Kisah Santoso, dari Penjual Buku Keliling Jadi Teroris Paling Dicari

Luhung SaptoLuhung Sapto - Rabu, 20 Juli 2016
Kisah Santoso, dari Penjual Buku Keliling Jadi Teroris Paling Dicari

Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MTI), Santoso alias Abu Warda (Foto Facebook Humas Mabes Polri)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Tim Satuan Tugas (Satgas) Tinombala berhasil menembak mati pimpinan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso dalam baku tembak di Poso, Sulawesi Tengah. Sosok Santoso dan sepak terjangnya menyita perhatian publik. Siapakah Santoso sebenarnya?

Santoso, alias Abu Wardah, diketahui sebagai tokoh yang diduga terlibat dalam sejumlah aksi penyerangan dan terorisme di Poso. Selain di Poso, Santoso diduga memiliki kaitan dengan sejumlah aksi terorisme di Solo, Bogor, Depok, hingga Tambora.

Sebelumnya, tidak ada yang pernah menyangka Santoso akan menjadi pemimpin gerakan terorisme di sejumlah daerah. Bahkan masyarakat di Dusun Bakti Agung, Desa Tambarana Trans, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, yang menjadi tempat tinggal Santoso dan keluarganya tidak percaya bahwa Santoso yang mencari nafkah dengan berjualan buku keliling, sayur, buah-buahan dan terkadang menjadi buruh bangunan, bisa menjadi pemimpin aksi teror.

Nama Santoso mencuat setelah mendalangi peristiwa penembakan anggota polisi di kantor Bank BCA, Palu, pada 25 Mei 2011. Santoso direkrut oleh Ustaz Yasin, yang pada saat itu tengah merintis pendirian Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) di Poso. Pada Februari 2012, Santoso diangkat menjadi Qoid (ketua) bidang Asykari JAT wilayah Poso, karena Santoso saat itu masih memiliki dan menyimpan senjata api serta amunisi.

Pada akhir 2012 atau awal tahun 2013, Santoso bersama Daeng Koro mendeklarasikan berdirinya Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Sejak itu mereka melakukan perekrutan dan pelatihan militer (tadrib asykari) yang dilaksanakan beberapa kali di wilayah Pegunungan Biru, Poso Pesisir.

Santoso kemudian memimpin sejumlah pelatihan militer (tadrib asykari) yang dilaksanakan beberapa kali di Pegunungan Biru, Poso Pesisir Kabupaten Poso dan di pegunungan Malino Kecamatan Soyojaya, Kabupaten Morowali. Para pesertanya berasal dari warga Poso, Morowali, Jawa, Kalimantan, Sumatera dan NTB.

Sejak Januari tahun ini Satgas Tinombala gabungan TNI dan Polri berhasil mengepung Santoso alias Abu Wardah dan kelompoknya di Pegunungan Biru, Poso, Sulawesi Tengah. Satgas Tinombala juga berhasil memutus komunikasi antara Santoso dan kelompoknya dengan para simpatisan dan keluarganya. Karena semakin terdesak, beberapa orang pengikut Santoso pun akhirnya memilih turun gunung dan menyerah, sehingga kekuatan kelompok Santoso semakin melemah.

Tim Satgas Tinombala akhirnya berhasil membuat kelompok Santoso, yang terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan  terpojok. Tim Satgas Tinombala terlibat kontak senjata dengan kelompok Santoso pada Senin (18/7) sore sekira pukul 17:00 WITA, di titik koordinat UTM : 20.27_6511. Sekitar 60 kilometer dari Poso, tepatnya berada di Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah.

Santoso dan Mukhtar tewas diterjang timah panas sementara tiga lainnya, satu laki-laki dan dua perempuan menjadi DPO aparat keamanan.  

BACA JUGA:

  1. Teroris yang Tewas Dipastikan Santoso dan Mukhtar, Bukan Basri
  2. Kapolri Yakin Jenazah Teroris Poso, Santoso dan Basri
  3. Densus 88 Turun Tangan Terkait Ancaman Teroris Santoso
  4. Jenazah Pria Mirip Santoso Dibawa ke RS Bhayangkara untuk Identifikasi
  5. Baku Tembak Dengan Polisi, Diduga Santoso Tewas
#Teroris #Terorisme #Santoso Alias Abu Warda
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Dunia
Serangan AS ke Iran Berpotensi Bangkitkan Sel Terorisme, Indonesia Mesti Waspada
Serangan AS ke Iran berpotensi membangkitkan sel terorisme. Indonesia pun mesti mewaspadai hal tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 27 Juni 2025
Serangan AS ke Iran Berpotensi Bangkitkan Sel Terorisme, Indonesia Mesti Waspada
Bagikan