Kondisi Bangsa Tidak Tentu Arah, Indro Warkop Ngaku Sedih

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Rabu, 26 Agustus 2015
Kondisi Bangsa Tidak Tentu Arah, Indro Warkop Ngaku Sedih

Indro Warkop saat di Viky Sianipar Music Center Jakarta, Selasa (25/8). (Foto: MerahPutih/Muhammad Saiful Hadi)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Celeb - Terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuat banyak pihak khawatir.

Mulai dari politikus, ekonom, akademisi menilai bahwa perekonomian Indonesia sudah sangat genting dan berada di ujung. Bahkan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyarankan kepada Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk fokus kerja mengatasi perekonomian di tanah air.

Terpuruknya nilai tukar rupiah yang semakin menurun setiap hari ternyata juga diperhatikan oleh aktor senior Indrodjojo Kusumonegoro atau Indro Warkop.

Dijumpai merahputih.com disela-sela Pementasan Senin Drama Musikan Janji Toba di Vicky Sianipar, Jakarta baru-baru ini, Indro mengaku sedih dengan kondisi bangsa Indonesia yang semakin tidak tentu arah.

"Saya sedih dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini," kata Indro.

Sarjana ekonomi alumnus Universitas Pancasila melanjutkan ditengah kondisi bangsa Indonesia yang semakin tidak menentu, setiap anak bangsa harus menyiapkan diri sebaik mungkin dengan bekal ilmu dan materi. Karena itu ia selalu menekankan kepada anak-anaknya untuk fokus menuntut ilmu

"Kami sebagai orangtua harus berhasil membimbing anak dan istri," tandasnya.

MerahPutih Bisnis - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Hafisz Tohir menilai kondiri ekonomi di tanah air sudah memasuki masa genting dan darurat.

Seperti diberitakan Merahputih.com sebelumnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus menurun. Saat ini nilai tukar rupiah per dolar AS hampir mendekati Rp 14.100.

Ketua Komisi VI DPR RI Hafisz Tohir menjelaskan kondisi bangsa Indonesia saat ini sedang genting. Indikatornya terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dan anjloknya IHSG. Ia meminta kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla agar berhati-hati dalam merepons kondisi. Ia juga meminta agar manajemen krisis segera dilakukan.

"Ekonomi RI sudah genting, di ujung tanduk," katanya di komplek Parlemen, Senayan, Rabu (26/8). (hdi

BACA JUGA:  

Ekonom Indef Indikasikan Ketidakpercayaan Terhadap Pemerintah Menguat 

SBY Sarankan Jokowi Jangan Underestimate dan Bentuk Manajemen Krisis 

Dianggap Tidak Paham Ekonomi, Netizen Minta Yusril Ihza Mahendra Tutup Mulut 

Harapan Yusril Ihza Mahendra kepada Jokowi Menghadapi Krisis Ekonomi

 

#Krisis Moneter #Indro Warkop
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
ASEAN Kembali Hidupkan Usulan Penggunaan Mata Uang Lokal Lawan Dominasi Dolar
Anwar menegaskan bahwa ASEAN kini tengah bergerak aktif untuk melakukan transformasi, khususnya di bidang moneter, karena dinilai semakin mendesak.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 19 Mei 2025
ASEAN Kembali Hidupkan Usulan Penggunaan Mata Uang Lokal Lawan Dominasi Dolar
Indonesia
PBB Dorong Perubahan Arsitektur Keuangan Global
Dunia membutuhkan sistem ekonomi yang koheren dan terkoordinasi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 April 2023
PBB Dorong Perubahan Arsitektur Keuangan Global
Bagikan