etanol 10 Persen

Menteri Bahlil Ingatkan SPBU Swasta Ikuti Aturan, Termasuk Urusan Kuota Impor BBM
Menteri Bahli Putuskan Pakai B50, Indonesia Setop Impor Solar Mulai 2026

DPR Wanti-Wanti ESDM tak Impor Etanol, Pastikan Pasokan Domestik sebelum Jalankan E10

DPR Harap Program E10 Tak Memicu Keran Impor Etanol Besar-besaran

Tegaskan Pertalite Tak Dicampur Etanol, Pertamina: Isu yang Beredar Keliru

BBM Campur Etanol 10% Wajib 2026, Pertamina Minta Publik Jangan Percaya Narasi Miring yang Beredar

Pertamina Bantah Manfaatkan Kelangkaan BBM SPBU Swasta, Fokus Utama Stabilitas Harga dengan Mendorong Kerja Sama Impor Bersama Vivo dan APR.
