BPS Buka Lowongan Untuk 400.000 Orang, Ini Syarat Dan Formasinya


Kepala BPS Suryamin berbicara pengangkatan dirinya, Jakarta, 21 Februari 2012. (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
MerahPutih Bisnis - Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan sensus ekonomi (SE) ke-4 pada tahun 2016. Untuk
kelancaran survei, BPS membuka rekruitmen mitra kerja lapangan sekira 400.000 orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengungkapkan, pemetaan sensus ekonomi dilakukan pada 16 sektor
perekonomian. Antara lain sektor perindustrian, pertambangan, listrik, gas dan air bersih, konstruksi
perdagangan, restoran, komunikasi, keuangan, dan jasa-jasa lainnya.
"Mengingat ada penambahan sektor, yang tadinya hanya 9 kali ini menjadi 16 sektor. Nah guna memperlancar sensus
ekonomi, BPS merekruitmen 400.000 mitra," tutur Suryamin, di Gedung BPS, Jakarta, Senin (14/9).
Suryamin menjelaskan, perekrutan akan dilakukan di masing-masing kota atau kabupaten daerah.Para petugas ini
akan bekerja selama satu bulan dengan sistem kontrak dan mendapatkan bayaran sekitar Rp.2,3Juta - Rp.3Juta per
bulan ditambah uang transport untuk pelatihan.
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pekerja sensus adalah berusia 18-35 tahun, minimal lulusan
SMA/SMK/SMU ataupun sederajat.
"Minimal SMA/SLTU/SMK. Kalau di daerah-daerah tertentu ternyata tidak ada yah tidak apa-apa," timpal Deputi
Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo.
Sebelum para pekerja sensus melakukan sensus ke lapangan. BPS akan terlebih dahulu memberikan pelatihan-
pelatihan agar para pekerja sensus dapat cakap berbicara dalam melakukan sensus kepada para lembaga, instansi,
maupun nara sumber lainnya.
"Tentu akan ada pelatihan-pelatihan," tutup Sasmito.
Pendaftaran dibuka awal tahun 2016. Untuk masyarakat yang ingin berpartisipasi, bisa mendaftar di Kantor BPS
daerah masing-masing. (rfd)
Baca Juga:
BPS Akan Gelar Sensus Ekonomi Keempat
Dituding Lakukan Sinkronisasi Data, Kepala BPS Cuek
Darmin Sebut Data BPS Tak Valid, Kepala BPS: Kami Siap Buktikan
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Pemerintah Dinilai Belum Punya Jurus Jitu Antisipasi Resesi Dunia
